Chapter 4

1.9K 284 30
                                    

____
HAPPY READING!
_____/\_____

Typo berkeliaran

Berapa hari kemudian, Zhan masuk ke kelas dengan langkah sempoyongan sebab tadi malam ia harus menjaga ibunya yang kembali mengamuk memarahi Zhan dan melempar semua barang di dekatnya pada Zhan.

Krocokkkkkkk.........

Zhan membuang nafasnya panjang saat mendengar suara perutnya. Ya dia belum makan, uangnya habis untuk membayar perawatan Sean yang berada di rumah sakit.

Setelah menaruh tasnya di kursi, Zhan pun kembali keluar kelas menuju kantin sekolah. Disana lah Zhan akan beraksi lagi, meminta uang jajan pada siswa-siswa.

Di kantin Zhan terus menunggu anak yang melewati dirinya, padahal sudah hampir bel masuk tapi tumben tidak ada yang datang ke kantin pagi ini.

Dengan pasrah Zhan bangkit dari kursi. Sampai tiba-tiba sebuah suara terdengar.

"Kau lapar?"

Zhan menoleh ke asal suara itu. "Bukan urusan mu." jawab Zhan saat melihat sosok pria yang baru saja pindahan beberapa hari lalu.

'Eh?! Kenapa aku malah menjawab seperti itu?! Seharusnya aku memalaki nya!' Batin Zhan.

"Aku akan mentraktir mu." jawab Wangji as Yibo.

Mata Zhan melirik ke tag nama siswa itu. 'Wangji?? Wangji?? Sepertinya wajahnya tidak asing.' Batin Zhan.

"Bagaimana kau mau?" tanya Yibo.

Zhan kembali menatap wajah itu dengan intens. "Apa kita pernah bertemu?" tanya Zhan.

"Tentu, kita teman sekelas dan berapa hari yang lalu kita pernah mengobrol bersama di atap." jawab Yibo sembari membenarkan kaca mata tebalnya.

"Bukan bukan, sepertinya bukan waktu di sekolah. Tapi di luar." jelas Zhan.

"Aku tidak." jawab Yibo.

Mendengar jawaban Yibo membuat Zhan tambah curiga tapi sebuah suara membuat ia kembali tersadar tujuannya.

Krocokkkkkkk......

"Oke." jawab Zhan langsung duduk di kursi kantin dan memanggil bibi penjual dikantin.

"Bibi tolong nasi kari satu sama minumannya air dingin." jawab Zhan.

"Oke, kalau nak Wangji mau pesan apa?" tanya bibi kantin itu.

"Tidak, aku sudah makan di rumah." jawabnya.

"Oh, baiklah." Bibi pergi menyiapkan pesanan Zhan.

Tidak lama dua orang pria berjalan memasuki kantin bersama-sama, ah atau lebih tepatnya sepasang kekasih. Mereka berdua duduk di meja sebelah Zhan dan Yibo.

"Cih, pagi-pagi sudah membuat ku ingin muntah." celetuk Zhan.

"Hey, jika kau tidak suka melihat kami maka tutup matamu!" jengkelnya. Ya, mereka adalah Feiyu dan Yunxi.

"Mata itu untuk melihat." balas Zhan sembari menatap Yunxi yang sedang memeluk tangan Feiyu. "Aku merinding." gumam Zhan masih dapat mereka dengar.

"Jaga mulut mu!" emosi Feiyu. "Aku sumpah kan kau menjadi Gay dan pria culun itu adalah pasangan mu!" murka Feiyu.

"Ihhhhh, seramnya. Hahahaha! Itu tidak akan mempan padaku! Aku masih menyukai melon bukan pisang!" jawab Zhan tanpa tau malu.

"Hoho, lihat saja sepertinya si culun itu mulai menyukai mu. Buktinya dia mentraktir mu." goda Feiyu dengan senyuman miring nya.

Kau Takdirku! [Yizhan] Where stories live. Discover now