22.Mati Lampu

954 138 38
                                    

"Makalah belum juga selesai jadwal UTS malah udah keluar! mumet aku cok! jancok!!"

Di dalam kamar yang super acak-acakan Dilan uring-uringan karena dapat notifikasi jika jadwal UTS sudah keluar. Di kampus yang mereka tempati memang akan melaksanakan UTS secara serentak untuk semua mata kuliah. Hal itu membuat sebagain siswa merasa frustasi karena selama ini mereka terlalu santai, Dilan salah satunya

Pemuda itu memandang sekeliling kamarnya, semakin frustasi melihat semua barang hampir tidak tersusun dengan rapi. Menghela nafas adalah jalan satu-satunya

"Ya Allah pingin due bojo rasane" ucapnya menggunakan bahasa Jawa

Dengan langkah gontai pemuda itu mulai memunguti semua barang-barang yang berserakan. Belum selesai tiba-tiba seseorang muncul dari balik pintu. Orang itu adalah Izzan

"Astaghfirullah! Abis ngapain Lo?!"

Dilan merotasikan matanya "Rasah kakean cangkem! bantuni ora!"

Izzan terbahak. Jika sudah mengeluarkan bahasa Jawanya untuk uring-uringan itu berarti Dilan memang sedang stress berat "Kamar mu lho wes koyok kandang babi, persis wonge"

"Asu! Mau ngapain Lo?!"

"Tenang-tenang jangan marah dulu! gue cuma mau tanya Lo masih ada sempak gak? gue keabisan sempak anjir! dari kemaren ujan terus, baju gue gak kering" ucapnya sudah kembali menggunakan bahasa Indonesia

Dilan membulatkan matanya "Heh tuh mulut enteng amat kalo ngomong! gak sudi gue minjemin Lo sempak"

"Pelit amat lan! gue mau minjem punya Jojo ternyata dia juga tinggal satu stoknya"

Dilan geleng-geleng kepala "Ogah ah! asal Lo tau punya gue juga tinggal sebiji buat besok doang! noh yang lain masih di gantungan"

"Ck! yaudahlah gue beli aja" setelah itu Izzan melenggang pergi dari kamar tanpa menutup pintunya lagi membuat si pemilik kamar menatap garang

"WOI ANJENG! TUTUP LAGI PINTUNYA!!"

BRAK!!!

Dengan sekuat tenaga ia menutup pintunya sendiri karena Izzan pura-pura tak mendengar. Dilan menghela nafas "Huh males banget mau beres-beres" walau begitu ia tetap mengemasi barang-barangnya

Hingga terdengarlah suara adzan Maghrib tepat di saat dirinya selesai beres-beres. Dilan ini meskipun tampangnya tampang preman tetap menjadi seseorang yang taat agama, maka dari itu dia langsung mengambil handuk dan segera mandi, baru setelah itu dia turun ke bawah untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah

Semuanya sudah kumpul di bawah. Anak-anak yang dapat shif kerja sore pun sudah pulang karena kafe memang hanya buka dari pagi sampai sore saja. Sekitar jam 07.00-17.30, kecuali di hari Sabtu mereka buka sampai malam dan di hari minggunya mereka libur

Malam ini yang menjadi imam shalat adalah Bayu. Ali sengaja menggilir jatah menjadi imam supaya para laki-laki itu tau bagaimana caranya menjadi seorang imam

Shalat Magrib berjalan dengan khusyuk. Semuanya ikut shalat bahkan anak perempuannya juga yang kebetulan tidak ada yang sedang berhalangan

Selepas shalat isya, anak laki-laki seperti biasanya ngumpul di ruang tengah sedangkan para gadis menyiapkan makan malam. Di luar lagi-lagi hujan deras bahkan di sertai angin dan petir. Suara gemuruh terdengar saling bersahutan

Klip!

JDEEERRR!!!

Tiba-tiba petir besar datang seperti menyambar sesuatu diikuti dengan lampu yang tiba-tiba padam. Teriakan dari arah dapur membuat Kenan dengan sigap menghampiri tidak lupa membawa handphone untuk di jadikan senter

Famiglia Kos'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang