dua

837 57 1
                                    



Terdengar suara yang begitu keras dan bergema di dalam suatu ruangan. Sampai sampai cahaya warna warni keluar dari ruangan itu.

Begitu banyak pengunjung di dalamnya yang tengah berjoget ria. Bahkan tanpa malunya sebagian dari mereka sedang bercumbu bersama pasangannya, maupun sewaan mereka masing masing.

Di tengah keramaian, terlihat seorang CEO terhormat tengah duduk sendirian di meja pojok club. Menikmati malamnya bersama minuman minuman beralkohol.

Disaat Zayyan sedang menikmati minumannya, tiba tiba saja seorang wanita dengan baju kurang bahan menghampiri nya.

Zayyan tidak pernah mempermasalahkan itu semua. Justru Zayyan sangat menikmati jika seorang wanita dengan sendirinya memberikan tubuhnya dengan begitu saja.

"Hai Zayyan" sapa wanita itu.

"Adira" ucap Zayyan sedikit kaget.

"Akhh kamu masih mengingat nama ku ternyata"

Zayyan hanya diam tanpa membalas ucapan Adira. Baginya itu sungguh sangat tidak penting.

Adira yang tidak dapat balasan dari Zayyan, segera duduk di pangkuan Zayyan. Melihat Zayyan yang tidak keberatan dengan perilaku nya membuat Adira merasa senang.

Kini tangan Adira tidak tinggal diam. Menelusuri tubuh Zayyan bahkan tanpa malunya menyentuh kejantanan Zayyan.

Zayyan yang tidak kuat lagi melawan hasratnya, segera menarik dagu dan melumat bibir Adira dengan kasar. Adira yang di perlakukan seperti itu makin merasa senang karna usahanya tidak sia sia.

Ciuman yang awalnya biasa saja kini menjadi ciuman yang sangat panas. Bibir Zayyan kini sudah berada di tengkuk Adira. Memberikan bekas ungu kemerahan di sana. Zayyan tidak hanya memberikan satu bekas saja.

Mereka begitu menikmati permainan panas mereka tanpa menyadari banyak orang melihat kearah mereka.

Tiba tiba saja Zayyan menyelesaikan permainan itu begitu saja.

"Ada apa?"

Zayyan berdiri dari duduknya. Membuka benda pipih lalu menunjukkan benda pipih itu kearah Adira.

"Udh kan?"

"Ta-tap....."

Belum selesai Adira menyelesaikan kalimatnya. Sudah terlebih dahulu Zayyan pergi tanpa mendengar ucapan Adira lagi.

Adira yang melihat Zayyan keluar dari club sangat murka. Adira awalnya memang menginginkan uang Zayyan tapi kini dia tidak ingin hanya uang tapi juga semua yang di miliki Zayyan harus dia miliki.

kini kaki zayyan melangkahkan kearah parkiran untuk mengambil mobilnya. Tapi sebelum sampe tiba tiba saja dia mendengar suara teriakan tolong dari arah mobil di samping nya.

Zayyan terus membiarkan suara itu begitu saja, tetapi karna suara itu tidak berhenti mau tidak mau zayyan akhirnya menghampiri mobil itu.

Bug....

Tendangan keras Zayyan layangkan kepada salah satu orang di sana. Terlihat tiga orang berbadan besar kini membalikkan badan mengarah ke Zayyan.

Salah satu di antara mereka kini melangkahkan kakinya menghadap tepat di depan Zayyan. Zayyan yang di tatap hanya menampakan ekspresi biasa saja.

Orang itu mendorong pundak Zayyan cukup keras, tapi tidak membuat posisi Zayyan berpindah, "Siapa kau berani beraninya ikut campur?."

Zayyan tidak menjawab pertanyaan itu dan lebih memilih menerobos melewati tiga orang di depannya dan melihat siapa orang yang meminta tolong tadi.

Betapa kagetnya Zayyan siapa orang yang meminta tolong tadi. Zayyan yang melihat orang di depannya meringkuk kesakitan akibat pengaruh obat membuatnya segera mengangkat tubuh orang itu.

Baru melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana, tiba tiba saja tangan kirinya di tarik dengan begitu kuat. Satu tendangan Zayyan mendaratkan tepat di perut orang yang menendang nya tadi.

Zayyan taruh tubuh orang yang berada di gendongannya di tempat yang cukup jauh dari tempat sebelumnya.

Kini perkelahian telah terjadi. 3 vs 1 tidak membuat nyali Zayyan menciut. Perkelahian berlangsung cukup lama. Tapi itu tidak sia sia untuk Zayyan karna Zayyan yang memenangkan perkelahian itu.

Melihat tiga orang tadi sudah pergi, segera kembali untuk membantu orang tadi. Mengangkat tubuh dia lalu memasukkannya ke dalam mobilnya.












my beloved lordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang