Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Makasih abang-abang sama mbak-mbak semua, Nila sayang banget sama kalian"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Anak Bungsu, itulah kedudukannya di Famiglia. Menjadi ya yang termuda di antara yang lain membuatnya selalu mendapatkan kasih sayang lebih dari yang lain, apalagi Sera dan Ali, serasa membesarkan anak. Nila ini baru masuk di Famiglia beberapa bulan yang lalu, artinya ia masih anggota baru di Famiglia
Nila mendapatkan informasi kosan Famiglia ini dari pamannya yang merupakan teman dari pemilik kosan dan kebetulan ada sisa satu kamar di Famiglia jadi ia masih bisa menempatinya
Walaupun menjadi yang paling muda, Nila justru satu-satunya yang memiliki pacar setelah Sera putus dengan pacarnya beberapa hari yang lalu. Ia memiliki pacar bernama Marko, pemuda belasteran Indo-Amerika. Tapi tenang saja, Nila dan Marko berpacaran secara sehat tanpa adanya skinship lebih selain berpegangan tangan dan berpelukan
Nila adalah gadis pendiam, menurut Ali Nila itu seorang gadis yang sangat lugu dan manis. Banyak yang terpikat dengan kecantikannya tapi mereka semua harus mundur karena hanya Marko lah yang ada di hati Nila
Pagi hari yang cerah, Nila sudah di ajak bikin mie oleh Alena. Nila menatap presensi Alena yang berdiri di depan pintu kamarnya "Nila ayok bikin mie"
Nila mengangguk "Ke bawah duluan mbak, Aku mau mandi dulu lah biar seger" ucapnya pada Ale
"Yaudah gue duluan ya la"
30 menit kemudian Nila selesai dengan ritual mandinya, baru saja akan menuruni tangga saat bersamaan Alena naik ke atas. Nila tersenyum sumringah
"Mba Ale jadi bikin Mie gak?"
Namun tak seperti biasanya, Alena melengos tanpa menjawab pertanyaan Nila
BRAK!
Nila meringis ngeri "Mba Ale kenapa ya?" Ia mendekati pintu kamar Ale, ingin mengetuk pintu tapi dari dalam terdengar suara barang-barang yang sepertinya di lempar. Akhirnya karena tak ingin mengganggu, ia turun ke bawah, sepertinya Alena sedang tak mau di ganggu
