30 ~ Demi Kamu

777 148 408
                                    

Ini keputusan yang ku ambil
Semua kulakukan untuk kamu
Sudah kubilang apapun pasti ku lakukan
Asal kamu tidak mendapat kesulitan

~ author

Sudah nyaris dua Minggu ini Fajri hidup dengan rasa takut dan kebingungan dia tidak mengerti dengan takdir yang telah Tuhan siapkan, beberapa kali juga Fajri mendapat ancaman dari Rena menggunakan foto-foto kejadian waktu itu, Fajri benar-benar tertekan, karena itu juga dia jadi sering bertemu dengan Rebeca untuk konsultasi dan memperbaiki mentalnya saat ini.

Menurut Rebeca mental Fajri masih bisa dikatakan baik, meski memang butuh pengawasan, Agar Fajri tidak melakukan hal nekat seperti bunuh diri atau semacamnya, Farhan dan yang lain sengaja menjauhkan Fajri dari handphone terlebih dahulu, agar Fajri tidak mendapat tekanan dari Rena lagi, Farhan juga sengaja meminta pihak sekolah untuk datang mengajar Fajri di rumah hal ini juga dimaksudkan agar Rena tidak menemui Fajri tanpa pengawasan saudaranya yang lain.

Fenly dan kedua adiknya yang lain sepakat untuk membatalkan niat mereka untuk ikut lomba go green, mereka memilih fokus pada kesehatan Fajri lebih dahulu, semua akan mereka lakukan jika memang itu bisa membantu kesehatan mental Fajri.

Sore ini Fajri tampak duduk lesehan di ruang keluarga sambil mengerjakan soal yang tadi pagi diberikan oleh guru dari sekolahnya, Fajri cukup nyaman sekolah di rumah, selain itu dia juga lebih tenang karena saudaranya selalu ada didekatnya. Ricky tampak mendekati Fajri yang tampak sibuk membolak-balik bukunya.

" Kenapa ? Susah ya ? " Tanya Ricky

" Iya bang, tadi pagi sih ngerti pas dijelasin sama guru... Ehhh giliran sore lupa caranya tadi gimana ? Bisa bantuin ngga bang ? Siapa tahu bang Ricky ngerti "

" Emang apa sih ? "

" Matematika bang... Aji tuh rumusnya ngerti pake yang mana, tapi giliran masukin angkanya bingung "

" Wahhhh apalagi Ricky Ji, dia mah sekolah cuma sampe gerbang abis itu pulang " kata Shandy yang kini bergabung dengan dua adiknya itu

" Emang iya bang ? Cuma sampe gerbang ? Ngga masuk sekolah dulu ? "

" Ricky tuh dulu ngga gini Ji, dia tertutup banget orangnya... Dia aja dari SD sampe SMA home schooling makanya sekolah cuma sampe gerbang "

Fajri terkekeh sekilas kemudian kembali memperhatikan soal matematika yang saat ini ia kerjakan, Shandy dan Ricky juga tampak tertarik dengan soal yang Fajri kerjakan itu.

" Sekolah sekarang susah ya bang, soal model begitu dulu ga ada kan ya ? " Tanya Ricky

" Ngga tahu, gue aja sekolah cuma ke kantin " jawab Shandy

Fajri hanya menggeleng dengan sifat kedua kakaknya itu, bukanya membantu mereka malah membuat Fajri semakin pusing saja.

" Rumus yang Lo pake Udah bener, masukin angkanya juga udah bener, eksekusinya aja yang kurang tepat, sini gue ajarin " kata Fenly yang datang dan langsung mengambil posisi di samping Fajri

Fajri menyerahkan alat tulis yang tadi ia bawa pada Fenly, dengan telaten Fenly menjelaskan sambil membuat coretan di buku Fajri, bukan hanya Fajri tapi Shandy dan Ricky juga tampak menyimak penjelasan Fenly.

" Sampe sini paham ngga ? Atau gue jelasinnya kecepatan ? " Tanya Fenly

" Ini... Kok bisa dapet hasil segini ? Dari mana Ko ? " Tanya Fajri

" Jadi gini... " Fenly kembali menjelaskan apa yang tidak Fajri pahami secara perlahan agar Fajri mengerti

" Sekarang paham ? " Tanya Fenly lagi
" Paham Ko, jelas banget. Makasih Kovel " Fenly tersenyum manis sambil mengacak rambut Fajri gemas

C E R M I N || U N 1 T YWhere stories live. Discover now