Chapter 01 : Strange Man

1K 89 1
                                    

Disebuah mansion yang sangat besar dan terlihat menakutkan, terdapat banyak laki-laki yang berkumpul. Terlihat seperti anggota gangster.

Memang, mereka adalah Acroza. Gangster terkenal yang ada di kota mereka. Acroza. Diketuai oleh..

Phoenix Knight. Laki-laki dengan sejuta sifat buruknya.

"Tak ada tandingan?" tanya Nueland Smish. Termasuk dalam inti Acroza, berperan sebagai hacker. Pintarnya bisa mencapai jenius, bahkan banyak yang ingin memakai jasanya.

"Tak ada yang mengajak kita bertarung?" tanya Zack Kais. Sebagai inti yang berperan sebagai tak tik dalam menyerang musuh saat mendapat misi.

"Mungkin saja mereka takut dengan kita." ucap Ricky Vernand. Termasuk dalam inti yang berperan sebagai pengecoh musuh.

"Sekarang ada pertandingan balap di daerah yang waktu ini kau menangkan." ucap Theodore Xexander. Sebagai inti atau wakil dari Acroza. Memiliki kekuatan yang tak kalah dengan Nix.

"Bagaimana dengan Nix? Apakah dia akan ikut?" tanya Ricky.

Nuel mengidikan bahunya, Zack menatap Nix, dan Theo tak merasa perduli.

Nix memandang mereka semua dan mengangkat alisnya, "Terserah kalian saja." ucap Nix.

Mereka mulai berseru. Sudah lama Nix tak ikut dengan mereka jika diadakan pertandingan-pertandingan. Sebab, dia bilang membuang waktu.

Mereka langsung pergi ke daerah pertandingan tersebut.

Beberapa menit mereka lalui dengan selamat, mereka langsung melihat-lihat sekitar.

"Sangat ramai. Tak seperti biasanya." ucap Zack.

"Hei, apa kau tak tahu? Sekarang gadis balap hadir!" seru Ricky heboh. Pasalnya, dari lama di sudah mengidolakan gadis pembalap tersebut.

Nix hanya memandang mereka datar, "Jika kalian terus berbicara, sebaiknya aku pulang." ucap Nix yang membuat semua anggotanya diam.

Ricky terkekeh hambar, "Jangan begitu, Nix. Kau sangat terbawa perasaan." ucap Ricky.

"Sekarang kita kesana. Sepertinya, pertandingan akan segera dimulai." ucap Nuel yang diangguki mereka.

Ricky tiba-tiba mendekat ke arah Nix, "Nix, aku tahu kau sudah dekat dengan banyak wanita. Namun, bolehkah aku meminta padamu jika kau mendekati gadis balap itu?" mohon Ricky yang ditatap datar oleh Nix.

"Kau tahu aku tak pernah serius dalam berhubungan, Rick." ucap Nix.

Ricky menghela nafasnya, "Ya, aku tahu, bahkan sangat tahu. Tapi, bisakah kali ini kau menuruti permintaanku? Aku tak masalah jika idolaku kau ambil. Itu lebih baik ketimbang dia didekati oleh laki-laki yang tak jelas asal-usulnya." jelas Ricky panjang lebar sambil membuat wajahnya menjadi sesedih mungkin.

"Aku tak bisa, Rick. Kau tahu aku memiliki kelainan mental. Aku tak ingin, jika menjalin kasih bersama gadis baik-baik." ucap Nix lalu meninggalkan Ricky yang sedang mendesah kecewa.

Tak lama Ricky mulai mengikuti ke mana arah langkah teman-temannya.

"Apakah sudah mulai?" tanya Ricky. Walaupun dia sempat kecewa, namun dia tetap bersemangat, karena akan melihat gadis idolanya.

PHOENIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang