69. Reuni SMA Suami

73 4 0
                                    

Setelah reuni SMA Jeslyn, datanglah hari reuni SMA Kristan. Mereka kembali ke Jakarta keesokan harinya setelah reuni Jeslyn. Tidak perlu khawatirkan biayanya, orang kaya mah bebas.

Seperti biasa, pagi pagi saat bersiap, pasti saat tiba nanti akan tampil dengan luar biasa menarik perhatian. Suami yang tampan dan istri yang cantik, serta keduanya sangat hebat, mari kita lihat betapa terpukaunya orang orang.

Pasangan itu melangkah memasuki hotel tempat reuni SMA Kristan yang telah dijanjikan. Pintu hotel terbuka, rambut Jeslyn yang terurai tiba tiba melayang karena tertiup angin.

Dia yang berjalan sambil mengandeng lengan Kristan nampak seperti artis. Jeslyn mengenakan dress putih yang elegan dan sexy, sepatu hak tinggi putih, dan memegang dompet putih.

Sedangkan Kristan menggunakan kemeja putih, vest abu abu, jas hitam, dasi hitam bergaris putih, celana panjang hitam, ikat pinggang hitam yang mengkilat dan mahal. Style kesukaan Kristan adalah style yang berkelas, dan saat ini pun dia tampil dengan gaya yang berkelas.

Rambutnya tertata rapi, menggunakan kaos kaki hitam dan sepatu pantofel hitam. Mereka berdua berjalan dengan tegap dan percaya diri.

Seketika orang orang dalam hotel langsung menoleh pandangan kepada pasangan ini. Ada yang menganga, menjatuhkan pulpen, bahkan ada yang tersedak air. Selain tampilan pasangan ini, hotel yang sedang mereka lewati ini juga digelar karpet merah. Sehingga menambah kesan seperti artis, kaya, dan terkenal. Tapi pasangan ini memang gitu kok, berkelas, kaya, dan terkenal.

Mereka jalan menuju lift dan naik ke lantai 5. Lalu kembali jalan menyusuri koridor yang digelarkan karpet merah hingga menuju suatu ruangan. Ruangan itu kemudian dibuka oleh seorang karyawan, dan masuklah pasangan ini ke dalam.

Ada 5 meja bundar dan 10 kursi tiap mejanya. Ada beberapa teman Kristan yang sudah memiliki pasangan dan juga ada yang belum. Dapat dilihat bahwa yang pasangan akan duduk saling bersebelahan dengan rapat. Sedangkan yang belum akan duduk berjarak lebih jauh sedikit.

"Hai Kristan, welcome!" sambut Michelle sambil melambai lambai.

Kristan tidak memberi respon, hanya mengangkat satu alisnya. Sedangkan Jeslyn membalas lambaian tangan Michelle sambil tersenyum.

Kristan dan Jeslyn duduk bersebelahan dengan dekat di meja nomor 1. Hidangan mulai tersajikan, karena lagi lagi mereka yang paling terakhir datang.

"Heh, selamat malam tuan Kristan, lama tidak berjumpa. Sekali berjumpa bikin gempar teman sekelas HAHAHAHA" kata seorang pria disamping Kristan.

"Oh.. Memangnya apa yang membuat kalian gempar melihatku?" balas Kristan tanpa ekspresi.

"Ya elah! Masih sama saja seperti dulu lo, dingin amat! HAHAHAHA... By the way istri lu cantik ya" balas laki laki itu sambil menyeringai.

"Terima kasih" balas Kristan dingin.

"Hai cantik nama kamu siapa?" tanya laki laki itu ingin menggoda Jeslyn

Kristan mempelototi temannya itu mengisyaratkan jangan macam macam. Lalu berbalik ke arah Jeslyn dan juga mempelototinya.

"Ingin mengetahui nama saya, perlu izin dari pria disamping saya" jawab Jeslyn sambil menunjuk Kristan dengan lima jari.

Pria itu melirik Kristan, dan jawabannya sudah jelas pada wajah Kristan. TIDAK BOLEH! Laki laki itu menelan salivanya dan kembali menatap Jeslyn.

"Kamu kekasihnya ya? Sudah berapa lama?" tanya laki laki itu lagi.

"Saya bukan kekasihnya" jawab Jeslyn dengan wajah datar yang membuat seisi ruangan hening.

Kristan ikut melirik Jeslyn dan membulatkan matanya. Laki laki itu kembali menelan salivanya. Dengan wajah panik dan cemas, merasa bahwa dirinya telah memberikan pertanyaan yang salah berkali kali.

Semua temannya, bahkan orang orang tau kalau di dunia kerja Kristan sangat kejam. Waktu sekolah pun, dia adalah anak yang serius dan dingin. Mereka menjadi panik, padahal beberapa diantara mereka ada yang hadir ke pernikahan Kristan.

"Tapi istrinya~" jawab Jeslyn lalu tersenyum manis.

Semua orang menghela nafas lega dan ikut tersenyum bahkan tertawa ringan

"Fyuh... Syukurlah! Hampir saja hotel ini akan dirubuhkan Kristan" batin laki laki itu yang telah merasa lega.

Kristan juga ikut merasa lega sambil mengangguk angguk. Kemudian pria itu memperkenalkan dirinya. Dia adalah salah seorang investor dalam perusahaan Kristan. Sebenarnya Kristan dan laki laki ini bersahabat, cuma Kristan saja yang sikapnya selalu dingin pada orang lain.

Orlando Azka, itulah nama laki laki itu. Pria dengan tinggi lebih rendah 5 cm dari Kristan, wajah yang tampan, tubuh yang berotot, tampil seperti pria kantoran.

Usianya lebih tua 8 tahun dari Kristan, yaitu 32 tahun, karena pada saat itu Kristan SMA diusia 7 tahun. Sayangnya, dia masih jomblo diusia ini. Memang tampan, tapi entah apa yang membuatnya tidak laku.

"Istri Kristan memang cantik. Tapi Kristan juga makin tampan loh guys" kata seorang wanita dibelakang Kristan dan Jeslyn.

Mereka menoleh, dan melihat seorang wanita dengan tubuh yang berisi atau sedikit gemuk. Mentok depan belakang membuat semua pria tidak berhenti menatapnya. Kristan yang sudah tahu siapa itu langsung membalikkan wajahnya kembali ke depan, dan disusul Jeslyn.

"Kristan bersulang dong" pinta wanita itu dengan manja.

Dia adalah teman sebangku Kristan dulu. Dulu dia sangat jelek, tapi siapa sangka? Sekarang menjadi sexy dan cantik. Namanya adalah Egsia Rosella, seorang manajer marketing di perusaahan ternama dibawah perusahaan Kristan.

Kristan menerima permintaan itu dan bersulang, tapi matanya tidak menatap wanita itu.

"Kamu juga tidak kalah cantik kok Egsia" puji Orlando.

Egsia tertawa lalu menyeringai tipis. Dia menarik tangan Kristan dengan lembut agar berdiri.

"Kita foto yuk sebagai kenang kenangan, kan udah lama. Boleh ya Jeslyn?" pinta Egsia.

Jeslyn mengangguk pelan dan tersenyum tipis. Egsia merangkul tangan Kristan layaknya suami istri. Sebelah tangan Kristan sudah mengepal karena kesal. Cekrek.

Pengambilan foto pertama selesai, saatnya ganti gaya. Egsia dengan cepat menarik tangan Kristan dan menaruhnya di bahunya. Sekarang nampak bahwa Kristan sedang merangkul bahu Egsia. Jeslyn menyerngitkan alisnya dan sudah memasang wajah dingin.

Egsia semakin menjadi jadi dan menempelkan dirinya pada Kristan. Cekrek, foto kedua selesai diambil. Kristan langsung melepas tangannya dan duduk disamping Jeslyn.

Diam diam dia mengambil selembar tisiu dan mengelap tangannya yang habis dipegang oleh Egsia. Kemudian dia memegang tangan Jeslyn dengan erat.

"Kalian sudah menikah kurang lebih 6 bulan lalu. Kenapa belum buncit?" tanya Egsia sambil membuat ekspresi cemberut.

"Bukan urusanmu" jawab Kristan dingin.

"Gak apa apa, tapi kalau kamu mau yang segera buncit beritahu aku" bisik Egsia ditelinga Kristan.

Lalu Egsia menghembuskan nafasnya ditelinga Kristan sambil mengelus wajah Kristan yang tampan, putih, dan mulus. Kristan menjadi merinding dan semakin erat memegang tangan Jeslyn. Jeslyn perlahan melepas tangan Kristan dan memberi kode.

"Maaf, aku baru ingat aku ada urusan di tempat lain. Kami pamit duluan, boleh ya? Dan terima kasih atas undangan serta jamuannya" ucap Jeslyn kemudian setelah beranjak berdiri.

Dia menarik tangan Kristan berdiri dan keluar dengan natural. Mengucapkan salam perpisahan dan memberi lambaian tangan.

"Kamu suka ya yang berisi dan mentok gitu? Sampai gak tahan dan lampiasin ke aku?" kata Jeslyn setelah keluar dari ruangan.

Kristan langsung menarik tangan istrinya dan menyandarkannya pada tembok.

Bruk!

PASANGAN Idaman Semua Orang Where stories live. Discover now