Aditya Aurel IV

113 1 0
                                        

drttt

drttt

drtt...

ponsel yang bergetar membuyarkan lamunan aurel dalam sekejap,ia sekarang sedang berada di ruang tamu,sendiri,karena ayah,ibu juga aqel sedang keluar untuk belanja bulanan,kebetulan ini hari minggu dan aurel memilih untuk sendiri dirumah,diajak ayahnya pun ia menolak.

My boy

gausa kesini

besok aku yang kesitu

kerumah kamu

ya,ini balasan dari aditya,kekasihnya.
tadi ia membicarakan bahwa kemarin disekolah ia berencana akan mengunjunginya,diperumahan megantara,ia sudah bilang ia akan kesana bersama temannya,meta,

Aurel

kenapa?

gapapa kok,aku kan sama tmnku kesana

ga sendiri dit

My boy

aku gasuka kamu maksa

kamu gaperlu kesini,biar aku yang kesana

gausah bantah lagi,

sekarang istirahat,makan,aku mau kumpul sama temen-temen.

setelah membaca pesan terakhir dari aditya,aurel merasa kecewa,ralat ,sedikit kecewa,karna tak tau apa alasan aditya tidak mengizinkannya mengunjungi rumahnya?,aurel sudah enggan membalas pesan dari kekasihnya itu,ia memilih menonton film kesukaannya ditelevisi,sembari mengemil ringan disana.

***

"hahh?? lo ga bercanda kan sa?" kaget genta mendengar pernyataan yang usai angkasa lontarkan,mereka sekarang sedang berada dimarkas mereka,tidak ada minuman,hanya rokok dan kopi saja,mereka bukan remaja urakan,yang sering minum minum dan mabuk kesana kemari,hanya kadang.

"gue serius" jawab angkasa singkat,ketiga sahabatnya kini menganga mendengar pernyataan yang angkasa lontarkan sebelumnya,

"parah si lo,udah nipu cewe secantik dia" ketus raka dengan wajah tak menyangka,

'cantik' batin angkasa

angkasa hanya diam mendengarkan  ocehan ketiga sahabatnya yang memberikan pencerahan untuknya,tentang kesalahan yang telah ia buat.

"apa gue jujur aja?" tanya angkasa pada ketiga sahabatnya,

"lo yakin? yakin juga dia bakal bisa nerima semua pernyataan lo nanti?" balas raka dengan wajah yang serius,

"kasian kalo nanti dia sedih si,udah lama diboongin gini" jawab graha,

angkasa tampak berfikir sejenak,ia memijit pelipisnya yang berdenyut kencang,sebelum akhirnya ia memejamkan matanya,untuk mengistirahatkan tubuhnya,

'gue kecewa sama lo sa,tapi bagaimanapun lo sahabat gue' cicit raka pelan,bahkan hampir tak terdengar,

kini graha,genta dan raka hanya menunggu angkasa yang tertidur diatas sofa dengan genta dan graha yang bermain uno,lalu raka yang bermain game diponselnya.

ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]Where stories live. Discover now