CHAPTER 42 |. TULUS

34 3 0
                                    

Happy reading.....

'' Hai.'' sapa Gatra, laki laki itu duduk di depan bangku Arel yang kosong karena sang pemilik bangku itu pergi menuju kantin.

Kaila dan Nata juga pergi ke kantin tapi tidak untuk Arel, tubuhnya hari ini sulit diajak kompromi sehingga Arel memutuskan istirahat dan menititip makanan dan minuman pada Kaila.

Arel tersenyum dan melambaikan tangannya, Gatra pun menyentuh wajah Arel yang sangat pucat sampai tak ada rona merah diwajah fadis itu, perasaan khawatir memenuhi hati Gatra, cowok itu benar benar khawatir dan takut jika terjadi apa apa kepada Arel.

'' Kita ke UKS ya.'' ajak Gatra lembut.

Arel menggelengkan kepalanya tak mau. '' Gue nggak papa cuma kecapekan aja.'' 

Gatra menunduk sorot matanya sendu, '' apa jangan jangan tamu lo dateng Rel?'' Tanya Gatra sesuai apa yang tiba tiba cowok itu pikirkan.

Mendengar itu Arel lantas mengecek tanggal datang bulannya. '' belum waktunya.''

'' Eh?'' wajah Arel seketika memerah, apa apaan kenapa Gatra bisa bahas itu, aaaa.. otak Arel tak lagi aman.

Gatra yang melihat wajah Arel yang memerah padam tertawa cekikikan, ternya Arel tak sepolos yang ia pikirkan.

'' GATRA BANGSAT LO.'' bentak Arel.

Gatra tertawa terbahak bahak ini benar benar lucu, '' kan gue cuma tanya.'' ucapnya yang disusul tawa cekikikan.

Ael lantas melempar buku yang ada dimejanya kearah Gatra, jantungnya sudah tak aman gara gara cowok itu, ia benar benar malu siapapun tolongin Arel untuk menghilang sekarang, ataupun tolong pakek jurus menghilang seperti yang ada di anime Naruto.

Gatra mencubit gemas pipi Arel, pipi gadis yang ada didepannya terlalu gemas kalau tak dicubit. Arel mengembangkan pipinya, wajah gadis itu benar benar datar membuat Gatra lagi lagi terkekeh hanya melihatnya saja.

Seperti biasa Gatra memberikan sebuket bunga mawar dan coklat kepada Arel, entah ini sudah berapa kali cowok itu memberikan dua benda itu sampai tak bisa dihitung jumlahnya

Arel menerimanya dengan perasan tak enak, ia takut uang Gatra habis karena slalu memberikan dua benda itu padanya.

" Masih gue tunggu Rel."

" Zah zah.. minggir." Usir Nata seperti orang yang mengusir ayam yaang berada di pekarangan rumah. Gadis itu baru saja kembali dari kantin dan ingin segera duduk di bangkunya.

Gatra mencebikkan wajahnya dan beranjak dari sana, senyuman masih tersungging manis diwajah cowok itu.

Kaila lantas duduk dibangku samping Arel dan Nata duduk dibangku yang tadi Gatra singgahi, kedua mata mereka tertuju pada dua benda yang dipegang oleh Arel.

Mereka berdua sedikit meringis, bingung mau seperti apa sikap Gatra ke Arel dan siapapun yang melihatnya pasti begitu yakin bahwa Gatra tulus mencintai Arel.

Kaila pun menyodorkan pesanan Arel yaitu kue coklat dan susu coklat.

" Rel, dari dua cowok itu siapa yang Lo pilih nantinya?" Tanya Kaila matanya terus menatap kearah Arel meminta sebuah jawaban jujur dari sahabatnya.

" Kedua cowok itu tulus suka sama Lo, selama lo sakit, Frael slalu datang ke kelas ini dan mastiin Lo masuk apa enggak keseolah sampai nggak kenal waktu, dan Gatra, dia slalu ngasih setangkai mawar sama coklat di bangku ini."

Arel diam dia juga bingung harus memilih siapa, tapi hatinya sudah diambil oleh Frael tapi disisi lain ia tak ingin menggantung perasaan Gatra.

" Nggak tau." Cicit Arel lirih.

FRARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang