Jangan lupa bacanya sambil dengerin musik yang aku kasi di atas yaaaaah~
"Pagi, Mashi." Sapa Asahi begitu melihat Mashiho sedang sarapan nasi uduk dan segelas air putih di salah satu kursi dapur.
"Pagi," Jawab Mashiho ramah, "Mau bikin kopi, Sa?" Tanyanya kemudian.
Yang ditanya menggeleng, "Hari ini lagi pengen minum energen vanilla," Jawab Asahi sembari memanaskan air.
"Nggak sarapan?" Tanya Mashiho lagi.
"Sarapan, kok. Tadi bawa bekal soalnya mbak dirumah masak lumayan banyak buat adek gue yang hari ini mulai magang," Cerita Asahi kemudian.
Jgrek-
"Sa, banyak banget bekal-" Kalimat Haruto terpotong ketika menangkap Mashiho juga sedang sarapan, "Pagi, Mashi," Sapa Haruto kemudian, meletakkan tas tupperware besar milik Asahi di atas meja.
"Pagi, Ruto." Jawab Mashiho sambil tersenyum.
Asahi membuka tas bekal miliknya, lalu mengeluarkan satu kotak bekal empat susun, paling bawah berisi nasi putih yang diberi nori dan wijen, diatasnya ada tumis daging enoki dan karage, diatasnya lagi ada salad sayur dengan irisan udang, dan yang paling atas berisi anggur hitam, potongan semangka dan stroberi.
Usai membuat energen, Asahi menarik kursi disebelah Haruto, "Makan, gih. Sendok sama garpunya gue bawa masing-masing dua," Ujar Asahi menyodorkan sepasang alat makan pada Haruto.
"Lo tumben banget pagi-pagi begini udah sarapan di kantor?" Tanya Asahi pada Mashiho.
Laki-laki dengan rambut berwarna seperti kuaci itu mengangkat bahunya acuh, "Iseng aja, sekali-sekali pengen sarapan," Jawabnya malas.
Asahi menggeleng tak habis pikir.
"Eh nanti siang lo mau makan dimsum 48 nggak? Lo kemaren sore kan cerita lagi pengen hakau," Jawab Haruto.
Asahi menyipit, memandang Haruto penuh curiga, "Ada maunya ya lo? Akhir-akhir ini doyan banget lo manjain perut gue," Katanya sembari berdiri mengambil piring kecil untuk membuang biji semangka dan isi anggur.
Haruto menggendikkan bahunya acuh, "Soalnya kurus kering gitu badan lo kaya busung lapar! Kalau ngopi di rooftop udah kaya mau terbang ketiup angin." Jawabnya iseng, mengundang tawa Asahi dan Mashiho.
"Sembarangan!" Jawab Asahi tidak terima, "Lagian lo ngatain gue udah kaya punya badan berisi aja, padahal sama-sama kurus kering!" Lanjutnya.
"Tapi gue kalau di ruang meeting duduk dibawah AC nggak gampang menggigil ya," Bela Haruto sebelum meneguk air dari dalam gelasnya.
Mashiho menatap keduanya bergantian. Asahi dan Haruto memang tampak serasi, keduanya sama-sama rupawan dan terlihat baik bila dijajarkan visualnya. Tapi jujur saja, Asahi akan terlihat lebih cocok dengan Jaehyuk.
Entah karena Mashiho tau kalau teman dekatnya di kantor ini sudah memandang Jaehyuk beberapa bulan terakhir, atau karena Jaehyuk dan Asahi kalau sedang mengobrol berdua terlihat begitu seru dan pas satu sama lain.
Mashiho tau dan sangat sadar bahwa Haruto selalu mencoba semaksimal mungkin mencari topik obrolan agar Asahi nyaman dengannya. Hanya saja, obrolan random Jaehyuk dan Asahi ketika makan siang biasanya terlihat lebih seimbang.
"Mashi ngelamuuun," Ujar Asahi menekan pipi Mashiho dengan telunjuknya.
"Banyak pikiran gue, mana nanti meeting lagi," Jawab Mashiho pelan.
Asahi menepuk jidatnya refleks, "Astagaaa! Laptop gue masih di mobil! Untung lo bahas meeting!" Ujarnya kaget, "Gue ambil dulu deh di parkiran," Pamitnya sembari membawa segelas energen panas yang belum diminum sedikitpun untuk diletakkan diatas meja kerjanya.
STAI LEGGENDO
POJOK KUBIKEL (JAESAHI)
FanfictionSejak pertama kali datang ke kantor baru, Asahi tau bahwa sosok Jaehyuk begitu menarik dimatanya. Gesturnya duduk tegap selagi membuat laporan didepan komputernya, atau ketika duduknya berubah jadi setengah menyandar ketika mendekati jam makan siang...
