18. What Should I Do?

168 40 9
                                    

happy reading!

[SUDAH DIREVISI]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[SUDAH DIREVISI]

"Seharusnya gue senang 'kan?"Stella Tzuyu Loresta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seharusnya gue senang 'kan?"
Stella Tzuyu Loresta

****

"Sial!"

Hanya kalimat sumpah serampah yang dari tadi keluar dari bibir Arkan. Ia benar-benar geram, karena saat sampai di lokasi keadaannya sudah berbeda—ruangannya sudah kosong, tapi terdapat bekas tali yang Arkan duga sebagai alat yang tadinya mereka gunakan untuk mengikat Keyra.

"Lo sudah hubungi Fathan?"

Gerald mengangguk. "Sudah, dia mungkin sekarang di pesawat."

Arkan meninju dinding di depannya sampai menghiraukan rasa sakit dan darah yang menjalar keluar dari buku-buku tangannya. Di pikirannya saat ini hanya ada Keyra. Dimana gadis itu? mungkin Keyra tidak makan dengan baik, ketakutan, bahkan dapat Arkan pastikan bahwa Keyra dalam keadaan yang tersiksa sekarang. Arkan tidak kuasa membayangkannya—air matanya secara tidak mau dicegah perlahan luruh. Ia limbung sekarang, kekuatannya hilang. Keyranya, satu-satunya penguat dan penyembuh untuk dirinya saat ini pasti tengah berjuang sendiri.

Gerald menatap nanar punggung Arkan, ia merasakan nyeri di dadanya ketika melihat Arkan seperti ini. Ingatannya kembali terbawa ke kejadian Salsha di masa lalu, tapi Gerald bisa pastikan bahwa dulu Arkan sangat kuat bahkan pria itu tidak selemah saat ini. Bisa dibilang baru kali inilah Gerald melihat titik terendah Arkan—saat kehilangan cintanya, Keyra.

"Ar, tenang. Lo selalu bilang ke gue kalau apapun yang lo mau harus lo dapatkan 'kan? Jangan lemah kayak gini, Keyra pasti sedih." ujar Gerald berusaha menenangkan sahabatnya.

Arkan berbalik lalu tertawa miris, "Gimana gue mau tenang? Gimana gue gak lemah? Keyra, orang yang paling gue sayang Rald. Keyra pasti disana ketakutan. Dia pasti kecewa sama gue. Dia pasti sekarang lagi nangis, dan gak ada tempat untuk bersandar. Gue gagal jadi cowo yang baik untuk dia Rald, gue gagal..." lirihnya, ia merasa sekarang adalah titik terendahnya dan ia hanya menginginkan Keyra untuk kembali.

HEALINGWhere stories live. Discover now