34 ~ Wangi Hujan

716 154 346
                                    

Selain mawar aku suka wangi hujan
Tidak harum tapi menenagkan
Meski kini aku mendekap dingin dalam gelap
Wangi hujan ini memberiku sedikit rasa kuat


~ author

Fiki menepati ucapannya saat ia tidak berhasil menemukan Fenly di rumah sakit kala itu, dia menepati ucapannya yang akan membenci semua saudaranya, ia tidak peduli lagi dengan sapaan kakak kakaknya, yang dia mau mereka pergi mencari Fenly bukan hanya duduk tenang sambil membujuknya untuk bicara.

Sudah berbulan bulan Fenly tidak berhasil mereka temukan, bahkan sebagain diantara mereka berfikir Fenly dibawa wali barunya ke luar negeri, karena sudah selama itu dan mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Fenly. Yang tidak mereka tahu Fenly masih terbaring lemah di sebuah ruangan di rumah sakit, semua masih sama, Fenly masih tetap memejamkan mata dan belum ada niat untuk bangun.

Seseorang mengganti bunga mawar yang sudah layu di dekat tepat tidur Fenly, pria yang memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih membangun usaha rental PS di dekat rumahnya itu rajin mengunjungi Fenly, benar dia membuka usaha rental PS tapi itu hanya yang terlihat bagi mereka yang tidak tahu, karena kenyataannya Mavin nama pemuda itu bekerja sebagai peretas terkenal dan cukup ditakuti oleh banyak pengguna internet.

" Udah bulan kesekian Lo ngga bangun boy ! Lo harus tahu kalau gue berhasil dapetin apa yang Lo sembunyiin dari keluarga Lo.. mereka harus tahu dan nanti kita ketawain mereka ya, Gue bingung kenapa gue mau aja Lo repotin, padahal kenal Lo aja baru... Ngobrol sama Lo juga ga pernah, tapi... Gue beneran ga mau Lo menderita "

" Lo mau denger cerita gue ngga ? Dulu gue punya kembaran, namanya Marvel, dia baik dan sabar banget orangnya..  kaya Lo gini, tapi dia nyerah saat keluarga gue ngga berhasil dapet donor hati buat dia... Dia ninggalin kita semua, sejak saat itu papa sakit sakitan juga dan akhirnya meninggal, sementara mama dia juga meninggal karena bunuh diri, makanya kak Beca mau jadi psikiater biar kejadian mama ga terulang lagi "

" Gue cerita gini, Lo sebenernya denger ga sih ? Kalau engga kan sama aja ya ? Nanti gue mesti jelasin lagi tapi ngga papa..  gue seneng kok, Lo juga harus tahu Fen kalau gue pinter jaga rahasia buktinya Nih ya sampe sekarang ngga ada yang tahu Lo ada disini... Bangun dong ! Biar gue ngga ngomong sendiri ! Nanti Lo bantu gue jagain rental PS "

Mavin menundukkan kepalanya sebentar, dia sebenarnya sudah lelah menunggu Fenly bangun tapi dia masih mencoba menabur harapan dengan Kalimat "mungkin besok dia bangun" dia menabur harapan itu sejak beberapa bulan yang lalu Hinga saat ini.

" Seharusnya gue ganti kalimatnya ya Fen, dari, mungki besok dia bangun jadi hari ini Lo harus bangun ! Gitu kali ya "

Selepas Mavin mengatakan kalimat tadi ia melihat pergerakan pada jemari Fenly, Mavin langsung tersentak dan memanggil dokter untuk datang. Setelah dokter datang Fenly langsung diperiksa oleh dokter, Mavin menunggu disamping dokter penanggung jawab Fenly tadi, secara perlahan mata Fenly mulai terbuka, hal itu memancing senyum dari Mavin dan sang dokter.

" Fenly... Bisa dengar suara saya ? " Tanya sang dokter

" Ge... Lap... " Hanya kata itu yang keluar dari mulut Fenly

" D-Dok... Fenly ngga papa kan ? "

Dokter langsung memeriksa keadaan mata Fenly, sementara Mavin kembali merasa cemas

" Sepertinya benturan pada kepala pasien menyebabkan kebutaan, hal ini sudah sering saya temukan dikasus-kasus sebelumnya... "

" Dia bisa liat lagi kan dok ? " Tanya Mavin

" Saya tidak bisa mengatakan pastinya seperti apa, dalam beberapa kondisi ada yang sembuh tapi ada juga yang buta permanen dan harus mendapat donor mata untuk kembali melihat, saya akan memberi rujukan ke dokter spesialis yang lebih paham dengan keadaan Pasien saat ini "

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang