Gentar and That Night

1.2K 162 67
                                    

Ctak!

"Huweee!"

"Oi Makmu kapten bajak laut!" Frostfire terbangun secara mengejutkan, disambung dia yang terjatuh dari kasur.

Bruk!

"Gentar ada apa?!" Glacier juga terkejut, tetapi juga reflek mengusap kepala Gentar yang memeluknya.

"Gelap! Huweee! Gental takut!" tangis Gentar yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Aduh, pinggangku," Frostfire bangun dari lantai.

"Mati lampu, ya-- lho kok Kakak di sini?" Glacier terkejut bahkan kesadarannya langsung terkumpul.

"Kayaknya sleep walkingku kambuh lagi," di kegelapan Frostfire mencari letak saklar lampu dengan mengandalkan ingatannya.

"Nggak bisa nyala. Supra lupa bayar listrik kali," ujarnya sambil menekan tombol saklar berkali-kali.

"Nggak mungkin, kan tiap awal bulan aku selalu ingetin," Glacier berdiri sambil menggedong Gentar.

Kemudian Frostfire teringat teroran Glacier tiap awal bulan kepada Supra perkara bayar listrik ataupun air. Karena memang uang kebutuhan rumah Amato titipkan lewat rekening Supra.

"Supra! Sori!" tiba-tiba Glacier keluar dari kamar sambil terus memanggil dua nama itu.

"Supra! Sori!"

"Glacy ada apa? Kenapa panik sekali?" Frostfire menyusulnya. Mereka menggunakan senter kecil di jam tangan sebagai penerangan.  Ya, mereka baru ingat punya jam tangan.

"Kak, kita harus periksa mereka. Jangan-jangan listrik konslet kayak waktu itu karena mereka bikin eksperimen."

"Waduh, kalo benar bisa gawat."

Grep!

Gentar memeluk Glacier lebih erat, tangan satunya lagi menarik baju Frostfire. Dia menggeleng kuat-kuat.

"Jangan! Gental takut, nanti muncul monstel pantat panci!" ucap Gentar dengan nada takut disertai mata besar berkaca-kaca.

Frostfire dan Glacier melongo. 'Monster macam apa itu?'

"Nggak apa-apa, Gentar. Monster itu nggak ada," Glacier meyakinkan.

"Apa iya?"

Glacier tersenyum dan mengangguk. "Kalau masih belum yakin setidaknya percayalah kami akan menjaga Gentar."

"Benar! Lagipula ada aku di sini!" ucap Frostfire sambil menepuk dadanya bangga.

Gentar menatap keduanya bergantian. Kemudian dia bertanya pada Glacier.

"Kita kasih Plost ke monstel?"

"Betul-- apa?!" pekik Frostfire. "Aduh! Bukan begitu!" mengacak rambutnya frustrasi.

Glacier juga terkejut. "Bukan begitu, Gentar." Dia berusaha berpikir mencari penjelasan yang sesuai.

Ekspresi kesal Frostfire dan kebingungan Glacier terlihat lucu di mata Gentar. Sehingga membuatnya tertawa lepas. "Hahaha!"

"Hei malah ketawa! Tadi katanya takut," cibir Frostfire.

"Sudah nggak tellalu takut, Plost dan Ciel kan jaga Gental!"

"Kenapa percaya diri sekali? Bagaimana kalau kami kasih kamu ke monster terus kami tinggal lari?" ujar Frostfire yang memasang wajah menakuti. Seketika dia mendapat pelototan dari Glacier. Sepertinya kakaknya nggak mikir perkataannya barusan bisa membuat Gentar menangis lagi.

"No! No!" Gentar menggeleng tegas.

"Gental pelcaya Plost dan Ciel jaga Gental. Kalena selama ini Plost, Ciel, Sup dan Soli sudah menjaga Gental dengan baik. Waktu Gental datang ... Gental nggak tau halus pelgi kemana, Gental takut di lual sendilian. Gental lobohkan pintu kalian tapi kalian sambut Gental dengan baik bahkan jaga Gental."

Baby CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang