8 - Memanggil Raja Iblis Agung

310 66 6
                                    

Disaat yang genting, Estia hanya memikirkan satu cara yaitu menyebutkan semua nama raja iblis.

"RAJA IBLIS HAWA NAFSU, DRACO. BANGUNLAH."

"RAJA IBLIS KEMALASAN, AKIRA. BANGUNLAH."

"RAJA IBLIS IRI HATI, HELLIOS. BANGUNLAH."

"RAJA IBLIS KETAMAKAN, DEVIT. BANGUNLAH."

"RAJA IBLIS KEANGKUHAN, LUCIAN. BANGUNLAH."

Estia berpikir sejenak ketika ingin memanggil raja iblis kebencian. Ia sangat membenci dan takut terhadap Adelard.

"Raja iblis kebencian, Adelard. Bangunlah." Panggil Estia dengan suara membisik.

"Tidak ada waktu untuk bercanda Estia." Suara wanita itu kembali terdengar.

"RAJA IBLIS KEMARAHAN, BANGUNLAH."

"Ini tidak akan berhasil, bagaimana jika mereka semua bukanlah raja iblis agung?" Tanya Estia dengan wajah kebingungan.

Blamm....

Para siluman dan monster menghancurkan pintu ruangan tempat Estia berada.

"AKU MENEMUKANNYA," Teriak salah satu siluman dan memberi informasi kepada siluman lainnya.

Mereka lansung menangkap Estia ketika menemukannya dan membuatnya tidak sadarkan diri.

*****

Teriknya matahari membuat Estia akhirnya terbangun. Mereka mengikat Estia di tengah-tengah kerumunan dan membuatnya tidak bisa bergerak

"Sadarlah Estia, tidak ada waktu lagi." suara wanita itu kembali terdengar dan memanggilnya beberapa kali.

Estia melihat kearah kanan dan kiri tapi tidak dapat menemukan wanita yang sedang berbicara dengannya, "siapa kau sebenarnya?" Tanya Estia.

"Aku adalah kau, yang hanya akan muncul saat kau berada dalam bahaya." Jawab wanita itu.

"Kita tidak punya banyak waktu lagi, Estia. Sebentar lagi, mereka akan memenggalmu disini. Kau harus membangunkan Raja iblis agung," lanjutnya.

"Aku sudah mencoba berbagai cara tapi tidak ada satupun cara yang berhasil," Estia berusaha memikirkan berbagai cara tapi hasilnya nihil.

Seorang memegang pedang dan mengarahkan ke leher Estia. "Kau akan mati hari ini." Ucapnya sambil tertawa jahat dan mengangkat pedangnya.

Suara ayunan pedang terdengar. Estia menutup matanya dengan erat dan berdoa dalam hati dengan terburu-buru, "Raja iblis agung, aku tidak tau siapa kau. Tapi tolong selamatkan aku. Kehidupan yang aku lalui selama ini sangatlah menderita dan aku juga tidak ingin mati muda. Aku mohon, jika kau benar-benar ada selamatkan calon istrimu ini. Aku akan menerima seberapa jelek pun wajahmu, jadi kumohon selamatkan aku." Doa Estia dengan sungguh-sungguh.

Pedang itu semakin dekat dengan leher Estia. Tapi, tiba-tiba angin meniup dengan sangat kencang, langit hitam menggumpal menjadi satu. Petir terus menyambar dan turunlah 3 pria dengan tudung dan topeng hitam yang menutup wajahnya.

"Raja iblis agung?" Ucap seorang siluman ketika melihat pria melayang yang berada di tengah-tengah.

Semua siluman dan monster tampak ketakutan dan lansung membungkuk memberi hormat.

"PRIA SEPERTI APA YANG BERANI MENYENTUH CALON PEMILIK KERAJAAN IBLIS." Suara pria yang penuh dengan amarah terdengar sangat lantang.

Estia pelahan membuka matanya, ia melihat kearah 3 pria yang sedang melayang. Ia merasa bangga pada dirinya sendiri karena pada akhirnya ia berhasil memanggil raja iblis agung.

Raja iblis agung lansung mengulurkan tangannya, "sudah waktunya untuk pulang." Ucapnya dan mengendong Estia.

"Aku pikir, kau tidak akan menyelamatkanku." Estia tampak ketakutan dengan mata berkaca-kaca.

Pria itu lansung memegang pipi Estia telah lembut. "Peluk aku, jika kau tidak ingin terjatuh." Raja iblis agung menatap kearah Estia sambil tersenyum tipis.

"Bunuh semua siluman yang ingin membunuh calon istriku." Perintah Raja iblis agung dan diikuti oleh para bawahannya.

Hanya butuh beberapa detik untuk mereka membunuh siluman yang ingin melukai Estia. Semua siluman dan monster yang berada ditempat itu  berusaha kabur dan terlihat ketakutan.

Don't Be Kind!!!Where stories live. Discover now