Aditya Aurel VI

94 2 0
                                        

"hahaha gakuat gue" tawa genta dan graha bergema disepanjang koridor sekolah,mereka baru saja sampai kesekolah,dan langsung bercanda ria berdua,sikembar memang bedaa.

"eh woi sa" teriak graha memanggil angkasa yang terlihat berjalan dari arah gerbang,angkasa hanya meliriknya dan kembali fokus pada perjalanannya dengan memasang wajah datar miliknya,

graha dan genta berlari menghampiri angkasa,

"eh sa,kemarin raka cerita sama kita kalo dia ketemu aurel diperumahan megantara" ucap genta sembari berjalan menyamakan langkah lebar angkasa,

angkasa hanya diam,"lo ga tertarik buat ketemu dia lagi?" tanya graha yang tak kunjung mendapat sahutan dari angkasa,

"gue tau,gue cuma lagi nunggu waktu" jawab angkasa,sembari mendaratkan bokongnya ditempat duduknya setelah mereka sampai didalam kelas,

"lo nunggu apa lagi? ini udah terlalu jauh sa,dia juga udah marah besar sama lo,lo harus bisa jel,-'' jelas genta yang langsung terpotong setelah melihat aurel datang memasuki kelas dengan wajah datarnya,takut pembicaraan mereka terdengar oleh aurel,genta dan graha langsung pergi meninggalkan angkasa yang terpaku ditempat melihat aurel mendekat kearahnya,ralat,berjalan mendekat kearahnya.

"ger,tukeran tempat duduk dong,plis" ucap  aurel yang tepat berhenti dimeja depan angkasa,padahal angkasa sudah bersiap akan menjelaskan semuanya,tetapi apa? apakah aurel semarah ini padanya hingga melirik  angkasapun ia tak sudi?

"t-tapi rel gu,-" balas gery ragu karena ia saja sangat takut dengan tatapan tajam angkasa,

"pliss" rengek aurel yang mau tidak mau gery harus mengabulkan permintaannya,

"y-yaudah deh r-rel,i-iya" jawab gery sembari berdiri bersiap berpindah ke meja belakangnya,

"thx u ger" ucap aurel dengan senyum tipisnya,ia langsung duduk berjejer dengan meta,karena gery sebangku dengan sahabatnya itu,

'lo semarah ini ya rel' batin angkasa,

kringg

kringgg

kringggg

bel masuk berbunyi,pertanda pelajaran pertama akan segera dimulai,

semua murid mengikuti pelajaran dengan hikmat,dan angkasa yang terlihat malas dimejanya.

***

"lo belum dijemput?" sapa angkasa datar sembari mendekat kearah aurel yang sedang menunggu jemputannya,kini mereka sedang berada dihalte depan sekolah,

aurel hanya diam,bahkan kehadiran angkasa pun sepertinya dianggap angin lalu olehnya.

angkasa turun dari motor besarnya dan melepas helmnya,lalu mendekat duduk disamping aurel,aurel yang merasa terusik pun langsung berdiri,bersiap untuk pergi dari tempat ini,ia tidak suka,tetapi setelah ia melangkahkan kakinya,tangannya langsung dicekal oleh angkasa,ia pun langsung berbalik menatap angkasa dengan wajah penuh amarah.

"mau lo apa si sa? jangan ganggu gue" ucap aurel marah sembari berusaha melepaskan tangan angkasa yang melilit pergelangan tangannya,

"gue jijik lihat lo,lo penipu,lo murah sa" lanjut aurel berteriak dan...

PLAKKK

suara tamparan angkasa sangat nyaring terdengar disana,ya,angkasa menampar pipi aurel,aurel pun memalingkan wajahnya karena tamparan yang sangat keras dipipinya,pipinya memerah,matanya memanas,apa apaan ini? angkasa menamparnya?

ADITYA AUREL [ WRITING PROCESS ]Место, где живут истории. Откройте их для себя