08. His Plans

232 53 3
                                    

happy reading! ♡

[SUDAH DIREVISI]

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

[SUDAH DIREVISI]

"Bukannya lupa malah makin kangen

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Bukannya lupa malah makin kangen."
Keyra Sana Arumie

******

"Apa?! Lo siang ini mau ketemu Cheryl?!"

Gerald bahkan sudah menggebrak meja di depannya akibat penuturan Arkan barusan. Keduanya memang sedang bertemu di cafe atas ajakan Arkan karena tadi pria itu bilang ada hal penting yang ingin didiskusikan. Ternyata hal pentingnya adalah ini.

Astaga.

Arkan mengangguk, setelah dipikirkan dengan matang ia memang harus meluruskan semuanya dengan Cheryl dan mamanya. Bukannya apa tapi mamanya itu akan makin terus bertindak sesukanya jika Arkan hanya melayangkan penolakan berupa kata-kata yang tak berarti.

"Iya, lo tahu 'kan senekat apa nyokap gue? Bahkan dia sudah ngomongin rencana pertunangan tanpa persetujuan gue." ujar Arkan terlanjur frustasi, mamanya itu memang selalu seperti ini. Untuk mengambil keputusan sepihak bagi mamanya bukanlah hal yang sulit, meskipun sebelumnya ia menanyakan kesediaan Arkan tapi sebenarnya keputusan Arkanpun tak begitu berarti di matanya.

"Tahu dari mana lo anjir?"

Arkan mengeluarkan ponselnya, pria itu terlihat mengetikan sesuatu. Bahkan dapat Gerald lihat raut tidak bersahabat dari diri Arkan.

Sebenarnya ada apa?

"Nih." Arkan mengulurkan tangannya, sementara Gerald mencondongkan tubuhnya untuk melihat lebih jelas apa yang Arkan perlihatkan.

Mata Gerald langsung membola karena melihat foto Desti dan Cheryl tengah melakukan survey lokasi untuk pertunangan Arkan dan Cheryl. Di sana bahkan terdapat bukti bahwa mereka sudah melakukan pembayaran dan menentukan tanggal tanpa sepengetahuan Arkan. Benar-benar gila.

"Anjir? Bulan depan tunangan? Gila banget nyokap lo gak pernah berubah ternyata."

"Gila 'kan? Benar-benar seperti mengulang masa lalu." Arkan menarik tangannya dan memasukan ponselnya ke dalam saku. Lalu, mengusap gusar wajahnya.

HEALINGDove le storie prendono vita. Scoprilo ora