27 ~ Pembalasan (b)

720 154 397
                                    

Jangan kira kami tinggal diam
Yang namanya pembalasan memang sakit
Kalau tidak ingin sakit
Ya jangan cari penyakit


~ author

Hari ini adalah hari yang paling dinantikan oleh Bagas, dimana dia akan berhasil mencapai apa yang dia inginkan, pagi buta dia sudah disibukkan dengan memilih jas terbaik yang akan dia kenakan, Rena sendiri yang memang sering menginap di rumah Bagas tampak ikut senang, dia juga memilih baju yang akan dia pakai untuk kencan pertamanya nanti dengan Fajri setelah dia memutuskan hubungannya dengan Farhan.

" Ngga nyangka ya apa yang kita mau terjadi dalam waktu yang bersamaan, gue ngga sabar liat ekspresi Farhan waktu dia kehilangan jabatan dan kehilangan orang yang dia cintai " kata Bagas yang kini sudah sibuk memilih dasi yang akan dia kenakan

" Hahaha gue juga... Lagian nih ya gue udah bosen banget sama dia... Kaku, ngga romantis dan nyebelin... Mending sama Fajri "

" Gue lebih ngga percaya kalau ternyata Fajri suka sama Lo "

" Bagas..  siapa sih yang ngga mau sama gue ? Gue kan cantik... Dan hari ini gue harus dandan lebih cantik lagi buat Fajri "

" Terserah Lo aja deh, yang penting gue hari ini bakal dapet apa yang gue mau selama ini "

Rena hanya tersenyum tipis, kini keduanya sudah mulai bersiap untuk pergi ke kantor milik keluarga Farhan, setelah cukup lama bersiap kini keduanya sudah siap dan langsung berangkat menggunakan mobil milik Bagas, mereka sengaja menaiki mobil yang sama toh tujuan mereka juga sama.

Sampai di kantor mereka tidak sengaja bertemu dengan Shany, pria itu tampak berdiri seperti tengah menunggu seseorang, dia tetap terlihat tampan meski hanya memakai celana panjang dengan warna coklat susu dan baju lengan pendek hitam yang terdapat gambar kucing di bagian depan. Rambut miliknya yang pajang dan sedikit keemasan membuat penampilan Shandy makin mempesona pagi itu. Shandy menyisir rambut panjangnya itu dengan jemari lentik miliknya yang mungkin membuat siapa saja terpesona hanya dengan tingkah sederhana yang dia lakukan itu.

" Tuh orang ngapain di kantor ? mana pake baju begitu lagi... Kurang kerjaan bener dah, yang gue tahu dia bukannya kerja di kedai ya ? " Tanya Bagas sambil memperhatikan Shandy

" Ngga ngerti juga sih kenapa dia disini, tapi kayanya dia salah baju deh kalau ke kantor ya "

Beberapa karyawan juga tampak memperhatikan Shandy yang masih asik dengan dunianya sendiri tanpa peduli dengan tatapan orang lain padanya, memang siapa yang berani mengusir Shandy meski dia memakai baju rombengan sekalipun ? Shandy adalah adik pemilik perusahaan begitulah orang lain berfikir.

" Ehhh... Karin, itu Shandy adeknya Farhan kan ? Dia ngapain di situ ? " Tanya Bagas pada Karina karyawan yang kebetulan lewat didekat Rena dan Bagas

" Kurang tahu pak, tapi dari tadi karyawan lain juga membicarakan hal yang sama terlebih mas Shandy hanya berpenampilan sederhana, orang yang tidak tahu mungkin akan mengusir mas Shandy karena tidak tahu mas Shandy siapa "

" Yaudahlah biarin aja... Terus karyawan yang lain pada kemana ? "

" Yang lain sudah ada di rumah meeting pak untuk mempersiapkan acara pelantikan direktur baru hari ini yang akan memimpin perusahaan Kita, karena kalau tidak salah pak Ricky akan memberhentikan jabatan pak Farhan dengan persetujuan saudaranya yang lain "

" Ohhh bagus..  yaydah kita ke sana aja sekarang... Ayo Ren ! "

" Ayo kebetulan gue juga mau kasih hadiah istimewa buat Farhan " kata Rena yang langsung mengikuti Karina dan Bagas menuju ruang meeting

C E R M I N || U N 1 T YWhere stories live. Discover now