[chap 2] -sudah jalannya-

17K 1.4K 28
                                    

Saat ini lisa sedang mengemasi baju-bajunya di koper yang di letakkan di atas kasur pasport data-data dirinya dan juga uang segepok hasil tabungannya dari uang jajan yang di kumpulkan nya kebutuhan akan kuliah juga ia bawa.

Saat di rasa semua sudah selesai ia menutup kopernya dan menarik pegangan kopernya ia memakai jaket dan juga sepatunya lalu memakai ranselnya dirasa sudah cukup ia menatap seisi kamarnya dan menghela nafas. Lisa menyemangati dirinya sendiri agar tetap kuat dan berjuang.

Lisa menuruni tangga dan melihat daddy dan mommy nya sedang duduk di sofa dengan mommy nya yang menangis marco tetap dengan gaya santainya sedangkan asnee bermuka khawatir.

"Ohh sudah selesai kah berkemas nya?" Tanya marco dengan suara meremehkan sambil mengangkat alisnya.

"Ya sudah" Jawab lisa singkat dengan muka datar lalu mendekati marco ia mengeluarkan semua fasilitas yang di gunakan nya selama ini.

"Kunci mobil, kunci motor, black card dan juga uang yang kau berikan tadi pagi." Ucap lisa dengan menaruh semua barang-barang itu di meja hadapan marco.

"Laptop bisa kau lihat di kamar dan aiped juga sama tak ku ambil sama sekali sudah cukup?" Tanya lisa dengan dingin.

Marco mengangguk melihat semua barang dan mendengar penjelasan lisa.

"Baiklah sudah jika begitu kau bisa pergi sekarang tapi lisa ku ingatkan mencari uang tak semudah yang kau pikirkan paling kau jadi gelandangan huh aku sudah menawarkan hidup dengan menikah dan tetap hidup enak kau menolak" Ucap marco yang membuat lisa mengepal kan tangannya untuk menahan kemarahannya dan tetap tenang.

"Seterah aku tak peduli lagi pada omongan yang tak penting dari anda tuan marco" Ucap lisa.

"Lisaaa kau tega meninggalkan mommy nak?" Ucap achara dengan lirih membuat hati lisa sakit.

Lantas lisa berjongkok di hadapan mommy nya dan tersenyum lalu mengusap air mata achara dengan tangannya.

"Mommy lisa minta maaf kalo selama ini lisa belom bisa banggain mommy malah mengecewakan mommy lisa benar-benar minta maaf lisa janji akan hidup dengan baik-baik saja."

"Mommy harus hidup dengan bahagia terus dan jangan lupa makan okayy mommy mau kan janji sama lisa. " Ucap lisa membuat achara menangis sejadi-jadinya

"L-lisa selama ini kau selalu membanggakan mommy nak dan maafkanlah mommy karena selama ini tak pernah ada waktu untukmu mommy adalah mommy yang terburuk mommy pikir dengan mengasih kebutuhan secara uang dapat membuat mu bahagia ternyata salah besar"
Ucap achara menyesal di sela-sela tangisnya membuat lisa menggelengkan kepala nya dan tersenyum.

"Mommy adalah mommy terbaik kok bagi lisa karena telah mempertaruhkan nyawa demi melahirkan lisa tapi mommy harus rubah cara fikir mommy lisa memang membutuhkan uang tapi lisa juga butuh kasih sayang dan support"
Ucap lisa memeluk mommy nya membuat achara mengangguk dalam pelukan lisa.

Lisa pun melerai pelukan nya dengan achara dan berdiri lalu melihat wajah mommy nya yang terakhir kali lalu melihat sang daddy yang sedang memalingkan mukanya bagaimanapun lisa tak akan pernah bisa dendam pada daddy nya karena bagi lisa daddy nya sudah melakukan yang hebat.

Lisa juga melihat asnee manangis lisa tersenyum ia lantas mendekati asnee dan memeluknya asnee pun membalas pelukan lisa.

"Baba lisa pamit tolong jaga orang tua lisa karena lisa percaya pada baba jangan bersedih okay dan jangan lupa jaga kesehatan baba aku menyayangimu."
Lisa berucap dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh Asnee

"Baiklah lisa hati-hati dan jangan lama-lama pergi nya semoga kau cepat kembali dan kau bisa hidup sesuai keinginan mu baba berdoa agar kau bahagia terus dan sukses" Ucap asnee dengan parau.

"Iyaa baba terimakasih banyak ya"
Ucap lisa dan melepas pelukan mereka lalu tersenyum.

Lisa pun melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar mansion sebelum keluar lisa menghadap kembali ke belakang dan menghela nafas ia lantas melanjutkan jalannya dengan cepat.

Sedangkan achara sudah luruh di lantai dengan menangis asnee lantas membantu achara berdiri dan mengusap bahu achara.

"Bawa kembali lisa asnee aku tak sanggup" Ucap achara parau yang mendapat helaan nafas dari asnee.

"Kau harus bersabar nyonya biarkan dia memilih jalannya sendiri selama ini ia sudah menderita dan kau bisa meneleponnya bukan?" Ucap asnee menenangkan achara.

Marco yang mendengar itu sontak berdiri dan menghampiri achara dengan asnee.

"Ku peringatkan kau achara kau tak boleh menelepon anak itu atau menyebutkan di mansion ini dan kau asnee bilang ke pelayan tak ada yang boleh menyebut anak itu atau di pecat dan kunci kamar anak itu jangan sampe ada yang buka dan achara ingat janji mu dulu kau harus nurut dengan suami!" Ucap marco dengan tegas dan pergi ke ruang kerjanya.

Membuat asnee menghela nafas dan mengangguk mendengar perintah marco.

Sedangkan achara yang mendengar itu menangis terisak di dada asnee karena mendengar tuturan marco ia pun harus nurut mau tidak mau karena janjinya waktu menikah adalah selalu nurut kepada marco dan keluarganya menentang orang yang tak menepati janji.

"Aku harus bagaimana lagi asnee kau mengerti kan aku tak bisa melanggar janji ku" Ucap achara membuat asnee mengangguk dan mengusap bahu achara.

"Bersabar dan tabahlah nyonya hanya ini yang bisa kita lakukan dan berdoa untuk nona lisa" Ucap asnee membuat achara menghela nafas.

Saat lisa sudah keluar ia melihat aroon sambil membukakan pintu mobil belakangnya dan tersenyum tapi matanya seperti bengkak apakah ia habis menangis...?

"Aroon kau pasti tau apa yang terjadi jadi kau tak perlu antar aku mulai hari ini dan seterusnya"
Ucap lisa membuat aroon mengangguk dan tetap tersenyum.

"I-ini adalah pelayanan terakhir saya buat nona naiklah nona saya antar kan untuk yang terakhir kalinya tak apa jika tuan marco marah saya yang akan menanggung nya"
Ucap aroon membuat lisa menahan tangisnya.

Bagaimanapun juga saat lisa ingin lahir aroon yang mengantarkan mommy nya dengan cepat ke rumah sakit aroon juga yang mengatar lisa ke sekolah dari sekolah dasar sampai junior high school dan lisa sudah sangat menyayangi nya karena aroon sudah seperti kakaknya.

"Baiklah tapi apa benar kau tak apa-apa aku tak ingin kau kena hukum aroon"
Tanya lisa kembali yang membuat aroon menggelengkan kepalanya.

"Tak apa nona saya yakin pada pilihan saya dan nona tak pernah meragukannya bukan"
Ucap aroon kembali membuat lisa menghela nafas dan mengangguk

"Baiklah kalau begitu terinakasih banyak aroon" Ucap lisa yang diangguki aroon kembali.

Aroon lantas mengambil koper milik lisa dan menaruh di bagasi sementara lisa sudah masuk ke dalam mobil dengan pintu yang tadi di bukakan oleh aroon.

Aroon pun masuk ke mobil dan mulai melajukan mobilnya keluar dari mansion yang luas dan megah saat di dalam mobil aroon melirik lisa dari kaca spion dalam dan ia melihat lisa yang sepertinya sedang chattingan dengan seseorang.

"Kau ingin di antar ke mana nona?" Tanya aroon membuat lisa menengok ke aroon dan mematikan hapenya.

"Antar saja aku ke rumah bambam" Ucap lisa membuat aroon mengangguk dan melajukan mobilnya.

Akhirnya mobil pun sudah sampai di mansion bambam yang lumayan luas daddy bambam adalah pembisnis kuliner.

Aroon segera turun dan membukakan pintu untuk lisa dan lisa pun turun dengan senyuman lalu mengucapkan terimakasih.

"Aroon ini mungkin pertemuan terakhir kita tolong jangan bilang siapa-siapa kau mengantarkan aku ke sini bisa bukan?" Ucap lisa memohon membuat aroon mengangguk patuh.

"Baiklah nona semoga kau selalu sehat dan sukses selalu" Ucap aroon membuat lisa tersenyum dan mengangguk.

"Terimakasih aroon" Ucap lisa

Aroon lantas masuk kembali ke mobilnya dan melajukan mobilnya kembali pulang ke mansion lisa.

Sedangkan lisa mulai berjalan menuju pintu masuk mansion bambam dan minnie.

Bersambung...

(Jenlisa)

"Miss Kim" jenlisa gxgWhere stories live. Discover now