51. Kecelakaan Lagi?

797 101 31
                                    

Dunia berputar semakin cepat, rasanya barusaja mereka mendaftarkan kuliah tau-tau sekarang sudah berada di semester akhir menuju kelulusan. Izzan, Dilan, Kenan, Jojo, Kenan, Ami, Sera, Ogi, dan Alena saat ini sedang pusing-pusingnya mengurus skripsi, mereka setiap hari berangkat pagi pulang sore untuk bimbingan dengan dosen. Sedangkan Nila sedang KKN di salah satu desa yang ada di Jawa Barat, terhitung sudah satu minggu gadis itu tidak ada di kost

Seno dan Bayu juga sibuk bekerja dari pagi sampai malam, jadi jangan heran jika Famiglia terlihat seperti bangunan kosong jika siang hari, karena orang-orangnya sedang sibuk menata masa depan. Kini justru Ali yang merasa kesepian karena setiap kali ia mampir ke kosan, sama sekali tidak ada manusia penunggunya

Ali beberapa minggu ini lebih sering berada di rumah. Hera sedang hamil besar dan Ali takut jika harus berjauhan dengan sang istri, sebenarnya ibunya Hera atau yang sekarang juga sudah menjadi ibu mertua Ali juga ada di rumah Ali, tapi tetap saja rasanya tidak tenang jika sama sekali tidak ada laki-laki di rumah. Ali takut sewaktu-waktu Hera akan melahirkan justru suaminya tidak ada di rumah

Hari ini, seperti hari-hari biasanya. Dilan dan Jojo duduk berdua di dalam kantin, keduanya sama-sama baru menyelesaikan bimbingan skripsi, Dilan sudah selesai dan tinggal sidang skripsi sedangkan Jojo masih harus revisi lagi. Dilan kini bernafas lega karena akhirnya satu tugas yang menurutnya paling berat sudah mampu ia lalui.

"Rencana abis ini mau kemana?" Tanya Jojo

"Mau pulang lah, mau kemana lagi" jawab Dilan sambil menyesap rokoknya

"Ck! bukan itu maksud gue! abis selesai kuliah nanti Lo mau kemana?" Jojo mengulang kembali pertanyaannya

Dilan menggelengkan kepalanya "Gue juga masih bimbang, orang rumah nyuruh gue cepet-cepet pulang tapi gue masih pengen di sini, rasanya terlalu berat buat ninggalin Jakarta"

Jojo mengangguk "Gue juga berat mau ninggalin Jakarta bro, tapi mau gimana lagi? bokap gue udah semakin tua dan dia nyuruh gue buat lanjutin usahanya" Jojo bisa merasakan apa yang Dilan rasakan karena pada dasarnya mereka itu sama-sama berat meninggalkan Jakarta

"Tapi setelah pulang ke rumah nanti kayaknya gue udah gak akan pernah ketemu kalian lagi, kalo bisa pun mungkin beberapa tahun yang akan datang" Jojo menoleh, laki-laki itu menatap penuh tanya ke arah Dilan

"Gue mau lanjut kuliah ke luar"

Jojo tertegun, ia tidak salah dengar kan? "Luar apaan? Luar Jawa? Lo mau kemana sih sebenernya anjir!"

Dilan terkekeh "Bukan, gue mau keluar negeri Jo, gue bakal lanjut kuliah di London"

"WHAT?!!"

"Gausah kenceng-kenceng bego!!"

Jojo masih menatap tak percaya "Lo jangan bercanda lan!"

Dilan mengangguk "Gue gak bercanda, gue beneran Jo"

Seketika suasana hati Jojo menjadi kacau. Mungkin orang-orang akan menganggapnya lebay, tapi sekarang Jojo tidak sedang mendramatisir keadaan. Laki-laki itu benar-benar terkejut dengan ucapan Dilan karena selama ini laki-laki yang notabenenya sahabatnya sendiri itu tidak pernah sekalipun bicara mengenai rencananya tersebut

"Sorry baru bilang sekarang, sebenernya gue juga gak ada rencana buat lanjut ke London tapi waktu itu bokap nawarin dan setelah gue fikir-fikir kayaknya gak ad salahnya gue coba, kali aja beneran bisa jadi jaksa kan" Ucap Dilan lagi, tapi Jojo sama sekali tidak menanggapi

"Jangan diem aja! Gue kan udah minta maaf anjing!" Dilan tahu pasti Jojo sedang merajuk

"Lo yang anjing! kenapa harus sejauh itu sih kampret?! kenapa gak lanjut di univ yang ada di Indonesia aja?! Lo gak lagi ngehindarin Ami sama Ijan kan?!"

Famiglia Kos'tWhere stories live. Discover now