9.Mama...

1.4K 197 81
                                    

_______

Irham tidak melepas dekapannya sama sekali. Sejak turun mobil tadi laki-laki itu terus merangkul bahu adiknya. Setidaknya itu bisa memberi kekuatan untuk adiknya walau dirinya sendiri pun terasa kacau

Ami terlalu takut untuk masuk ke dalam rumah sakit itu. takut dengan semua kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Apakah mama akan pergi sebelum Ami meraih cita-citanya?. Hanya sebuah doa yang bisa ia gumamkan untuk saat ini, semoga tuhan tidak sejahat itu padanya

Melewati lorong panjang, dan tibalah di depan ruangan yang mana ada Papa,Kakak dan juga adiknya di depan jendela kaca. Sang papa yang pertama kali sadar dengan kehadiran mereka langsung berjalan mendekat kemudian memeluk kedua anaknya sekaligus. Air matanya mengalir deras hingga berjatuhan di pipi

"Mama..." Lirih Ami. Tidak bisa di hitung berapa kali ia menangis dalam sehari ini

"Mama ada di dalem. Dia udah gak sabar pengen ketemu kalian berdua" ucap Papa. Setelah melepas pelukannya, Irham menggenggam tangan kurus Ami dan menuntunnya ke dalam

Pintu di buka. Pemandangan yang pertama kali terlihat adalah seorang wanita paruh baya yang ada di atas ranjang rumah sakit dengan mata tertutup. Ami bingung. Kata papanya tadi mamanya tidak sabar ingin menemui dia dan juga Irham, tapi kenapa mamanya justru memejamkan mata

Ami menatap kakaknya penuh tanya "Mama?"

Belum sempat menjawab, Retha menyusul ke dalam "Kenapa?" Tanya Retha yang menatap Suami dan adik iparnya

Irham menggeleng setelah itu duduk di dekat mamanya, Retha ada di sampingnya sedangkan Ami berdiri bersebrangan dengan mereka

Ami kembali menitihkan air mata melihat betapa lemahnya wanita di hadapannya itu. Menggenggam lembut tangan sang mama, kemudian mencium pipi pucat itu sambil membisikkan "Ma... Rea udah pulang, ada bang Irham sama mbak Retha juga" gadis itu membekap mulutnya sendiri agar tangisnya tidak terdengar

Irham pun sama. Tidak sanggup melihat wanita yang paling ia cintai berada di kondisi seperti itu

"Irham...Rea..." Ami langsung mengusap air matanya saat mamanya membuka mata

"Iya ma, Rea di sini"

"Akhirnya kalian pulang juga" ucap Risti, Mama dari Ami. Wanita itu berucap begitu lirih, seakan nafasnya akan hilang

"Irham... Retha..."

"Iya ma, mama butuh sesuatu?"Tanya Retha

Risti tersenyum "Cucu mama mana?"

Retha ikut tersenyum tapi air matanya tidak berhenti mengalir "Gio ada di depan ma, lagi main sama kakeknya. Makanya mama cepet sehat biar bisa main sama Gio juga"

"Kalian bakal ikhlasin mama kan kalo sewaktu-waktu mama pergi?"

Ami menatap tajam mamanya itu. Tidak suka dengan apa yang di ucapkan mamanya "Mama ngomong apa sih?! emangnya mama mau pergi kemana? Mama kan udah janji sama Rea kalo mama bakalan sembuh terus mama juga mau dateng di acara wisuda Rea nanti! Rea bakal marah sama mama kalo mama gak nepatin janji!" Ami meluruh ke lantai. Lutut ia gunakan untuk menopang tubuhnya sedangkan tangannya memeluk sang Mama begitu erat. Menangis tersedu-sedu sambil meletakkan kepala di atas perut mamanya

Famiglia Kos'tWhere stories live. Discover now