5 ~ Sang Kapten

962 167 88
                                    

Masalah memang akan selalu datang
Tapi jangan pernah takut untuk hadapi
Kamu hanya perlu lepas landas, terbang kemudian mendarat
Biarkan pelukku menjadi tempat untukmu mendarat


~ author

" Asiiikkk bang Han pulang.... Bawa mainan kan bang ? " Girang Fiki yang kini menyambut kedatangan Farhan yang baru datang dari sebuah toko

" Bawa dong, bang Han beli mainan buat adek-adeknya bang Han yang lucu dan baik ini " kata Farhan sambil mengacak rambut Fiki gemas

" Horeeee " sorak Fiki

Saudaranya yang lain hanya bisa menggelengkan kepala mereka dengan tingkah menggemaskan Fiki.

" Ini buat Fajri, Abang beliin pesawat mainan yang gede seperti yang kemaren Aji liat di TV , ini buat Zweitson bang Han beliin pesawat tempur katanya Zwei suka sama pesawat tempur kan ? Nahh ini buat Fiki karena Fiki udah punya pesawat mainan bang Han beliin Fiki kapal yang besar. seneng ngga ? " Tanya Farhan pada ketiga adiknya sambil tersenyum lebar

" Seneng dong bang, makasih bang Han " kata mereka kompak

Shandy melirik Fenly yang mulai menyurutkan senyumnya, Shandy tahu betapa dia tadi ikut senang saat Farhan datang, ia berharap mendapat mainan juga dari kakak tertuanya itu, tapi nyatanya dia tidak mendapat apa-apa. Fenly berjalan pelan menjauh dari saudaranya yang lain, melihat kepergian adiknya Shandy mengikuti Fenly hingga ke halaman belakang rumah mereka. Shandy memperhatikan Fenly yang bermain dengan pesawat kertas yang ia buat dari kertas origami, kenapa sedih sekali melihat wajah kecewa Fenly ?

" Kenapa Fen ngga dapat mainan lagi ? Padahal waktu itu Fen juga ga dapet... sekarang masa ga dapet lagi ? Fen juga mau pesawat mainan yang besar.... " Isak Fenly setelah lelah mengejar pesawat origami buatannya, Shandy mendekati Fenly dan mengusap bahu adiknya pelan

" Kenapa Fen ngga dapet pesawat juga kak ? " Tanya Fenly lirih

" Kenapa coba ? Karena Fen yang harus jadi pilotnya, kalau semua cuma sekedar punya tanpa bisa mengendarai kan percuma Fen, yang penting kita bisa menerbangkan pesawatnya "

" Tapi Fen ngga punya pesawat gimana Fen mau nerbangin pesawat "

" Punya... Fen selalu punya pesawat itu, Fen cukup lepas landas.... Terbang.... Kemudian mendarat " kata Shandy kemudian memeluk Fenly saat ia mengucapkan kata mendarat

" Pesawat mendarat dengan selamat kapten "

" Fen harus jawab apa ? "

" Laporan diterima, kerja bagus "

Fenly tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada Shandy.

" Mulai sekarang ingat ini baik-baik ya Fen, kalau Fen ada masalah, Fen lakuin kaya hari ini, lepas landas... Terbang kemudian... Mendarat "

" Iya kak.... Makasih kak Shandy "

----------------------

Fenly membuka matanya dan masih menemukan Shandy yang tertidur disampingnya, baru saja Fenly ingin bangun dengan cepat Shandy meraih lengan adiknya itu hingga Fenly kembali merebahkan dirinya lagi. Shandy membuka matanya dan menatap Fenly dengan tatapan tegas.

" Mau kemana ? Ngga usah macem-macem, hari ini ngga usah sekolah dulu, nanti biar kak Shan yang minta izin ke sekolah, sekolahnya besok aja "

" Tapi kak... Fen harus masuk, Fen ada latihan... Ngga papa ya Fen sekolah hari ini, gue beneran ngga papa kak "

C E R M I N || U N 1 T YOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz