1 - Tumbal

1.3K 124 11
                                    

"Aku akan melindungimu apapun yang terjadi," Lirihnya sambil tersenyum.

"Tidak, Jangan tinggalkan aku." Estia mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku mencintaimu Estia," ucapnya dan mencium kening Estia. Pelan-pelan ia menghilang menjadi abu.

"Aku juga mencintaimu," lirih Estia dan menangis sejadi-jadinya.

****

Beberapa tahun yang lalu...

"Bagaimana kalau kita tumbalkan saja dia?" Tanya Seorang wanita tersenyum miring.

"Aku juga berniat menumbalkannya. Lagipula ia hanya beban dikeluarga ini. Tidak ada bedanya dia dengan seekor tikus." Balas Seorang pria.

Estia yang sedang menguping pembicaraan paman dan bibinya gemetar. Ia takut akan ditumbalkan, ia memang selalu dikucilkan dikeluarga ini. Tapi ia tidak menyangka paman dan bibinya akan sekejam ini padanya.

"Berhentilah menguping, Estia. Sudah pasti kau yang akan ditumbalkan." Kakak perempuan Estia menarik rambut Estia yang sedang mengumping dan melemparnya kehadapan orang tuanya.

"Baguslah jika kau sudah mendengar semuanya, aku tidak perlu menjelaskannya lagi." Kepala keluarga itu menatap Estia dengan tatapan remeh.

"A-aku mohon, jangan tumbalkan aku. Aku takut." Estia bersujud dan memohon untuk hidupnya.

Listy, kakak perempuannya menarik rambut Estia dan menamparnya. "Dengar baik-baik, kau sendiri yang akan pergi ke Kerajaan Iblis dengan menunggang kuda. Kau tau cara menunggang kuda dengan baik. Jangan pernah mengecewakan keluarga ini dan jangan pernah berpikir untuk kabur. Kami akan mengawasimu dari jauh." Listy memberi peringatan kepada Estia

Estia meneteskan air matanya, ia tau walaupun memohon seperti apapun ia tetap akan dijadikan tumbal.

"Dengarkan aku baik-baik setelah tiba kesana kau hanya perlu bertemu dengan Raja Iblis Agung dan menyerahkan dirimu."

"Tapi, Raja Iblis Agung terkenal sangat mengerikan bahkan ia adalah iblis terkejam di dunia."

PLAKKKK...

Sebuah tamparan melayang di pipi Estia lagi. "Jangan pernah memotong pembicaraanku ketika aku berbicara. Dasar anak tidak tau diuntung. Harusnya aku tidak pernah merawatmu."

Estia tertawa mendengarnya, "Rawat? Anda hanya membuatku tinggal di loteng gudang. Bahkan disana banyak tikus dan serangga." Lawan Estia dengan sangat berani. Toh, Ia nantinya juga akan mati baik itu ditumbalkan atau dibunuh oleh salah satu dari keluarga ini.

"Setidaknya aku telah memberimu makan sampai sekarang."

"Makan? Apa kau buta? Aku bahkan sering kelaparan untuk makan saja aku harus mencuri beberapa roti di dapur dan ketika aku ketahuan mencuri roti kalian akan menghukumku dengan sangat keras."

PLAAKKKKK...

"Berhentilah merengek. Sepertinya aku harus memberimu pelajaran sebelum kau meninggalkan rumah ini." Bibinya menampar wajah Estia.

Bahkan, hari ini ia sudah ditampar 3 kali oleh orang yang berbeda. Bahkan kata menyedihkan tidak cocok untuknya saat ini. Ia sangat tersisa diperlakukan seperti ini.

Estia terdiam dan menatap semua orang yang ada dirumah ini dengan sinis. 'Aku pasti akan membalaskan dendamku pada kalian.' Batin Estia.

Don't Be Kind!!!Where stories live. Discover now