Chapter 08 : Forced Dating

586 70 4
                                    

Lima laki-laki tampan terlihat sedang memasuki mansion besar yang sudah dikerumuni beberapa orang.

Kelima laki-laki tersebut mulai menjadi pusat perhatian, seakan mereka adalah pangeran yang turun dari kuda nya.

"Ck. Mereka sangat berlebihan." ucap Theo sembari menatap jengah pada sekumpulan orang yang menatap mereka.

"Kau seharusnya bersyukur bisa menjadi pusat perhatian." ucap Ricky yang terlihat sedang tebar pesona.

"Aku bukan kau yang haus perhatian." sarkas Theo yang langsung membuat Ricky cemberut.

"Kau benar-benar jahat, Theo." ucap Ricky yang tak dihiraukan oleh mereka.

Setelahnya mereka mulai duduk di bangku yang menyediakan lima kursi dengan posisi melingkar.

"Membosankan. Seharusnya aku tak datang kesini." ucap Nix dengan nada yang berat.

Ricky langsung menatap ke arah Nix, "Kata Jake, dia akan mengundang tamu spesial. Karena itu aku memaksa kalian." ucap Ricky menjelaskan.

"Membuang waktuku." ucap Nix.

Saat Ricky akan membalas perkataan Nix, dia langsung dikejutkan dengan siluet orang yang dikenalinya.

Ricky langsung menatap ke arah Nix, "Nix, apakah kau seharian ini pernah bertemu dengan Chimera?" tanya Ricky yang dihadiahi tatapan tajam dan gelengan oleh Nix.

Ricky menggaruk tengkuknya gugup, "A-ah mungkin aku salah lihat, he he." ucap Ricky dengan diakhiri tawaan hambarnya.

"Cek, cek. Perhatian semuanya."

Semua perhatian tertuju pada si pemilik acara, tak terkecuali Nix dan kawan-kawan.

"Aku tahu kalian semua bingung, tapi ini tak akan bertahan lama. Pesta ini membosankan, aku tau. Tapi kita kedatangan tamu yang akan memeriahkan pesta ini!!" seru Jake sembari menatap antusias pada orang-orang.

"Apa yang akan memeriahkan, Jake?" tanya Ricky.

"Bukan apa, Rick. Tapi siapa!" ucap Jake.

Jawaban Jake membuat Ricky bingung, siapa?

"Tanpa berlama-lama, kita datangkan bintang tamu nya..."

"Chichi dan Kim!" seru Jake dengan menyebutkan nama samaran mereka di kalangan DJ.

Ricky, Nuel, Theo dan Zack membulatkan mata saat melihat siapa yang berada di atas panggung. Lalu mereka menatap ke arah Nix yang sedang menatap ke depan tanpa ekspresi.

Zack mendekat pada Nuel, "Aku yakin Nix sedang menahan amarahnya." bisik Zack yang diangguki oleh Nuel.

Sedangkan Nix, tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh teman-temannya, tapi dia sangat marah.

Lihatlah, orang yang mereka lihat itu Chimera dan temannya. Tentu saja mereka kaget. Chimera adalah pujaan hati Nix.

Chimera terlihat sedang mengambil mic dan menatap ke arah mereka semua, "Kalian tak mungkin tidak mengenalku. Jadi, aku tak perlu memperkenalkan diri, kan?" tanya Chimera yang dituju pada semua orang.

Nix menggeram menahan amarah. Sekarang, gadisnya, pujaan hatinya, Queen nya dan pemilik hatinya, sedang ditatap lapar oleh semua laki-laki yang berada disini

"Oke, baiklah. Tanpa berlama-lama kita akan langsung memainkan keseruan kita di dalam pesta ini!" seru teman Chimera.

Musik mulai terdengar, bahkan teman-temannya sudah hilang entah kemana. Dan Nix hany diam sembari menatap Chimera yang terlihat sangat seksi.

PHOENIXUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum