9 ~ Lupa (Part 1)

863 151 268
                                    

Dia tidak membenciku
Mungkin dia lupa jika punya adik sepertiku
Dia bukanya anggap aku tiada
Mungkin dia lupa jika aku juga ada didekatnya


~ author

Setelah kejadian Farhan yang mengusir Fenly sore tadi, Fenly tidak pernah terlihat keluar dari kamar miliknya, bahkan kamarnya ia kunci rapat ia tak membiarkan seseorang masuk kedalam kamar miliknya, Shandy nyaris frustasi karena handphoe milik Fenly juga dinonaltifkan, ia terus bertanya tentang apa yang tadi dibicarakan Farhan dengan Fenly hingga adiknya itu tidak keluar kamar.

Shandy terus memandang kearah lantai dua berharap adiknya segera turun bergabung dengan mereka, tapi sepertinya harapan Shandy tidak dikabulkan, Fenly tetap tidak keluar kamar dan hal itu jelas membuat Shandy makin khawatir, ini sudah jam makan malam tapi Fenly juga belum bergabung dengan mereka di meja makan.

" Fiki... Bisa panggilin Fenly ngga ? Dia dari siang belum makan " pinta Shandy

" Biar gue aja yang panggil Fenly bang " kata Ricky yang kini bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke kamar Fenly

Ricky mengetuk pintu kamar Fenly beberapa kali tapi tidak ada sahutan dari dalam Ricky mengetuk pintu kamar Fenly sekali lagi tapi tetap sama, Ricky mencoba membuka pintu kamar Fenly tapi masih dalam keadaan tekunci.

" Fen.. ini gue Ricky, buka pintunya dong Fen ! Kata bang Shan Lo dari siang belum makan. Makan dulu yuk ! Fen... Fenly "

" Kok ngga ada sahutan ya, Fen jangan bikin gue khawatir sama Lo deh ! "

Sekali lagi Ricky mengetuk pintu kamar Fenly tapi tetap tidak ada sahutan dari dalam kamar Fenly. Baiklah Ricky menyerah, dia memilih kembali ke ruang makan dan kembali duduk di kursinya.

" Fen ngga jawab, pintunya juga ngga dibukain sama dia, sebenernya Lo ngomong apa sama Fen sih bang ? " Tanya Ricky pada Farhan

" Ga bilang apa-apa, gue cuma didik Adek gue biar ga bandel " jawab Farhan

" Keluarga ini sebernarnya gimana sih ? Jujur gue capek kaya gini ! Lo sebenernya kenapa sih bang sama Fenly ? Kenapa Lo benci dia ? Gue ngga akan bilang gini kalau Lo ngga kelewatan.... Gini deh, siapapun yang salah Lo selalu hukum Fenly... Bang jangan kaya gini dong ! Tolong bersikap adil sebagai Abang.... Adek Lo bukan cuma Fajri, Fiki sama Zweitson. Gue, bang Shan, Ricky sama Fenly juga adek Lo kalau Lo lupa ! "

" Gue emang udah dewasa bang, tapi gue juga butuh sosok kakak buat tenangin gue kalau ada masalah, buat rangkul sama peluk gue kalau gue sedih.... Tapi gue ngga pernah dapet itu dari Lo bang... Capek gue sama Lo. Lo juga Ji ! Kalau aja Lo tuh ngga manja, hubungan gue sama Fenly bakal baik-baik aja... BUKAN FENLY TAPI LO YANG MANJA !!! " Kesal Gilang

" Kenapa jadi bawa gue sih ? Setiap ada masalah sama Fenly, kenapa jadi salah gue ? Emang gue lakuin apa ? Kalau Lo emang mau deket sama Fenly, Lo ngga perlu salahin gue bang ! Gue ngga tahu menahu soal semua ini, Iya gue emang manja, egois, apa lagi ? Semua aja gue yang salah " kesal Fajri sambil membanting alat makannya

" CUKUP !!! jangan debat lagi ! Kita ini saudara lho, ngga kaya gini harsunya " kata Ricky

" Zwei sama Fiki ke kamar dulu ya ! Nanti bang Shan susul " kata Shandy yang tidak ingin kedua adiknya ini mendengar terlalu banyak perdebatan mereka

" Engga bang, kita cukup dewasa buat denger semuanya, dari awal hubungan keluarga ini emang udah ngga sehat... Bang Fen sama Aji yang ngga bisa damai, bang Han yang pilih kasih, bang Han yang selalu marah sama Fenly, bang Lang sama bang Ricky yang ngga pernah mau berpendapat tiap ada Masalah, bang Fen yang tertutup sama kita, bang Shan yang selalu pentingin bang Fen, dan... Gue Sama Zweitson sadar kalau kita ngga pernah suka sama Aji, kita jailin Aji. Keluarga ini emang ngga sehat " kata Fiki kesal yang membuat semua orang terdiam

C E R M I N || U N 1 T YWhere stories live. Discover now