Chapter 02 : Change Campus

814 75 3
                                    

Pria dengan wajah tegas terlihat sedang menyesap gulungan nikotin nya dengan nikmat. Sesekali terkekeh saat mengingat kejadian yang membuat jantungnya berdetak kencang.

Bukan sekali- dua kali dia dekat dengan gadis. Namun, baru kali ini dia merasakan tanda-tanda seseorang jatuh hati.

Membayangkan wajah gadis tersebut sembari menatap bulatnya bulan purnama di malam hari. Gadis dengan wajah simetris dengan pipi yang tirus, berhidung mancung dan jangan lupa dengan mata tajam bernetra coklatnya.

Baru sekali melihat saja sudah membuat dia tertarik, bagaimana jadinya jika sehari-harinya dia bisa melihat wajah gadis tersebut berada di bawah kukungannya dan mendesahkan nama nya, itu pasti akan menyenangkan.

Menyelesaikan kegiatan merokok nya, dia mulai membuang ke arah ke jendela dan beranjak pergi menuju ranjang nya.

Merebahkan tubuh nya, lagi-lagi dia mengingat gadis tersebut.

"Arghh. Aku bisa gila! Apa yang gadis itu lakukan sampai-sampai membuatku kehilangan jati diri seperti ini!" erang Nix sambil memukul kepala nya brutal guna mengenyahkan bayang-bayang wajah jutek gadis tersebut.

"Chimera, ya. Aku baru mengetahui, jika nama kita sama-sama memiliki unsur Yunani." ucap Nix bersmirk.

"Aku bersumpah, tak akan tertarik dengan pria aneh sepertimu!"

Nix terkekeh geli, "Pria aneh? Tak akan tertarik? Apa dia tak mengetahui apa-apa tentang keluarga Knight? Aku bisa melakukan apa saja agar mendapatkannya." ucap Nix.

Nix mengacak rambutnya frustasi saat bayangan Chimera tak kunjung menghilang.

Nix berhenti mengacak rambutnya saat ide cemerlang mulai muncul di otak cerdiknya. Dia mulai bersmirk menyeramkan.

Nix memandang ke arah meja di sampingnya yang terdapat ponsel dan mengambilnya. Mencari nama orang yang dia perlukan, saat sudah menemukannya dia mulai memencet ikon panggil.

"Ciao giovane maestro, con me qui." suara dingin dengan nada tegas mulai terdengar.

"Ciao, John. Aku ingin meminta bantuan mu." ucap

"Apa yang tuan muda inginkan?"

Menarik nafasnya pelan, "Aku ingin berpindah universitas." ucap Nix tanpa ragu.

"Tuan muda serius ingin pindah?" tanya John. Orang kepercayaan keluarga nya.

"Ya. Cepat, John. Tetapi, sebelum kau memindahkan ku, kau cari dahulu data seseorang bernama Chimera, queen racing yang sering kali balapan di Oxl. Cari tahu juga tempat dimana Universitas nya, aku ingin satu Universitas dengannya." jelas Nix panjang lebar, Nix sampai lelah karena berbicara panjang.

Bahkan, John sampai terdiam mendengar perkataan panjang Tuan Muda nya. Ini sangat-sangat pertama kali dia mendengar Nix berbicara panjang. Apalagi, dia mendengar nama seorang gadis. Bukan pertama kali dia melihat Nix bersama seorang gadis, namun ini pertama kali Nix mengatakan nama seorang gadis.

"Apa tuan muda mengetahui nama lengkapnya?" tanya John saat sudah menetralkan jantung nya.

Nix memutar bola mata nya, "Jika aku mengetahuinya, aku sudah mengatakannya padamu." ucap Nix.

John menghela nafas, "Baiklah, tuan muda. Akan segera saya laksanakan sesuai perintah anda." ucap John.

Namun, belum sempat melanjutkan ucapannya, Nix sudah mematikan panggilan, membuat John diseberang sana mengelus dada nya sabar.

PHOENIXDonde viven las historias. Descúbrelo ahora