42. Tajir Melintir

85 7 0
                                    

"Mau makan apa?" tanya Kristan.

"Terserah" jawab Jeslyn.

Kristan pun memesan daging steak dengan tingkat kematangan medium yang 1 porsi seharga 150 ribu rupiah. Sambil menunggu, Kristan mencari kurir untuk mengantarkan barang barang keluarga Jeslyn. Jeslyn duduk didepan Kristan sambil melihat lihat barang belanjaan.

"Aku sudah memilih kurir untuk mengantar barang barang keluargamu. Setelah makan siang kita pulang ya?" kata Kristan kemudian.

Jeslyn membalas dengan mengangguk angguk. Jeslyn sudah merasa sangat lelah dan ingin cepat pulang untuk tidur.

"Emm ini, kan... Eee... Aku akan bayar kembali barang yang sudah kamu belikan!" ucap Jeslyn yang gugup.

Kristan berhenti memainkan ponselnya dan menatap Jeslyn dengan sangat dalam.

"Kenapa?" tanya Kristan.

"Karna kita cuma menikah untuk 3 tahun. Setelah itu kita akan bercerai dan aku jadi tidak enak karna sudah menghabiskan uangmu disaat aku menjadi istri sementaramu. Kasihan wanita mu nanti yang akan kau nikahi saat telah bertemu dengannya. Tenang saja, aku pasti akan melunasinya secara perlahan!" jawab Jeslyn dengan semangat.

"Yah.. sekarang jadi utang betulan " batin Jeslyn pasrah.

Kristan hanya terdiam dan menunduk menatap ponselnya. Dan makanan pun datang disaat mereka sedang hening.

"Makanlah" ajak Kristan.

Jeslyn mengangguk angguk lagi dan siap makan. Mereka makan tanpa membicarakan apa pun. Meskipun suara orang berkeliaran disekitarnya sangat keras dan jelas. Namun mereka bisa merasakan keheningan diantara mereka.

Setelah sampai dirumah

"Ini kartuku. Pakailah sepuasmu. Tidak perlu menggantinya, aku masih punya banyak. Aku ingin kau menghabiskan 100 juta dalam seminggu" kata Kristan sambil melemparkan kartu yang tadi dia gunakan.

"Hah?! Tapikan tadi baru aja habis 300 juta lebih. Itukan boros! Aku gak mau!" balas Jeslyn yang kesal.

"Kalau begitu hari ini harus habis 15 juta lagi! Kalau tidak, aku akan memberimu hukaman malam ini! Aku tidak akan membuatmu tertidur pulas!" kata Kristan lagi yang mengancam Jeslyn.

Jeslyn sudah gemetar ketakutan karena perkataan dan tatapan Kristan yang tajam. Kristan menuju kamar tidurnya semalam untuk mengerjakan tugas kantor. Dan Jeslyn langsung berpikir mau dia apakan uang 15 juta ini.

Tak lama kemudian Jeslyn berpikir untuk mentraktir teman temannya. Jeslyn segera kembali ke mall yang diantar oleh supir nya. Memborong pakaian pakaian bagus, sepatu, dan aksesoris untuk teman teman terdekatnya lalu mengirimnya ke rumah mereka. Namun meskipun sudah merasa cukup, uangnya masih belum habis juga. Masih ada tersisa 10 juta dan dia bingung mau diapakan.

Tiba tiba, Jeslyn teringat ingin membeli make up lalu segera ia pergi untuk membelinya. Uang masih belum juga habis, masih ada sekitar 5 juta. Jeslyn berpikir lagi apa yang harus dia beli.

Namun, muncullah sebuah ide lagi dalam kepala Jeslyn. Dia membeli pakaian lagi, namun yang nyaman dan biasanya dipakai dalam sehari hari. Setelah itu dia pergi lagi dengan supirnya ke supermarket untuk membeli makanan, minyak goreng, dan bahan bahan untuk memasak lainnya.

Dan sekarang sudah habis 4 juta, tersisa 1 juta. Pakaian dan bahan bahan makanan itu dia bawa ke panti asuhan.

Saat tiba disana, dia melihat Kristan juga ada dipanti asuhan itu. Dia perlahan lahan mendekati Kristan dan mengintip diam diam. Dia melihat Kristan sedang membagi bagikan pakaian bekas yang masih layak pakai.

Jeslyn tersenyum melihat Kristan yang sangat akrab dengan anak anak itu. Dan merasa senang karena suaminya juga suka berbagi kepada yang membutuhkan.

Jeslyn menghampiri mereka dan memberikan pakaian baru, bahan bahan masakan, makanan, dan sisa 1 juta tadi kepada kepala pengurus panti asuhan.

"Kamu.. sedang menyumbang?" tanya Kristan yang kaget.

"Iya. Daripada aku beli yang gak jelas karena bingung. Akhirnya aku memutuskan untuk menyumbangkannya saja. Meskipun aku sudah membeli beberapa untuk temanku juga" balas Jeslyn yang bahagia.

"Anak anak ayo kemari, kakak membawakan kalian baju juga loh~ Sini sini~" ajak Jeslyn memanggil anak anak itu.

Mereka pun berlari menghampiri Jeslyn, dan ada diantara mereka yang memeluk kaki Jeslyn.

"Pak Harry, Pak Rei, Kristan, tolong bantu saya bagiin ini ya" pinta Jeslyn.

Dan mereka pun bersama sama membagikan pakaian pakaian itu. Betapa bahagianya kita ketika bisa membuat orang lain juga bahagia. Melihat senyuman dan tawa mekar pada wajah mereka, sungguh sebuah berkah yang melimpah dan kebahagiaan tersendiri bagi kita.

Pak Harry adalah sopir pribadi Jeslyn dan sopir pribadi Kristan adalah pak Rei. Keduanya adalah orang Indonesia asli dan sama sama berumur 40 tahun. Sopir mereka ini sangat baik, ramah, suka bercanda, dan sangat setia.

Meskipun diusia 40 tahun ini mereka cuma ingin menjadi supir, mereka tidak ingin mengganti pekerjaan mereka. Kenapa? Karena mereka mencintai pekerjaan mereka sebagai sopir.

Tapi ada sebuah syarat yang berlaku tanpa sepengetahuan Jeslyn. Yaitu jika salah satu dari mereka ada yang mengantar istrinya berpergian, supir itu harus memastikan keamanan dan keselamatan Jeslyn.

Dan kedua supir setuju dan berjanji akan menjaga Jeslyn dan mereka akan menganggap Jeslyn sebagai anak sendiri.

"Pak Harry, Pak Rei, ini tadi saya ada beli kue kue, jadi sekalian saya belikan untuk pak Harry dan Pak Rei. Ini ambil pak, nanti bawa ke rumah dan makan bersama. Semoga bapak, istri sama anak anak suka" kata Jeslyn sambil memberikan masing masing sekantong kue.

"Makasih nak" balas pak Harry dan pak Rei bersamaan.

Keduanya tampak bahagia, Jeslyn dan Kristan juga bahagia, anak anak panti dan pengurus panti juga bahagia, semuanya bahagia. Setelah 20 menit disana, Kristan dan Jeslyn pulang diantar oleh sopir masing masing.

"Nak Jeslyn lagi bertengkar sama tuan Kristan?" tanya pak Harry diperjalanan pulang.

"Nggak kok" balas Jeslyn lalu tersenyum.

"Nak Jeslyn kalau ada masalah sama tuan harus selesain baik baik ya nak. Menurut paman kalian itu cocok, dan Tuhan juga berkata demikian. Karena Tuhan telah mempertemukan kalian, Tuhan pasti menginginkan agar kalian bisa bersama dan hidup bahagia serta bisa terus berkembang dalam Iman nantinya. Jadi paman mendoakan yang terbaik untuk kalian. Semoga kalian langgeng dan punya banyak anak anak yang baik, cantik dan ganteng seperti kalian" kata pak Harry sambil tersenyum.

"Iya, makasih pak" balas Jeslyn sambil tersenyum.

"Tapi sayangnya aku gak tahu kalau dia mencintaiku atau tidak. Karena yang tahu tentang pertemuan kami dan pernikahan karena perjodohan ini, hanya kami berdua dan orang tua kami " ucap batin Jeslyn merasa sedih.

Pukul 14.30 WIB

Setelah pulang, Jeslyn pun pergi mandi di kamar mandi, di kamarnya semalam. Sedangkan Kristan juga berada di dalam kamarnya yang semalam. Empat puluh menit kemudian Jeslyn selesai mandi. Dia pergi mengunjungi Kristan dan mengetuk pintu.

Tok tok

"Masuk" suruh Kristan.

Jeslyn pun perlahan membuka pintu Kristan dan mengintip dari luar. Dia merasa agak canggung dan gugup mendekati Kristan.

"Ada apa?" tanya Kristan.

"Kamu mau gak masak makan malam bareng sebentar? Kita seperti lomba masak gitu. Masakan siapa yang paling enak, bisa meminta 1 permintaan pada pihak yang kalah, gimana? Jurinya nanti Pak Darren, Pak Harry, Pak Rei, sama vivi" kata Jeslyn yang berdiri disamping Kristan sambil tersenyum.

"Masak?" tanya Kristan sambil menaikkan salah satu alisnya.

PASANGAN Idaman Semua Orang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang