08. Permintaan Maaf

484 296 227
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote and komen:)

Jangan berharap diperlakukan baik oleh orang lain jika kamu sendiri tidak berlaku baik pada orang lain.

~ You Are My Medicine ~

"Keysha mana ya dari tadi gak kelihatan?" tanya Gara karena tidak melihat anaknya yang satu itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Keysha mana ya dari tadi gak kelihatan?" tanya Gara karena tidak melihat anaknya yang satu itu.

Perkataan Gara membuat Zia yang hendak menyuap sarapannya menjadi terhenti. Dia baru sadar dari semalam setelah pulang sekolah ia sama sekali tidak melihat Keysha karena ia meminta Bi Siti untuk mengantarkan makan malamnya ke kamar. Biasanya, Keysha akan ke kamarnya berbicara hal yang tidak jelas atau akan curhat tentang apa yang ia alami. Tapi kini, dia sama sekali belum melihat batang hidung kembarannya itu.

Tak lama terlihat Keysha yang menghampiri meja makan dan duduk di samping Zia. Namun dengan ekspresi datar tidak seperti biasanya yang selalu tersenyum. Melihat itu Zia sedikit mengerutkan dahi.

"Pagi Sayang," sapa papanya.

"Pagi, Pa, Ma," jawab Keysha pelan.

Tak ada yang membuka suara di antara mereka, Zia sibuk melamun
begitupun Keysha.

Melihat tingkah kedua putrinya itu
Gara dan Lisha menjadi heran. "Kalian berantem?" Pertanyaan Lisha menyadarkan keduanya, keduanya kompak menggeleng.

"Terus kenapa diem-dieman?" Gara ikut bertanya.

"Gak papa, Pa," jawab Keysha lagi.

"Lo kenapa? Ada masalah?" tanya Zia menoleh ke arah Keysha dan hanya dijawab dengan gelengan kepala serta senyum tipis oleh Keysha.

"Kalo Zia yang suka ngelamun dan diam tiba-tiba kayak Limbat sih Papa gak heran, lah ini kamu. Kamu ada masalah hm? Siapa, siapa yang berani ganggu Princess Papa? Biar Papa habisi orangnya," ucap Gara melihat Keysha yang tidak seperti biasanya.

"Gak papa, Pa." Lagi dan lagi jawabannya tetap sama.

Ting tong!

Suara bel mengalihkan atensi mereka
saat Bi Siti hendak membuka pintu Lisha menahannya.

"Biar saya saja Bi," ucapnya beranjak dari kursi.

Saat membuka pintu Lisha sedikit kaget melihat Zio yang sudah berdiri sambil memasang senyum manisnya.

"Pagi Tante," sapanya lalu menyalami tangan Lisha.

You Are My Medicine [END]Where stories live. Discover now