The Baby Wakes Up

2.1K 333 140
                                    

Dahi Gentar berkerut dalam tidurnya. Dia bergerak gelisah. Lalu bangun dari pembaringannya secara tiba-tiba. Setelah menatap sekelilingnya, dia pun menangis keras. Supra pun kaget, ponselnya terjatuh ke wajahnya. Lalu dia juga terjatuh dari sofa.

"Huwaaaa!"

Supra meringis, dia bangkit sambil mengusap kepalanya yang memar. Lalu berjalan ke arah si bayi yang masih menangis.

"Kenapa lagi sih?"

Dengan air mata yang mengalir deras, Gentar terus mengedarkan pandangannya. Mencari-cari sosok yang dikenalinya. Dia merasa takut karena terbangun ditempat yang asing tanpa seseorang disisinya. Sepertinya Gentar lupa dia sendiri yang datang ke rumah itu.

"Huwaaaa!"

Supra meringis, dia lalu dengan cepat menekan ponselnya. Lalu berbicara sambil mendekatkan ponsel ke mulut.

"Oke, Guugle. Kenapa bayi menangis?" tanya Supra.

"Ya, karena dia sedih lah. Masa' itu aja gak tau," balas Guugle.

Kening Supra seketika berkedut kesal.

"Itu juga gw tau! Maksudnya kenapa dia bangun lalu tiba-tiba menangis?!"

"Saya tidak tahu! Kan yang jaga Anda, kok tanya saya."

Supra berdecak kesal.

"Gimana sih, kok gak tau. Guugle macam apa lo ini?!"

"Haha, ngamuk kok sama saya yang gak nyata ini."

"Jangan main-main! Cepat jawab atau gw laporin sama bos lo!"

"Peduli amat. Saya lagi banyak kerjaan. Bye!"

"Oi guugle! Jawab! Aaaargh!"

Tanpa Supra sadari, Gentar sudah berhenti menangis. Dia sekarang tertawa sehingga memperlihatkan barisan gigi susunya. Sembari bertepuk tangan melihat Supra yang mengamuk pada ponselnya.

Dia pun berdiri lalu berlari ke arah Supra. Kemudian Gentar meniru gerakan Supra yang meloncat-loncat ditempat karena kesal. Supra akhirnya tersadar. Dia menghentikan aksi mengamuknya lalu menatap heran ke Gentar yang masih melompat-lompat kegirangan.

"Lo aneh banget, ya. Tadi nangis sekarang lompat-lompat ketawa-tawa."

Gentar tetap memberikan cengirannya walaupun sebenarnya nggak paham maksud Supra. Lalu setelahnya si bayi celingukan mencari-cari sesuatu.

"Ciel?" Gentar menatap Supra bertanya.

Dahi Supra berkerut. "Ciel?"

"Ciel ana?"

"Apaan? Jangan pakai bahasa alien."

"Ciel ana? Plos, Soli ana?"

Wajah Supra berubah abstrak. Dia nggak paham satupun kata yang keluar dari Gentar.

"Udah lo diam aja main sama boneka, tunggu yang lain pulang."

Supra mengangkat Gentar lalu meletakkannya kembali di tempat dia tidur sebelumnya. Gentar mendongak lalu mendapati Supra berkacak pinggang sambil mengarahkan telunjuknya.

"Diam. Di sini. Main!"

Setelah berkata demikian, Supra lalu kembali ke sofa dan memainkan ponselnya. Gentar menatap tumpukan boneka di sekelilingnya. Dia lalu mengambil boneka robot kuning bernama Ochobot dan robot merah bernama Mechabot. Dengan cukup kepayahan dia membawa dua boneka sebesar bola sepak itu ke tempat Supra.

"Ain!"

Gentar menyerahkan Mechabot pada Supra. Sedangkan Supra melirik boneka itu sebentar lalu lanjut memainkan ponselnya.

"Ain! Ain cama Gental!" Gentar meletakkan kedua boneka itu di sofa. Lalu dia memanjat sofa. Kemudian kembali menyerahkan Mechabot pada Supra. Namun, respon Supra tetap sama. Dia hanya melirik sekilas.

Gentar cemberut. Dia lalu berjalan mendekat dan mencengkram kaos Supra dengan kedua tangan kecilnya.

"Apa—"

"Ain!"

"Ho-oi!"

"Ain! Ain cama-cama!"

Gentar menarik-narik kaos Supra sehingga membuatnya terguncang-guncang. Supra berusaha menjauhkan tangan kecil itu darinya, akan tetapi cengkraman yang dikerahkan si bayi bukan main kuatnya.

"Aiiiiiin!"

"Iya! Iya! Berhenti dulu!"

Walaupun belum tahu maksud si bayi, Supra memutuskan mengiyakan saja agar si bayi diam. Setelah pegangan Gentar lepas, Supra menghela napas lega. Dia tadi hampir tercekik oleh si bayi.

Dengan mata berbintang Gentar kembali menyodorkan Mechabot ke Supra. Kali ini Supra mengambilnya walaupun sedikit malas.

"Kenapa ini--"

"Lasakan selangan ini!"

Lalu Gentar memukuli Supra dengan boneka itu dengan riang.

"Huh?! Woi! Apa-apaan?!"

"Hiyaaat! Lasakan niiii!"

"Sudah woi! AAAAA!"

Supra menarik ucapannya, dia menyesal tinggal di rumah.

.

Supra memelototi Gentar yang menunduk menghindari tatapan menakutkannya itu. Kedua tangan mungilnya berada di belakang saling menggenggam. Wajahnya sedikit memucat. Tampaknya Gentar sadar jika perbuatannya mengundang amarah dari Supra. Jadi bayi itu tetap diam ditempatnya.

Setelah Gentar diam, Supra mendengkus lalu berjalan mengambil ponselnya untuk bercermin. Dia berkaca sambil mengusap bagian wajahnya yang terasa sakit. "Padahal cuma dipukul pakai boneka. Untung gak berbekas, bisa berkurang gantengku nanti."

Gentar dalam diam berkaca-kaca. Dia tahu Supra sedang marah, tapi dia nggak tahu di mana letak kesalahannya. Yang dia yakini saat ini hanyalah Supra yang nggak menyukainya.

Bayi itu terlihat berpikir. Beberapa saat kemudian Gentar tersenyum gembira karena mendapat ide. Ada hal yang selalu dilakukannya ketika membujuk Papa dan Mamanya di saat kesal padanya. Dan itu selalu bekerja!

Gentar lalu berlari ke belakang sofa tempat Supra duduk. Dia lalu menunduk dan merangkak hingga sampai kebagian belakang lengan kanan sofa dekat dengan tempat Supra duduk.

Supra memutar matanya karena sebenarnya menyadari kehadiran Gentar. Dalam hati dia membatin 'mau apa lagi itu bocah?'

Baru saja Supra hendak kembali menatap ponselnya, tiba-tiba Gentar menyembulkan kepalanya dari balik lengan sofa sambil berseru.

"Ba!"

Lalu dia kembali menunduk untuk bersembunyi.  Kemudian kembali menyembulkan kepala.

"Ba!"

Hal itu terus dilakukannya berulang-ulang.

"Ba!"

"Ba!"

"Ba!"

Kemudian bayi kecil itu tertawa lepas sambil bertepuk tangan karena permainan yang dibuatnya sendiri. Namun, merasa nggak ada respon dari Supra, si bayi kini menatapnya bingung. Dia lalu mencoba berjalan ke arahnya dan menarik-narik lengan kaos Supra yang membeku. Namun, apa yang terjadi selanjutnya membuat Gentar terkejut. Karena baru menariknya sedikit, Supra sudah jatuh tersungkur dari sofa. Gentar yang melihatnya reflek berteriak panik.

"Sup! Sup! Angun! Jangan ati!" teriak si bayi pada Supra yang tak sadarkan diri.

___________________

Satu lagi korban dari baby Gentar 🤌🏻

070222

Baby CareWhere stories live. Discover now