Chapter 21

294 37 3
                                    

" Untuk sementara tenda medis akan dipisahkan sampai kami mendapatkan hasil tesnya. Untuk pasien luar, kami merawatnya di luar klinik. Kira-kira kapan kami bisa mendapatkan vaksinnya?"

' Begitu kau menghubungiku tadi malam, aku langsung mengajukan permintaan darurat ke kantor pusat. Paling lama, vaksinnya akan tiba besok.' Ucap seorang pria dari seberang telepon.

' Kau sudah dapat jejak penyebar virus dan daftar kontaknya?' Tanya pria itu lagi.

" Kalau untuk hal itu- Astaga! "

Hinata terkejut saat sebuah tangan kekar merebut ponselnya. Ia berbalik dan melihat Sasuke yang sepertinya tengah membaca nama kontak tanpa memutuskan panggilan tersebut.

" Ini Kapten Sasuke. Kami sudah dapat daftar kontak Orochimaru dan pria yang bertemu dengannya. Kami membawanya ke satuan PBB untuk di karantina dan periksa. Jadi kurasa kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu."

' Oh? Baiklah kalau begitu. Lalu-'

" Aku tutup teleponnya, kami sibuk."

TUT!

" Sasuke! Kenapa kau menutup teleponnya!" Pekik Hinata. Padahal ia belum selesai memberi informasi tentang virus ini.

Pria itu menekuk alisnya, " Apa? Kau mau menghabiskan waktumu berdua dengan pria rambut merah itu? "

" Ka-kau ini kenapa? Apa kepalamu terbentur sesuatu? "

Hinata benar-benar tidak mengerti. Sebenarnya pria ini kenapa? Tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang Hinata dan mengambil Handphonenya begitu saja.

Tak membalas pertanyaan Hinata. Sasuke lebih memilih memeluk gadisnya. Tentu saja hal ini membuat Hinata terkejut.

" Sa-sasuke-kun! Apa yang kau lakukan?! Disini banyak orang! " Ujar Hinata cemas. Pasalnya mereka tengah berdiri di depan tenda medis. Tentu saja tindakan Sasuke yang memeluknya kini menjadi tontonan gratis para prajurit dan perawat yang berlalu lalang.

" Kenapa? Kau malu? "

" Bu-bukan begitu! " Wajah Hinata memerah sepenuhnya. Dipeluk Sasuke memang merupakan kegiatan favoritnya tapi .... tidak ditempat umum juga!

" Ya sudah, diam saja." Rutuk Sasuke. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Hinata hanya bisa pasrah menerima perlakuan Sasuke. Pria satu ini memang sulit ditebak.

" Kau sudah makan?"

Hinata akhirnya bernapas lega saat Sasuke mau melepaskan pelukannya, " Belum. Pagi-pagi sekali aku harus mengurus segalanya karena Sakura sedang di karantina."

Sasuke mengangguk, ibaratnya Sakura itu wakil Hinata. Jadi kalau Sakura tidak ada itu berarti Hinata yang harus mengurus segalanya. Ya, walaupun tidak semua sih.

" Kalau begitu ayo kita makan."

" Duluan saja, aku masih harus menghubungi Nagat- Sasuke-kun! " Hinata lagi-lagi terkejut saat Handphone miliknya diambil alih Sasuke.

" Makan! Kau hampir saja terinfeksi virus. Itu sudah menjadi tanggung jawabku sebagai pacarmu untuk menjagamu."

BLUSH!

Wajah Hinata memerah sepenuhnya. Tunggu! Apa pria Uchiha yang sedang menggenggam tangannya ini cemburu? Astaga! Rasanya Hinata ingin berteriak saat ini juga!

Sasuke membawa Hinata ke dekat bebatuan. Ia meninggalkan Hinata sebentar dengan alasan ingin mengambil makanan untuk mereka berdua.

Tak lama Sasuke datang membawa dua mangkuk ramen yang sudah di masak.

Once AgainWhere stories live. Discover now