CHAPTER 25 |. BUKTI

29 3 0
                                    

Happy reading.....

" SELAMAT PAGI DUNIA TIPU TIPU." Teriak Dihyan menggelegar dipenjuru kamar, mau tak mau Frael dan Rafa harus menutup telinganya agar gendang telinganya tak rusak.

" Jangan teriak masih pagi." Cerocos Rafa yang sama sekali tak digubris oleh Dihyan.

Entahlah Dihyan merasa senang sekali hari ini, senyuman terus ia sunggingan meskipun ada rasa tak senang saat membaca pesan dari sang mama.

Mama

Darwin jangan lupa sarapan ya di sana.

' ma aku Dihyan bukan Darwin.' batin Dihyan tangannya mengepal kuat tapi senyuman masih ia sunggingan. Sungguh betapa tebal topeng yang slalu Dihyan kenakan.

Frael menghampiri Dihyan dan langsung menggeplak kepala cowok itu.

"Nggak usah ditutupin." Ucap Frael seolah mengerti isi hati Dihyan.

" Lo cenayang ?" Tanya Dihyan yang lagi lagi mendapatkan geplakkan kepala dari Frael.

" Cenayang mata Lo." Semprot Frae

" Kok ngegas."

Frael tak menanggapinya lagi suda lelah dengan sikap Dihyan yang sejak dulu tak sembuh sembuh, seandainya ada sebuah obat untuk menghilangkan sikap aneh, sudah pasti Frael beli tanpa mempedulikan harganya berapa.

" Makasih El." Ucap Dihyan.

Frael mengangguk." Hmm sama sama."

" Woi gue wangi nggak?" Ucap Rafa sambil terus menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya. Yah cowok itu masih belum mengenakan seragam membuat tubuh sispex nya terekspos kemana mana.

" Mata gue anjing merasa terhina." Pekik Dihyan seolah ternodai.

" Asu." Umpat Frael tak terima parfum kesukaannya dipakai secara berhamburan dan sekarang tinggal seperempat dari isi awal.

'' Minta dikit su.''

Frael tak menghiraukan, cowok itu merebut parfum miliknya dari tangan Rafa.' padahal baru kemarin gue beli.' Batin Frael menatap penuh hampa parfum miliknya.

Dihyan dan Rafa tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Frael yang menurut mereka sangat lucu. Dengan bibir yang sedikit maju dan tatapan mata yang memelas teramat mirip seperti anak kecil yang sedang sedih.

Kelvin ikut tersenyum mendengar canda tawa dan keributan yang ada dikamar Frael, niat hati ia ingin menimbrung dan mengajak mereka bertiga untuk sarapan bersama tapi sepertinya ia akan memilih untuk mengajak sarapan saja.

Tok..tok...

" Kalau udah selesai kalian bertiga turun dan ikut sarapan." Ucap Kelvin

" SIAP!!!!" Jawab Dihyan dan Rafa sedangkan Frael hanya diam enggan untuk menjawab.

Seperti yang diucapkan Kelvin mereka bertiga pun akhirnya turun dan langsung bergabung di meja makan yang sudah ada Reza dan Kelvin disana.

" Anggap saja rumah sendiri." Ucap Reza.

Frael dan Rafa langsung menggeplak kepalanya. " Jangan ngomong kayak gitu." Ucap mereka berdua bersamaan mengundang tanda tanya dibenak Reza dan Kelvin. 'apa omonganku ada yang salah?' batin Reza bingung.

FRARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang