empat

644 45 1
                                    


Terlihat seorang pemuda tampan merenggangkan tubuhnya. Lelah yang ia rasakan membuatnya tidak ingin bangun dari tidur. Rasanya dia ingin kembali dalam tidurnya, entah apa yang ia lakukan semalam, hingga semua badannya terasa sakit. Baru saja ia ingin kembali menuju mimpinya, tapi pergerakannya berhenti ketika kakinya tak sengaja menendang kaki orang lain.

Dengan cepat dia membuka matanya lalu melihat kearah samping tempat dia tidur. Mata yang awalnya tidak ingin melek kini malah hampir keluar karena orang yang berada di sampingnya.

Buru buru dia berdiri dari kasur untuk mengarah ke kaca besar yang berada di samping lemari baju. Kakinya terasa lemas, dia sama sekali tidak kuat menopang tubuh nya.

Memar kebiruan tersebar hampir seluruh tubuh nya, apalagi saat ini dia masih telanjang bulat. Dengan lunglai dia arahkan pandangannya ke arah kasur. Ternyata orang itu sudah terbangun dan saat ini sedang melihat kearahnya juga.

Bisa di lihat kebencian dari muka Al, apalagi orang di depannya hanya menatap Al dengan remeh.

Rasanya Al ingin menangis sejadi jadinya saat ini, tapi dia takut nantinya akan di bilang alay.

Tanpa mikir panjang Al langsung mengambil pakaiannya yang tergeletak tak karuan di lantai, tujuannya kali ini adalah kamar mandi.

Sebelum pergi dia harus bisa membersihkan kotoran binatang yang saat ini menempel di sekujur tubuhnya. Ya meskipun itu tidak bisa hilang dengan sekejap tapi apa salahnya berusaha.

Brak...

Al menutup pintu itu dengan begitu keras, hingga pemuda di kasur sedikit kaget. Tapi apa peduli Al? Ini semua kan salah dia dan bukan salahnya.

Sedangkan pemuda itu tengah bermain benda pipih di tangannya yang merupakan benda canggih saat ini.

Pemuda itu mengirim pesan kepada bodyguard nya, agar segera mengirimkan pakaian lengkap untuknya. Pakaian yang semalam? Itu sudah tidak utuh lagi, gimana tidak orang saja dia membuka pakaiannya semalam dengan kasar.

Sudah setengah jam pemuda itu menunggu Al keluar dari kamar mandi, dia sudah tidak betah Dangan tubuhnya yang lengket. Rasanya ingin sekali marah, tapi sepertinya waktu nya tidak pas.

Zayyan yang dari tadi hanya menunggu di balkon sedikit merasa bosan, apalagi pemandangan di bawahnya ini membuatnya kembali terangsang.

CK, kebiasaan kontol murahan.

"Apa yang dia lakukan di dalam, mengapa lama sekali" Zayyan menarik langkah menuju pintu kamar mandi.

Tepat Zayyan di depan pintu, pintu itu juga terbuka dan menampilkan Al yang baru saja selesai dengan mandinya.

Bug....

Satu pukulan Al layangkan tepat di wajah tampan milik Zayyan, Zayyan yang mendapat serangan tiba tiba membuatnya tidak bisa menghindar hingga tubuhnya sedikit terhuyung kebelakang.

Zayyan melihat kembali pelaku di depannya dengan sedikit meringis, "MENGAPA KAMU MEMUKUL SAYA BANGSAT?!" kali ini Zayyan tidak bisa lagi menahan emosinya.

"APA YANG LU LAKUIN DENGAN TUBUH GUE BAJINGAN?!" Al bukannya menjawab ia malah melontarkan pertanyaan dengan teriakan yang tak kalah kuat.

Zayyan mencolek dagu Al bermaksud menggodanya, "Tidak mungkin kamu lupa dengan kegiatan kita semalam, bukan?" Al yang mendapat perilaku itu dengan cepat menepis tangan Zayyan.

Al kali ini tidak menjawabnya, ia memilih diam tapi tidak lupa dengan sorot mata yang memancarkan kebencian yang begitu besar di sana.

"Sudahlah kita lupa kan saja, atau kamu ingin saya membayar mu?" Mendengar itu emosi Al kembali memuncak.

Lagi, lagi tanpa aba aba, Al menonjok muka dan perut Zayyan dengan brutal. Zayyan? Dia saat ini sedang kewalahan untuk melawan pukulan Al.

Melihat Zayyan yang sudah tergeletak tak berdaya membuat Al memberhentikan aksinya.

"GUE GA BUTUH UANG LU SIALAN" setelah mengucapkan itu, Al beranjak pergi, tapi sebelum itu dia sempat meludah ke muka Zayyan yang tak berdaya di bawahnya.

Al pergi begitu saja, bahkan sekedar menutup kembali pintu kamar pun dia tidak ingin.

"BRENGSEK, TIDAK AKAN SAYA MELEPASKAN MU SIALAN!" Teriak Zayyan kuat hingga orang yang berada di luar dapat mendengar teriakan nya itu.

Setelah itu zayyan bergegas membersihkan tubuhnya, tapi sebelum itu dia sempat menutup kembali pintu kamar hotel itu.







Maaf ya lama, kemarin kemarin lagi ga mood buat nulis.

Semoga kalian suka ya😻😻

Babayyy.....jangan lupa vote and komen ya(◠‿◕)

my beloved lordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang