Chapter 03 : Beautiful DJ

742 71 2
                                    

"Apa mungkin, Chimera termasuk keluarga berpengaruh?" tanya Zack yang langsung ditatap oleh berbagai tatapan oleh teman-temannya.

"Aku sempat berpikir seperti itu." ucap Nix.

I got a bitchis ooh I got bitchis

Ponsel Nix berdering disaat Nix masih memikirkan perkataan Zack. Langsung saja dia mengangkatnya saat melihat bahwa John yang menelpon.

"Ciao. Aku harap yang kau berikan hari ini kabar baik, John." belum sempat John berbicara, Nix lebih dulu menerobos.

"Ciao, tuan muda. Saya sudah memindahkan anda di universitas gadis yang bernama Chimera. Namun yang menjadi kabar kurang mengenakkan adalah identitas nona Chimera tak dapat di akses." jelas John.

Kening Nix mengerut, "Apakah sesusah itu untuk mengakses identitasnya?" tanya Nix.

"Ya, tuan muda. Saya sudah berulang kali mencoba mengakses identitas nona Chimera, namun yang saya dapatkan adalah kerusakan komputer yang disebabkan oleh keamanan identitas." jelas John.

Kening Nix lagi-lagi mengerut, "Apa kau tahu penyebab dari kesusahan mengakses identitas Chimera?" tanya Nix.

"Yang saya duga, ada seseorang dibalik susahnya membobol identitas nona Chimera. Atau mungkin, nona Chimera berasal dari keluarga yang memiliki banyak potensi dan koneksi." jawab John.

Nix. mengangguk pelan walau tak terlihat, "Baiklah."

Tut!

Telpon dimatikan sepihak oleh Nix.

"Kau sangat tak sopan, Nix." ucap Nuel yang diabaikan oleh Nix.

"Apakah John mengatakan sesuatu tentang Chimera?" tanya Ricky penasaran.

Nix mengangguk, "Ya. John mengatakan kalau dia tak bisa mengakses identitas Chimera." jawab Nix.

"Mungkin dugaanku benar, bahwa Chimera berasal dari keluarga berpengaruh." ucap Zack.

"John juga mengatakan hal yang sama. Namun, aku belum bisa memastikan. Siapa tahu, Chimera handal dalam mengamankan identitas." pendapat Nix yang diangguki oleh para inti.

"Chimera 'ku sangat sempurna." kagum Ricky yang dihadiahi mata tajam oleh Nix.

"Ku sangat berani, Rick. Membangunkan singa yang sedang tak lapar." ejek Zack yang disusul gelak tawa dari para anggota.

"Apa kau tak pernah berfikir bahwa yang mengamankan identitas Chimera adalah orang terdekatnya?... Seperti kekasih mungkin?" celetuk Theo.

Nix menatap Theo tajam, "Tidak mungkin. Aku yakin dia tak memiliki kekasih." ucap Nix, "Namun jika itu benar. Aku tak akan segan untuk membunuh pria yang menjadi kekasihnya." lanjut Nix menyeringai.

Ricky bergidik ngeri, "Kau sangat mengerikan, Nix. Apa aku melakukan tindakan yang salah dengan menyerahkan Chimera padamu?"

"Kau serahkan Chimera padaku atau tidak, aku tetap akan menyukainya. Aku menduga bahwa kita berjodoh." ucap Nix percaya diri.

"Jika kalian berjodoh, maka berterima kasihlah padaku. Aku yang mendekatkan kalian." ucap Ricky sinis.

"Ya, ya. Terserah padamu." ucap Nix

Nix merasa kepalanya sangat pening, "Kepalaku tiba-tiba pusing." celetuk Nix.

Mereka semua langsung menatap Nix dengan pandangan takut dan disusul keringat dingin mengucur.

PHOENIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang