Prolog

1.4K 104 6
                                    

WARNING : TERDAPAT ADEGAN DARAH, DIHARAPKAN JIKA KALIAN TAK SUKA MAKA JANGAN MEMBACA ADEGAN TERSEBUT⚠️⚠️
-
-
-

Seorang laki-laki bertatto gagah berjalan memasuki club'. Bau alkohol dan bau maksiat mulai tercium.

Mengedarkan pandangannya pada pemandangan yang membuatnya muak, namun dilain sisi dia juga senang. Senang akan mendapat mangsa.

Dia mulai duduk dekat bertender dan meminta alkohol tingkat sedang, karena sekarang saatnya dia main-main.

Dia tetap diam dan memperhatikan sekitar, sebentar lagi pasti mangsanya akan datang dengan sendirinya.

Dan benar saja, ada wanita berpakaian mini dengan renda dada rendah yang memperlihatkan dada mulus yang sudah banyak dipegang lelaki.

Mendekat ke arahnya dan duduk disampingnya. Tangan nakal wanita itu mulai mengelus pelan paha nya.

Dia tak terangsang, bahkan jika disuguhkan wanita yang telanjang.

Wanita tadi mulai mendekat pada telinganya.

"Ingin bermain dengan ku, honey." bisik wanita tersebut dengan nada yang diseksikan.

Dia mulai menyeringai pelan lalu mulai menghadap ke arah wanita tersebut, "Jika aku diizinkan, marilah." ucap nya sambil mengarahkan telapak tangan yang langsung disambut girang oleh wanita tersebut.

"Siapa namamu?" ucap nya namun dengan wajah datar. Tetapi tetap saja terlihat tampan.

Wanita tersebut tersenyum sembari menempelkan dada besarnya pada lengan nya, "Nama ku Caroline." ucap nya yang diakhiri desahan halus.

Dia mulai menyeringai, "Baiklah Caroline, kau akan ikut denganku jika kau benar-benar ingin melayaniku." ucap nya yang diangguki semangat oleh wanita yang diketahui bernama Caroline tersebut.

"Whatever you want, yang terpenting aku bisa merasakan kejantananmu menyelam didalam vagina ku." ucap Caroline vulgar.

Dia mulai memikirkan, sepertinya merobek bibirnya dahulu akan menyenangkan dalam hati menyeringai.

"Baiklah jika itu yang kau mau, akan kuturuti, Nona." ucap nya dan langsung pergi meninggalkan club' diikuti Caroline.

Caroline di sepanjang perjalanan hanya menampilkan senyuman menggodanya sambil menghadap ke jalanan. Namun, disepanjang mata memandang hanya ada hutan disini.

Apakah dia akan mengajakku bermain di semak-semak pikirnya.

Caroline mulai tersenyum lebar, walaupun bermain di semak-semak tetapi Caroline yakin laki-laki disampingnya adalah laki-laki kaya. Pasti bayarannya akan diberikan sebanyak mungkin.

Mobil mulai berhenti dan dia menatap ke arah Caroline. "Pergilah dahulu ke rumah yang ada disamping, aku akan memarkirkan mobil terlebih dahulu." ucap nya yang langsung dituruti oleh Caroline.

Caroline mulai turun dan melihat-lihat kesekitar, sangat menyeramkan namun dia semakin bersemangat.

Saat masuk ke dalam rumah yang telihat sederhana itu, bau-bau aneh mulai tercium. Bau amis, bau busuk, bau alkohol dan sebagainya yang tak Caroline kenali.

Caroline menjadi merinding seketika namun Caroline tetap tenang, karena angan-angan mendapatkan uang banyak akan segera tercapai.

Saat masih melihat-lihat, tiba-tiba ada kain yang membekap hidungnya, dan gelap. Dia mulai menyeringai seram.

PHOENIXWhere stories live. Discover now