11. Si Cowok Brengsek

1.5K 177 56
                                    

Warning❗

___________

Keributan di pagi buta membuat seisi kosan kalang kabut. Dan pelaku utama dari kerusuhan yang terjadi hanya bisa menatap kosong dapur yang hampir semua bagiannya terlihat menghitam. Ali berdiri di depan pintu dapur sambil memijat pelipisnya, sedangkan Sera berdiri di samping Seno dengan mata setajam elang menatap Izzan, si biang kerok hari ini

Bagaimana tidak? Pagi-pagi begini mereka semua di buat berlarian untuk memadamkan api yang berkobar di dalam dapur layaknya sebuah sirkus api, bahkan Jojo dan Bayu rela berlarian hanya menggunakan bokser, ada yang mengambil air di kamar mandi, ada juga yang berlari ke depan untuk mengambil selang di teras depan

"Lo gimana sih Jan?! Liat nih gosong semua gara-gara Lo! Makanya gak usah sok-sokan mau pake dapur kalo ujung-ujungnya malah ngerusuh!" Izzan hanya bisa menggaruk tengkuknya saat Sera memarahinya habis-habisan. Bagaimana pun juga ini adalah salahnya, andai dirinya lebih sabar dan tidak mencoba untuk memasak nasi goreng sendiri

"Udah berapa kali ya ini dapur ke bakar?" Gumam Jojo yang langsung mendapat sikutan dari Alena

"Lo ngapain aja emang? bisa-bisanya sampe kebakaran! untung gak merambat ke mana-mana" Ucap Ogi sambil geleng-geleng kepala

"Maaf, gue tadi tuh laper banget jadi niatnya mau bikin nasi goreng tapi tiba-tiba ada yang nelpon jadi gue tinggal gitu aja, lupa kalo kompornya udah nyala" jelas Izzan penuh penyesalan

"Ya itu! Lo gak sabaran! Lo kan bisa aja minta tolong ke gue atau ke yang lain yang bisa masak!" Lagi-lagi Sera mengutarakan kekesalannya

Nila yang ada di dekat Sera mengusap punggung kakak sekaligus sahabatnya itu "Sabar mbak, bang Izzan kan gak sengaja. dia juga pasti kaget liat dapurnya ke bakar"

"Kalo udah gini gimana coba?!"

"Ya mau gak mau harus ngasih tau Papi Mami" ucap Andra

Ami melotot horor "Siapa yang mau nelpon?"

"Lo! Kan Lo yang pegang HP" Andra menunjuk handphone Ami yang ada di tangan gadis itu menggunakan dagu

Ami semakin melotot mendengarnya "Ogah amat! entar gue yang kena! Papi kalo ngamuk ngeri cuy! Badan gue bisa-bisa terbang kena tendangan maut Papi!"

Kenan menatap malas "Lo cuma di suruh nelpon Ami, bukan ngadep ke rumahnya! Allahuakbar!"

"Ya tetep aja! Nih Abang aja lah yang nelpon!" Ami menyerahkan handphone nya ke tangan Bayu

Bayu ikut mendelik "Lah kok gue?! gak mau ah! Gue juga takut sama Papi!"

Seno menatap datar manusia-manusia di dekatnya itu, cuma menelfon saja tidak berani. Kemudian layaknya seorang pahlawan ia merebut benda pipih itu dari tangan Bayu, ia membuka aplikasi WhatsApp kemudian mencari nomor Pak Marko dan memanggilnya, beberapa saat kemudian seseorang menyahut dari seberang sana. Dengan penuh kehati-hatian Seno menjelaskan semua kekacauan yang terjadi di kosan hari ini

Dilan hanya diam memperhatikan, saat menatap Izzan ia justru merasa lucu. Lagi-lagi dapur kosan harus menjadi korban manusia-manusia bar-bar ini

"Papi mau ke sini" Ucap Seno setelah selesai menelfon

Ogi mengerucutkan bibirnya sambil memegangi perut "Terus kita sarapannya gimana? laper..."

"Ya gak gimana-gimana, tinggal delivery aja kok susah" jawab Alena

"Boleh tuh, sambil nunggu dapur di renovasi" sahut Andra

Jojo menggeleng tidak setuju "Renovasi tuh gak sebentar, bisa jatuh miskin gue kalo delivery tiap hari"

Famiglia Kos'tWhere stories live. Discover now