Chapter 10 - Face The Reality

522 125 36
                                        

Beberapa hari terakhir, Asahi menghindari Jaehyuk semaksimal mungkin. Tiap waktu, ia berusaha mengalihkan pandangannya ketika Jaehyuk berada disekitarnya. Termasuk ketika pagi-pagi Asahi hendak membuat kopi dan Jaehyuk sudah lebih dulu duduk di salah satu kursi sambil sarapan.

Bukan karena apa, tapi mau sampai kapan Asahi menyukai Jaehyuk yang jelas-jelas pernikahannya ada didepan mata?

Seperti saat ini, Asahi duduk di starbucks bersama Hyunsuk dan Mashiho, menikmati promo buy 2 get 1 free sekaligus menghindar dari ajakan makan siang bersama dari anak kantor yang hari ini makan siang di sebuah restoran all you can eat.

"Padahal yah, biasanya orang mau nikah tuh auranya jadi berbunga-bunga, atau nggak suka mendadak cakep saking bahagianya, ini Jaehyuk mau nikah auranya nggak ada cerah-cerahnya, wajahnya kusem banget," Celetuk Mashiho usai mengambil pesanan ketiganya.

Asahi tersenyum simpul, rahasia tentang ia menyukai Jaehyuk memang sudah diketahui Hyunsuk dan Mashiho sejak berbulan-bulan yang lalu, dan kedua temannya itu sebisa mungkin menutup mulut sembari mendukung Asahi diam-diam lewat voucher-voucher promo yang bisa membuat keduanya makan siang bersama.

"Shock kali," Sahut Asahi ringan, mau tidak mau ia harus mulai menerima kenyataan.

Hyunsuk menggeleng tidak setuju, "Kayaknya nggak shock doang penyebabnya. Masak sih dia shock sampe penampilannya nggak karuan begitu? Padahal dia kan tipikal yang wangi klimis sama rapi gitu biasanya ya kalau di kantor, pasti ada sesuatu yang kita nggak tau," Katanya mencoba berkonspirasi.

Iya, Jaehyuk memang akhir-akhir ini berubah menjadi sosok lain. Ia berangkat ke kantor pagi-pagi sekali, dan penampilannya, duh, berantakan. Rambutnya yang biasanya disisir keatas lalu diberi sedikit gel rambut kini menghilang, digantikan oleh rambut singa yang panjangnya melewati kerah, bahkan Asahi tidak yakin Jaehyuk menyisir rambutnya sebelum berangkat ke kantor.

Kantung mata Jaehyuk menghitam seperti panda, dan meskipun wanginya masih wangi seperti biasa, tatanan dasinya yang tidak rapi juga kemeja yang dimasukkan kedalam celana secara asal-asalan cukup mempengaruhi visualnya. Kalau dulu Jaehyuk hanya akan memakai kacamatanya ketika bekerja, kini kacamata itu bersandar di hidung mancung Jaehyuk sepanjang hari.

Belum lagi, Jaehyuk jadi gampang melamun sambil menopang wajah. Jaehyuk memang tipikal orang yang ketika seluruh pekerjaannya selesai, ia akan gampang bosan dan mengalihkan perhatiannya seperti menyanyi tidak jelas atau mengusili anak kantor yang lain. Kini, ketika pekerjaan laki-laki itu selesai, ia akan memilih melamun didepan komputer, atau tidur diatas kedua tangan yang ditekuk sebagai alas kepala. Kadang, Asahi sampai bingung apa yang sedang dijelajahi kepala Jaehyuk pada saat tertentu.

Padahal, di kantor Asahi ada fasilitas ruang istirahat yang diisi lima buah bean bag besar dan sebuah sofa panjang untuk tidur.

Dan yang paling menjengkelkan dari semua itu, adalah fakta bahwa seberantakan apapun penampilan Jaehyuk kini menjelma, dan selelah apapun Jaehyuk kelihatannya, di mata Asahi visualnya masih terlihat begitu mempesona.

Shit, Asahi benci sekali mengakui fakta tersebut.

"Riweh kali ngurusin banyak hal sebelum nikah," Potong Asahi akhirnya, mencoba positif thinking.

Mashiho mengangguk, "Bisa juga sih, tapi duh, biasanya ngeliat dia penampilannya bersih seger terus sekarang kalau ngantor nggak cukuran brewok dulu tuh risihhhhh,"

Hyunsuk dan Asahi tertawa mengiyakan.

"Sumpah gue juga heran abis. Dia kan istilahnya dulu menonjol ya di departemen kita, yang sering kita pakai alasan kalau anak admin lagi nyeleneh, ini sekarang penampilannya bikin gedeg gitu loh paham gak sih," Keluh Hyunsuk panjang lebar.

POJOK KUBIKEL (JAESAHI)Where stories live. Discover now