16

29.1K 3.1K 314
                                    

Pikiran Dasya melayang kemana - mana. Kini dirinya malah bingung sendiri saat orang - orang malah menatap nya dengan tatapan cemooh? Bukanya seharusnya yang ditatap seperti itu adalah Reina dan bukan dirinya.

Sekali lagi, Dasya merasa ada yang tidak beres dengan semua ini. Tidak mungkin ada kesalahan nalurinya berkata bahwa rencananya bakalan berjalan lancar.

"Sebenernya, gue tadi mau percaya dan berada dipihak lo Dasya. Tapi setelah lihat video ini gue jadi ragu bahwa Reina yang bersalah dalam kasus ini," Ucap salah satu siswi penampilan- nya sangat membosankan.

"Lo ngomong apa sih?" Ucap Dasya yang yang sudah bingung dibuatnya.

"Gak usah sok suci. Mending lo akhiri deh drama murahan lo ini," Tungkas, siswi berpenampilan menor bak tante girang.

"Hello, Lo tau apa sih tentang gue?" Kata Dasya lantas berdecih.

Dasya yang sudah kepo akut dengan isi nontivikasi pun lantas merampas salah satu handphone siswi yang kebetulan berada disebelahnya, Dirinya cukup terkejut melihat isi dari video yang terpampang disana.

Video itu berisi pembulian yang dilakukan Dasya Asli sewaktu dulu. Yang lebih parahnya lagi itu merupakan komplikasi beberapa video pembulian yang dilakukan Dasya dan beberapa kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan Dasya (asli). Entah pembulian terhadap Reina sewaktu dirumah maupun disekolah.

'sial, ternyata dia licik juga,'  Guman Dasya.

Dagunya terangkat, Tanganya mengembalikan handphone itu. matanya kini menatap Reina dengan sorot mata tajam. Bukanya menyerah, Dasya kemudian malah dirinya menyungging senyuman manis sehingga matanya menyipit

Ingat, itu adalah alarm berbahaya.

Entah kenapa jantung Reina tiba-tiba berdesir saat melihat senyum Dasya yang menurutnya mengerikan itu.

Dengan segera. Dasya menghampiri Reina. Menatap tepat pada sorot matanya, kemudian Dasya merubah raut wajahnya menjadi sedih, "Gue minta maaf atas kelakuan gue dulu, gue nyesel——"

——Gue nyesel kenapa Dasya dulu gak sekalian aja bunuh lo, Lanjut Dasya dalam hati.

"Gue juga gak habis pikir ada orang yang berniat nyebarin video gue yang kayak gitu, padahal gue pengen ngerubah segalanya tapi kelihatanya ternyata sia-sia." Ucap Dasya lantas menundukan kepalanya.

Reina yang melihat itu sangat geram. Bisa-bisa malah dirinya yang disudutkan. Mau tidak mau dirinya harus berbicara bahwa ia telah memaafkan Reina demi menjaga nama baiknya. "Aku udah maafin kakak kok."

"Gampang banget. Jangan dimaafin Rei, biarin dia dibenci semua orang" seru gadis yang berpenampilan seperti tante-tante itu ikut campur. Namanya Zea.

Dasya yang semula menatap Reina kini menoleh beralih menatap Zea, "Lo gak mampu kan benci gue sendirian sampai-sampai ngajak orang?"

Zea menggeram rendah mendengar lontaran kalimat itu. "Emang lo pantas dibenci semua orang. ya enggak guys dia itu licik gak pantes dimaafin,"

Iya bener tuh,

Gue setuju sama kata - kata lo zea.

Zea bener, Dasya terlalu munafik,

Gedek banget gue sama kelakuan Dasya,

Kek setan.

Keadaan semakin keruh saat salah satu siswi mengawali dengan melempari Dasya dengan Kertas,

Huuu

Sorakan - sorakan mereka terdengar sangat keras. Beberapa dari mereka juga ikut melempari Daysa dengan kertas, bahkan yang lebih parahnya lagi ada yang mendorongnya hingga menyebabkan Dasya tersungkur.

Dasya tidak bisa berkutik.

Sedangkan Reina sudah tersenyum kemenangan. 1-1 batin Reina.

Beberapa Guru juga sudah berupaya menghentikan aksi pembulian itu. Tak bisa dipungkiri bahwa usaha merek sia-sia karena mereka tetap Membully Dasya.

Atmosfer seketika berubah Saat beberapa mobil dengan harga fantastis memasuki halaman sekolahan. Bukan hanya satu tetepai lebih dari 5. Mobil-mobil itu kemudian mengeluarkan asap-asap yang membuat mereka semua tercengang. Tetapi yang membuat mereka tercengang lagi adalah saat melihat beberapa poster yang terpampang jelas pada body mobil tersebut.

Disana bisa dilihat bahwa reina sedang berciuman di bar. Tetapi yang membuat istimewa adalah reina bukanya berciuman dengan laki - laki melainkan malah dengan perempuan.

Sedangkan reina? Sudah bisa dipastikan wajahnya sekarang sudah pucat pasi.

"Hahahahahaha."

Dasya Tertawa membahana. Dirinya berdiri. Menatap datar semua orang. Kemudian menjilat jari tengahnya dan lantas mengacungkan jari tengah kesayangannya untuk semua orang yang membully-nya.

Persetanan dengan sopan santun, dirinya sudah kesal setengah mati.

"Reina - reina lo salah kalau mikir bakal menang dari gue." Ucap Dasya menatap Reina dengan nada sombong.

Benar-benar skakmat Reina sekarang, dirinya binging harus berbuat apa. Bila dirinya mengambil jalan untuk menyudutkan Dasya atau memfitnah Dasya sudah jelas bahwa nantinya dirinya yang akan dalam posisi bahaya. Sebab sekarang Reina akui bahwa Dasya lebih licik dan sangat mudah membalikan keadaan.

Bunyi nontifikasi yang memekakan telingan kembali terdengar tetapi kali ini lebih brutal.

Semua orang lantas kembali menfokuskan matanya pada handphone. Decihan-decihan bahkan cacian yang semula ditunjukan kepada Dasya kini beralih kepada Reina.

Video itu menunjukan aksi Kejadian di dalam mobil antara Dasya dan reina. Pastinya sudah dipenuhi Rekayasa.

Dasya tersenyum cerah, sudah Dasya bilang  jangan membuat masalah dengan nya. Reina sih ngeyel jadinya kan Dasya gemes.

"LO GILA DASYA, GUE BENCI SAMA LO AKGHHH," Teriak Reina sambil menatap Dasya nyalangm Dasya yang ditatap seperti itu hanyak menyengir lebar dan mengangkat dua jarinya.

"Tenang bro, kalem. gue lebih benci sama lo hehe." ucap Dasya.

Seluruh murid dan guru - guru yang menyaksikan itu memutar otak masih mencerna dan bingung dengan kejadian barusan. Mereka seperti dimainakan oleh siempu.

"DAN LO SEMUA YANG TADI NGEBULLY GUE, GUE JANJI BAKAL BALES LEBIH DARI YANG LO LAKUIN HAHAHAHA,"  ujar Dasya dengan berteriak bak kesetanan.

"Gue bantu bales" ucap seseorang yang tiba-tiba datang dan melingkarkan tangannya dipinggul Dasya. Dasya tersentak kaget. Lantas Kemudian ia memutar bola matanya malas saat melihat siapa pahlawan kesiangan yang datang.

Aksa ya itu Aksara Atsmosvier.

"Udah selesai main - mainya? Udah seneng?" Ucap Aksa menatap tepat pada bola mata Dasya. Ucapan Aksa lantas diangguki Dasya dengan antusias. "Yaudah ayo pulang."

Aksa lantas berjalan dengan tangan yang tetapi berada pada pinggul Dasya. Saat berjalan melewati Reina, Dasya mendekatkan diri pada gadis itu. Kemudian berucap dengan songong.

"Not loser, but game over."

Kemudian kembali melangkahkan kakinya. Mata Dasya melotot kaget saat Sudah melihat didepan sana terdapat sebuah helikopter. Memandang tajam Aksa "jangan bilang ini kelakuan lo?"

Aksa menganggukkan kepalanya tanpa dosa. Dengan tangan yang masih stay ditempat semula. Aksa menaiki helikopter itu bersama Dasya

Sudah jelas bukan? Bahwa hal itu membuat mereka semua yang melihat menjadi tercengang?

———————
I

g → sasa.arinda


AKSARA [END]Where stories live. Discover now