7 - Mereka Datang

304 59 7
                                    

"Kalian memanggilku?" Iblis iri hati, Hellios datang dengan elegant dan pakaian yang sangat rapi.

Estia hanya melongo melihat Hellios yang datang dengan sangat percaya diri.

"Wanita cantik darimana ini? Sedaritadi kau terus menatapku, kau pasti telah jatuh cinta padaku." Ucap Hellios dengan percaya diri.

Estia menggelengkan kepalanya, "tidak." Katanya dengan singkat.

Tangan Hellios memegang dagu Estia. "Tidak apa-apa, jika kau tidak mau mengakuinya. Banyak sekali wanita yang seperti itu. Aku sudah terbiasa dengan wanita sepertimu."

"Aku benar-benar ti--" Estia berusaha menjelaskan tapi Hellios lansung meletakan jari telunjuknya tepat di bibir Estia.

Ketiga raja iblis lansung saling berpandang seolah menyiratkan sesuatu. "Mereka datang," ucap Draco dengan wajah serius.

"Mereka?" Ulang Estia dengan wajah polos, tidak paham.

"Pengincar calon istri raja iblis agung,"

Jari telunjuk Estia mengarah kearah dirinya sendiri, "aku?"

"Kau adalah calon istri raja iblis agung yang menurut ramalan akan menjadi raja dari semua raja yang ada di dunia ini," ucap Draco yang bersiaga ingin melindungi Estia.

Rasanya Estia ingin ketawa disaat seperti ini, "aku? Seorang manusia? Raja dari semua raja?" Estia sama sekali tidak percaya.

"KELUARLAH, CALON ISTRI RAJA IBLIS AGUNG." Teriak seorang siluman dari luar dengan lantang.

Estia berjalan kearah jendela dan mengintip. Ia lansung membesarkan matanya ketika melihat jutaan siluman, binatang dan monster yang seolah ingin membunuhnya.

"Kami sudah melihatmu," ucap siluman lain.

Estia lansung menyembunyikan dirinya, "sebenarnya siapa raja iblis agung?" Tanya Estia yang bingung dan penasaran.

"Sudah tidak ada waktu untuk menjelaskannya, kau harus segera kabur dari sini Estia," ucap Draco yang lansung menarik tangan Estia untuk keluar dari ruangan itu.

Berjuta-juta makluk berlomba untuk memasuki kerajaan dan ingin menangkap Estia. Rasa takut menyelimuti Estia begitu saja.

"Kabur sejauh yang kau bisa, aku akan melawan mereka." Ucap Draco yang meninggalkan Estia.

"Kenapa harus aku yang menjadi calon istrinya? Bahkan aku tidak pernah bertemu dengan raja iblis agung. Atau jangan-jangan raja iblis agung tidak menganggapku sebagai calon istri?" Pikir Estia sambil berjalan kearah ruangan kosong, gelap nan ngeri.

Estia telah berada di ruangan pengap ini selama 15 menit dan rasa merinding muncul begitu saja.

"Estia," panggil seorang wanita uang tidak pernah ia dengar sebelumnya.

Mata Estia berusaha mencari sumber suara tapi ia tidak dapat menemukan siapapun.

"3 menit dari sekarang para siluman dan monster akan sampai ketempatmu." Ucap wanita itu yang seakan ingin menolong Estia.

"Lalu? Aku harus bagaimana? Aku tidak punya kekuatan dan juga tidak bisa berpedang. Aku pasti akan kati ditangan mereka," ucap Estia yang ketakutan sambil mengigit kukunya.

"Bangunkan, jiwa raja iblis agung yang tertidur." Ucapnya dengan gampang.

"Raja iblis agung tertidur? Disaat seperti ini?" Ulang Estia.

"Raja iblis agung hanya bisa bangkit ketika pengantin Raja iblis agung memanggilnya." Jelas wanita itu.

"Dia sungguh raja iblis agung yang merepotkan," balas Estia yang tidak habis pikir.

"Jelaskan, bagaimama caranya membangkitkannya?" Lanjut Estia dengan wajah panik ketika mendengar suara ribuan langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya.

Wanita itu terdiam dan tidak menjawabnya, lalu berkata. "Aku tidak tau. Yang kutau hanya istri raja iblis agung sesungguhnya yang bisa membangunkan Raja iblis agung."

Don't Be Kind!!!Where stories live. Discover now