★ LUS 18 ★

509 34 14
                                    

Liandra Untuk Starla

.
.
.

Doble up, yey!

Selamat membaca~

Starla segera menutup buku tulisnya sesudah dirasa di puas membaca keseluruhan materi di sana. Buru-buru dia masuk ke dalam kamar mandi, mencuci wajah lantas membuka almari guna memilih outfit yang sekiranya cocok dikenakan malam ini.

Sudah lumayan lama, Starla dan Lian tidak menghabiskan malam bersama. Kebetulan sekali Lian mengajaknya ke lua malam ini, anggap saja sebagai pe-refresh otak setelah menjalankan UAS pertama hari ini.

"Mah! Ambilin sepatu kesayangan aku yang di rak sepatu luar!"

Seperti biasa, Starla memilih mengenakan pakaian simpel. Celana kulot hitam dengan atasan turtleneck abu-abu. Gadis itu sengaja mencebol rambut panjangnya sehingga leher jenjang nan putihnya terpampang jelas. Bahkan embusan sang bayu yang masuk ke dalam kamar saja terasa menyapa kulit leher.

"Wah, anak gadis Mamah cantik banget."

Starla terlonjak kaget akibat kemunculan sang ibu tanpa permisi. Gadis itu mengusap dada pelan, menstabilkan detak jantung yang menggila.

"Mamah, ih! Masuk nggak ngetuk pintu dulu!"

"Ya, maaf. Lagian pintunya nggak dikunci sama udah kebuka sedikit. Kirain tanda kamu mempersilakan Mamah masuk," ujar Sefi beralibi, membuat sang lawan bicara hanya menghela napas pasrah. "Nih, sepatu kamu. Masih muat emang?"

"Masih. Tadi aku udah sempet nyoba."

"Ya, udah. Sini Mamah bantu kamu make up. Biar malam ini kamu tampil lebih cantik. Mau nggak?" Sefi mendekati meja rias Starla, memandang peralatan make up sang putri yang masih tertata rapi.

Wajah Starla mendongak menatap wanita itu, kepalanya pun sontak menggeleng cepat. "Nanti aku jadi kaya badut lagi!"

"Kamu ngeraguin Mamah?"

"Nggak!" Starla mendesah berat. "Ya, udah bolehlah. Tapi, awas aja kalo Mamah buat aneh-aneh!"

Sefi tersenyum senang langsung sahaja wanita itu berkutat dengan peralatan yang tersedia. Mengaplikasikan berbagai warna di wajah gadis yang hanya diam menuruti setiap interupsi.

"Jangan menor-menor, Mah. Nanti yang ada calon mantu Mamah malah kabur."

"Nah, selesai! Gimana? Cantik 'kan?"

Kelopak mata Starla enggan berkedip ketika netra memandang pantulan wajah sendiri di cermin. Wajah yang awalnya bebas dari polesan warna, kini terlihat cantik berkat ulah tangan Sefi. Dia merasa sangat pangling terhadap penampilan diri. Sungguh amat menakjubkan.

"Ini ... aku?"

Sefi terkekeh pelan melihat reaksi kagum sang putri. Maklum saja jika anak gadisnya bisa begitu cantik, siapa dulu ibu kandungnya!

"Udah sana telepon cowok kamu buat buru-buru jemput. Mumpung belum luntur make up-nya," kata Sefi. "Mamah tinggal, ya. Nanti kalo mau pergi jangan lupa pamitan!"

Sefi pun beranjak meninggalkan Starla seorang diri kembali di kamar. Gadis itu masih terpaku di depan cermin. Kagum sekaligus tak menyangka akan hasil karya sang ibu. Apalagi saat dia membayangkan reaksi dan pujian Lian, seketika dinding pipinya memanas hingga telinga.

"Lima menit lagi harusnya Lian sampe."

Berusaha memelankan degub jantung, Starla bergegas memakai sepatu selopnya. Mengambil tas selempang juga barang-barang yang sekiranya harus dibawa. Seperti ponsel misal.

Liandra Untuk Starla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang