Chapter 20 - Bertemu Seseorang di Masa Lalu

543 109 27
                                        

Pukul satu kurang dua puluh menit, Jaehyuk memasukkan ponselnya ke dalam saku celana sebelum berdiri hendak meninggalkan kedai tempatnya makan siang hari ini. Kebetulan, Jaehyuk makan siang seorang diri karena rekan kantor yang lain sedang sibuk dan lebih memilih makan di kantor lewat gofood.

Belum sampai di pintu keluar, Jaehyuk mematung berdiri, berhadapan dengan seseorang yang juga langkahnya berhenti beberapa meter di depan Jaehyuk.

Itu Kiandra.

Siang ini, ia memakai setelan rok A line berwarna biru yang panjangnya sedikit di bawah lutut, lalu kardigan putih yang ditimpa menutupi sebagian aksen setelannya di bagian atas. Perutnya terlihat menonjol malu-malu. Belum begitu besar, tapi terlihat jelas kalau memang sedang hamil.

Perempuan itu langsung sedikit menunduk melewati Jaehyuk begitu saja, langkah canggungnya berjalan menuju meja kosong dekat tempat Jaehyuk berdiri.

Hampir saja Jaehyuk acuh pergi begitu saja, sampai tiba-tiba isi kepalanya yang akhir-akhir ini dipenuhi seseorang yang cukup membuatnya kebingungan, Jaehyuk langsung mendekati mantan kekasihnya.

"Kiandra, bisa ngobrol sebentar?" Sapanya hati-hati, berdiri di samping kursi depan Kiandra yang masih kosong. Raut wajahnya yang harap-harap cemas terlihat begitu jelas.

Ugh, Jaehyuk sedang butuh tempat meluapkan isi kepalanya dan ia harap, Kiandra bisa diajak berdiskusi siang ini.

"Duduk, Jae." Jawab Kiandra tersenyum sampai kedua matanya menyipit, "Eum, lo makannya udah atau mau makan?" Tanya Kiandra ragu-ragu. Sejujurnya, ia masih butuh menyesuaikan diri memanggil Jaehyuk dengan panggilan lo-gue.

"Udah selesai, lo istirahatnya telat apa gimana kok jam segini baru makan siang?" Tanya Jaehyuk balik, melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul satu kurang lima belas menit.

"Gue udah resign, btw." Cerita Kiandra kemudian, "Ini tadi lagi pengen makan takoyaki disini, makanya otw dari rumah," Lanjutnya.

Jaehyuk mengangguk mengerti, meskipun sedikit terkejut mendengar Kiandra yang sangat mencintai pekerjaannya memilih resign.

"Kian, gue boleh tanya? Tapi pertanyaan gue mungkin menyinggung," Mulai Jaehyuk pelan, hati-hati memandang Kiandra yang kini melipat tangan diatas meja.

"Go ahead," Responnya ramah.

Jaehyuk menarik napasnya pelan, "Emm, lo kenapa dulu memilih untuk menjalin hubungan dengan orang lain waktu lo masih ada hubungan sama gue?" Tanyanya.

Senyum Kiandra terbit kembali. Jaehyuk bisa saja memilih kata selingkuh, tapi laki-laki yang memang Kiandra kenal sebagai sosok baik itu memilih kalimatnya secara hati-hati seperti biasa.

"Gue bukannya mempertanyakan pilihan lo ya Ki, cuma, gue merasa kalau sekarang gue butuh evaluasi, kayak apa ya, gue mau tau, gue tuh orangnya gimana sih kalau menjalin hubungan, kurangnya gue apa, gitu." Ujar Jaehyuk lagi.

Kiandra menatap Jaehyuk hati-hati, "First, gue mau menekankan kalau apapun kurangnya elo, pilihan gue untuk selingkuh adalah pilihan yang salah. Masih ada banyak opsi yang sebenernya bisa gue ambil ketika gue merasa lo kurang, dan opsi selingkuh adalah opsi yang paling salah. Lo harus tau itu,"

"Menurut gue ya, lo kurang vokal. Kayak, lo tuh flirty, tapi lo jarang banget menyatakan cinta. Yang gue maksud disini tuh kayak, lo sering bilang gue cantik, atau lo suka kalau gue pakai baju tertentu, atau gue keliatan seksi kalau rambutnya lagi dikuncir, tapi lo hampir nggak pernah bilang lo cinta sama gue."

"Bukan berarti lo harus jadi orang yang vokal menyatakan cinta ya, Jae. Cuma, mungkin lo lebih cocok kalau ketemu dengan seseorang yang nggak bakal mempertanyakan perasaan lo cuma karena lo nggak mengungkapkan." Kiandra menutup kalimatnya, masih melihat Jaehyuk yang kini ekspresinya terlihat susah dibaca.

POJOK KUBIKEL (JAESAHI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora