jaga adek

3.3K 319 24
                                    

Hari ini tugas hajengwoo plus junghwan menjaga doyoung dirumah,kenapa mereka yang menjaga doyoung? karena sudah diberi tugas masing-masing setiap hari.

Doyoung sempat protes,bisa-bisanya dirinya yang sudah dewasa harus dijaga sama perawakan bocil gede macem mereka.

Haruto melirik doyoung yang sedari tadi mendengus lucu,dirinya yang tadi sibuk memainkan ponselnya kini berganti memeluk si kecil dalam bekapannya.

"Dobby bosen?"

"YA IYALAH DOBBY BOSEN!"

Haruto meringis agak menjauhkan kepalanya dari mulut doyoung.

"Gak usah teriak dobby nanti tenggorakannya sakit" si doyoung kembali mendengus memeluk sang sepupu dengan rengekan diakhir.

"Ruto ayo jalan-jalan" haruto mengeleng membawa si kecil dipangkuannya.

"Bukannya nggak mau tapi diluar sedang mendung"

"Ya sudah dobby mau makan es krim aja"

Lagi-lagi haruto mengeleng membuat sang empu merengek.

"Kan kemarin adek dijajanin banyak es krim ama bang sahi" doyoung mendongak menatap pemuda yamg baru muncul dengan membawa sepiring semangka ditangannya.

Ia dengan kesal mencubit lengan jeongwoo.

"Jeongu,tuaan dobby kalau jeongu lupa" jeongwoo terkekeh,mengelus surai hitam milik doyoung gemas.

"Bang jihoon yang nyuruh panggil dobby adek"

"Ihh nggak usah nurutin abang ji"

"Lohh kenapa? Seru loh jadi adek"

Doyoung mengeleng,membenamkan kepalanya diceluk leher pemuda yang menjadi status sepupunya.

"Nanti uwan nangis" jeongwoo dan haruto tertawa mendegar seruan itu.

"Uwan mah nggak kayak adek yang tiap hari ngerengek mulu"

"JEONGU!!dobby nggak tiap hari ngerengek yah"

Jeongwoo menyeringai mendapat seruan tak terima doyoung,menjaili doyoung nggak ada salahnya kan? Lagian para abang juga sedang sibuk.

"Jeongwoo jangan coba-coba" bisik haruto menatap tajam jeongwoo yang berniat menjaili doyoung.

"Loh emang benar kok adek sering ngerengek tidak jelas sama abang-abang"

haruto menghela nafas kasar,pengen memukul jeongwoo tapi ingat masih ada si kecil dipangkuannya.

"NGGAK,JEONGU FITNAH" doyoung menatap tajam jeongwoo yang berada disampingnya tapi malah jatuh ke gemas.

"Emang kok kak dobby sering nangis sama ngerengek"

Tiba-tiba pemuda lain muncul dengan rambut basah yang kentara habis mandi,join nimbrung jailin sang kakak yang sudah kesal.

"Uwan,dobby nggak gitu"

"Kakak gitu, kakak nggak tau aja"

"Rutoooo,mereka jahat"

Nahkan kalau gini susah lagi ia tenangin doyoung yang sudah mau nangis.

"Jangan dengerin mereka yah,mereka mah anak dajjal" ia melirik tajam kedua pemuda yang sudah ngakak.

"Ta--tapi dobby nggak gitukan?"

"kakak gitu/adek gitu"

"HUEEEEE RUTOOOO"

"JEONGWOO JUNGHWAN BANGSAT!!"

.

.

.

.

Setelah acara mari menjaili doyoung kini kedua pemuda itu dilarang bertemu dengan doyoung lagian si kecil juga nggak mau bicara ataupun menengok mereka.

Haruto mengurut dahinya kesal menatap pintu itu yang terus berbunyi,ia melirik doyoung yang sibuk menjilat es krimnya.

Mendekati sang empu lalu membawanya kepangkuannya terus menatap gimana lahapnya doyoung.

"Dua aja yah,lagi hujan takut dobby kena demam"

Doyoung mengangguk membuat haruto tersenyum tipis,tangannya terjulur mengelus pipi sang kesayangan lalu beralih kemata bengkak yang beberapa saat tadi mengeluarkan air mata.

"WOII HARTONO BUKAIIN DONG"

Haruto mendecih,tak akan membukakan pintu itu untuk menemui doyoung,dia juga butuh perjuangan nenangin sang empu agar berhenti nangis lagian salah mereka juga sih.

Cupp--

Haruto mengecup pipi gembul itu,mengesekan hidung mancungnya diperpotongan leher doyoung.

"Dobby mau maafin junghwan jeongwoo nggak?"

"Nggak mau,mereka jahat"

"Terus dobby mau main apa? Abang lama datang terus lagi hujan juga"

"Dobby boleh main ps ruto?"

"Dobby kan ga tau main"

"Eh iya yah,dobby nggak tau mau main apa" haruto terkekeh gemas,terus-terusan mengecup pipi kesukaannya itu.

"Main ama ruto mau?" Doyoung memiringkan kepalanya bingung terus mengangguk.

"Mau main apa ruto?"

"Kuda-kudaan"

"Eh?"

"Canda sayang, main ini aja" ia mengeluarkan ponselnya,mencari game yang cocok buat si manis.

"Rutooo,boleh dobby makan dulu?"

Haruto mengangguk lupa kalau doyoung satu hari ini belum makan, ia beranjak berdiri dengan doyoung digendongannya.

"Ya sudah makan dulu yah lalu tidur siang" doyoung mengangguk, memeluk leher haruto membiarkan pemuda itu membawanya.

"Mainn dulu"

"Iya iya main dulu baru tidur"

Ia membuka pintu kamar,menatap kedua pemuda yang sudah tersenyum senang.

"Minggir"

"Oh ayolah to,biarin adek sama kita "

Haruto tak mendengar dan terus membawa kakinya dimeja makan sedangkan doyoung  menyandarkan kepalanya dibahu haruto.

"Nanti jeongwoo kasih adek mainan" doyoung mendongak menatap jeongwoo yang berada dibelakang haruto.

"Dobby nggak akan tertipu" haruto tersenyum kemenangan mendengar jawaban doyoung.

"Junghwan bagi snack ama kakak"

"Dobby juga mau dibeliin abang hyunki snack"

"Jeongwoo kasih deh jatah es krim jeongwoo"

"Dobby udah makan jatah ruto"

"Ya sudah junghwan turutin perkataan adek"

"Nggak,uwan pernah bilang gitu terus ingar janji"

"Kalau begitu,jeongwoo kasih satu set pakaian yang baru jeongwoo beli kemarin"

"Deall,dobby mau main ama kalian"

Ia beranjak menghampiri junghwan dan jeongwoo yang sudah tersenyum senang membuat haruto mengigit bibirnya kesal.

"Jeongwoo tolol"

Tbc---

Haihai i'am comebackk

POSSESIVE BROTHERМесто, где живут истории. Откройте их для себя