6 - Raja Iblis Kemalasan

348 54 7
                                    

"Dasar pria gila, psikopat." Kesal Estia.

"Ini sudah satu jam dan kau masih menghujatnya." Draco menopangkan dagunya dan menatap kearah Estia sambil menghela nafas.

"Aku sudah bertemu dengan 4 Raja Iblis tapi tidak ada satupun raja iblis yang waras." Omel Estia yang memikirkan keempat raja iblis.

"Maksudmu?" Draco menatap sinis kearah Estia.

"Raja Iblis Keangkuhan menyuruhku menaklukan semua iblis. Raja iblis ketamakan terlihat pengecut dan tidak ingin melindungiku. Raja iblis kebencian sangat mengerikan dan terlihat galak. Dan kau selalu mengejek dadaku." Jelas Estia secara jujur.

"Kau salah menilai mereka. Tentu saja, kau diwajibkan untuk menaklukan semua iblis jika tidak kau akan mati di tangan salah satu raja iblis. Devit adalah Raja iblis yang terkenal selalu mendapatkan apa yang ia inginkan jadi tidak mungkin ia raja yang pengecut. Kalau Adelard ia memang terkenal sebagai iblis paling sadis. Sedangkan aku, aku hanya bosan dan ingin menganggumu." Ucapnya sambil tersenyum manis di kalimat terakhir.

"Tapi, dari semua iblis aku paling tidak menyukaimu." Estia memincingkan matanya dan mematap tidak suka

Seorang wanita terlihat sangat heboh dan memasuki kamar Estia tanpa mengetuk pintu, "ESTIAAAAA, sang manusia. Aku datangggggg." Ucapnya dengan nada bahagia.

Estia mengedipkan matanya beberapa kali dan menatap kearah wanita yang ada didepannya. "Aku Akira, sang raja iblis kemalasan dan wanita satu-satunya dari 7 raja iblis." Wanita itu lansung menyalam tangan Estia dengan bahagia.

"Aku Estia," balas Estia yang masih bingung.

"Aku tau, apakah kau tau? Ketika aku mendengar akan ada manusia yang datang aku sangat senang sekali. Apalagi kau adalah seorang wanita. Bahagianya hatiku," ucap Akira sambil menatap Estia dengan tatapan kagum.

"Tumben sekali kau berjalan dengan kedua kakimu. Biasanya kau hanya berbaring di tempat tidurmu," Ejek Draco menatap Akira dengan malas.

"Aku tidak tertarik berbicara dengan iblis sepertimu." Akira menatap Draco dengan tatapan datar dan kembali menatap Estia dengan wajah bahagia.

"Aku memang terkenal malas, tapi semua yang berhubungan denganmu aku merasa semangat. Maaf ya, jika aku terlambat. Ini semua salah Raja Iblis agung yang selalu ingin aku mengerjakan tugasnya tepat waktu." Lanjut Akira dengan senyuman yang paling lebar.

Estia tampak bingung harus bagaimana menanggapi Akira yang terlalu bersemangat dan heboh. Ia tidak terlihat seperti Raja iblis kemalasan. "Ini pertama kali aku mendengar iblis mengatakan kata maaf." Jujur Estia.

"Ini juga pertama kalinya aku mendengar ada iblis yang mengatakan kata maaf." Sela Draco.

Akira tersenyum dan tidak menanggapi Draco. "Jika tidak nyaman, kau bisa menganggapku sebagai manusia saja. Aku akan menjadi temanmu selama disi-- Tidak, aku akan menjadi sahabatmu untuk selamanya. Kau tidak keberatankan?" Tanya Akira dengan mata berbinar dan menunggu jawaban dari Estia.

"Tentu saja tidak, ini pertama kalinya aku memiliki sahabat." Estia merasa senang sekali. Ia tidak menyangka jika akan mempunyai sahabat iblis.

"Dasar wanita menjijikan!!" Draco menatap kedua wanita itu dengan malas dan mengangkat kakinya dimeja sambil melipatkan kakinya.

"Kau terlihat iri pada kita," balas Estia.

Draco menatap Estia, "Dilarang mengatakan kata iri di kerajaan iblis, ia akan muncul sebentar lagi." Ucap Draco yang memegang kepalanya, pusing.

****

Hallo gaes, apakah masih ada yang membaca cerita ini? Absen dulu yuk.
Setelah hampir satu tahun akhirnya cerita ini lanjut. Tepuk tangannya donk gaes. Sekian dulu, luv u gaes 💕

Don't Be Kind!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang