Chapter 07 : Festive Party

579 65 6
                                    

Play this song
Rules - Doja Cat

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Disebuah ruangan yang penuh dengan alat-alat gym terdapat dua gadis cantik yang sedang berolahraga.

Jennifer berhenti melakukan gerakan push up lalu mulai menatap ke arah Chimera.

"Apakah kau tak merasa hidup kita terlalu monoton?" tanya Jennifer pada Chimera.

Chimera tetap memukul samsak tinjunya, namun telinganya masih mendengar pertanyaan Jennifer, "Tidak. Aku menyukai semua hal yang selama ini aku lakukan." jawab Chimera.

Jennifer merebahkan dirinya pada matras sembari menatap ke arah langit-langit, "Hidupmu benar-benar monoton, Chi." ucap Jennifer.

Chimera berhenti dengan nafas terengah-engah, ditambah keringat yang mulai bercucuran pada area kening dan leher menuju payudaranya, terlihat sangat seksi.

"Memang. Kalau kau tak suka jangan ikuti kebiasaan hidupku." ucap Chimera, lalu Chimera menyenderkan dirinya di samsak tinju.

"Kau jahat sekali." ucap Jennifer.

Lalu Jennifer menatap ke arah Chimera, "Aku tahu kau sangat suka berolahraga, tapi ini bukankah berlebihan?" tanya Jennifer.

"Maksudku.. setiap hari kau selalu berolahraga dengan waktu yang sangat lama. Apakah kau sangat terobsesi dengan lekuk tubuh yang bagus?" tanya Jennifer.

"Tak juga. Aku hanya senang berolahraga, tak ada yang bisa aku lakukan selain itu di pagi hari." ucap Chimera.

Chimera menatap ke arah Jennifer, "I just want to look beautiful when I'm naked." ucap Chimera dengan senyum menggoda yang tertuju pada Jennifer.

Jennifer melotot menatap Chimera, "Bukankah kau tak ingin memiliki suami!" seru Jennifer.

Chimera terkekeh pelan, "Tidak akan memiliki suami bukan berarti aku akan menjadi perawan tua, Jenn. Maybe I'm still a virgin right now, but don't know later." ucap Chimera lalu mulai memejamkan matanya.

"You still virgin!?" seru Jennifer menatap Chimera dengan pandangan tak percaya.

Chimera tak terkejut, dia sudah terbiasa mendengar teriakan Jennifer yang memuakkan, "Ya. Any problem with that?" tanya Chimera.

"Tidak, tapi aku kagum denganmu. Walaupun menjadi DJ kau tetap virgin." ucap Jennifer menatap Chimera.

Chimera ikut menatap Jennifer, "Virgin ataupun tidak, dirimu tetap dirimu. Jangan merasa rendah di mata siapapun. Derajat kita tinggi." ucap Chimera.

"Aku tak merasa rendah. Lagipula, negara kita tak terlalu memandang kesucian wanita." ucap Jennifer santai.

Chimera menjentikkan jarinya pada Jennifer, "Kau benar." ucap Chimera lalu mereka sama-sama tertawa.

"Aku bosan. Kau tahu, sudah lama kita tak merayakan sebuah pesta." ucap Jennifer tiba-tiba.

"Kau benar. Aku juga ingin datang ke pesta. Tapi, pesta siapa yang akan kita kunjungi?" tanya Chimera.

"Aku dengar, Jake merayakan sebuah pesta di mansion nya, untuk merayakan kemenangannya balapan." ucap Jennifer.

"Hanya menang balapan dia sudah merayakannya dengan pesta?" tanya Chimera yang diangguki oleh Jennifer.

"Yang kau bisa belum tentu orang bisa, bukan berarti kau hebat dalam balap, Jake juga hebat. Dia tak sehebat dirimu, Chi." ucap Jennifer.

"Kau benar. Tak ada seorangpun yang bisa menandingi kehebatan Chimera di arena balap." ucap Chimera yang langsung mendapatkan tepukan keras di bahunya.

PHOENIXWhere stories live. Discover now