21. Let's break up?

217 34 7
                                    

happy reading!

[SUDAH DIREVISI]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[SUDAH DIREVISI]

"Setidaknya gue sudah melakukan yang terbaik sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setidaknya gue sudah melakukan yang terbaik sekarang."
Fathan Chanyeol Antratara

***

"Lo yakin kalau cara kayak gini berhasil?"

Keduanya mengangguk yakin, "Ya, yang penting kita semua pakai ini. Ingat gak ada yang tahu di sana keadaannya kayak gimana." ujar Arkan sambil menunjuk kearah pakaian anti peluru yang sengaja ia siapkan—sebenarnya ini usulan dari sang mama dan Grace.

"Okay, gue percaya sama lo Ar." balas Fathan yang saat ini sedang merapihkan pakaiannya.

Saat ini mereka sedang bersembunyi di balik pohon besar dan sudah tidak jauh dari lokasi—tinggal berjalan kaki lima menit saja karena jalanan menuju ke sana tidak bisa menggunakan kendaraan beroda empat. Lagi pula mobil yang mereka naiki tadi terpaksa mereka tinggal di pintu masuk hutan karena harus melawan beberapa penjaga dulu. Terlebih lagi mereka lupa menghubungi polisi dan baru ingat beberapa menit lalu.

"Jadi ini mau masuk langsung bertiga atau gimana?" tanya Gerald membicarakan kembali mengenai strategi yang akan mereka pakai. Meskipun tadi selama perjalanan mereka sudah membicarakan mengenai ini juga. Tapi mereka belum mengambil keputusan.

"Gue sih lebih setuju kalau kita masuk dua banding satu. Sesuai rencana kedua."

"Tapi lo yakin kita bakal aman saja? Lo tahu sendiri kita cuma bertiga." balas Fathan tidak yakin dengan jawaban yang Arkan berikan.

Arkan mengangguk lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil pistol yang sebelumnya di simpan di dalam tas oleh Gerald. "Nih masing-masing bawa satu. Jangan digunakan kecuali penting. Sembunyikan di belakang tubuh." Arkan menyerahkan pistol itu ke Fathan dan juga Gerald.

"Berarti kalau pakai rencana dua, gue sama Arkan dulu yang masuk. Lo berarti ngumpet dulu, baru keluar disaat yang tepat. Takutnya kita kecolongan. Apalagi sekarang sudah malam gini." jelas Gerald mengenai rencana yang mereka pilih. Berhubung mereka baru sampai malam hari sehingga mereka harus lebih waspada—tadi di perjalanan ada sedikit masalah dengan mobil yang mereka pakai, belum lagi tempatnya sangat terpencil dan berada di ujung kota.

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang