41. Memburuk

263 155 88
                                    

Hai readers apakabar👋😊🖤

Sebelum baca jangan lupa untuk vote and komen ya

Penuhi setiap paragraf dengan komentar)













Setiap orang itu punya luka. Hanya saja, mereka punya cara masing-masing untuk menutupinya.

~Kevin Brata Sanjaya~

"Makanya kalau dibilangin itu nurut! Kalau gue bilang gue temenin ya nurut! Lihatkan jadi luka-luka begini!" ucap pria itu marah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Makanya kalau dibilangin itu nurut! Kalau gue bilang gue temenin ya nurut! Lihatkan jadi luka-luka begini!" ucap pria itu marah.

Sementara gadis di hadapannya hanya diam bersandar di kepala ranjang layaknya anak kecil yang sedang dimarahi oleh ayahnya.

Pria itu sedari tadi terus saja mengomel setelah mengetahui jika gadis cantiknya itu terluka akibat terpeleset di toilet. Ia tidak tahu saja jika gadisnya itu habis dirundung oleh kakak kelasnya.

Namun, meski terus mengomel tangannya tetap telaten mengobati luka kekasihnya itu dengan lembut. Setelah selesai mengganti perban di tangan Keysha, dia pun memandang gadis itu yang hanya diam tak berani menatap matanya.

"Lain kali kalau mau ke toilet ajak temen biar ada yang nemenin, atau kalau perlu biar gue yang temenin," suara Kevin kini sedikit tenang. Keysha tetap diam menundukkan pandangan.

"Kenapa diem aja? Lo denger gak sih apa yang gue omongin?!" Nada suaranya kembali naik.

Perlahan kepala Keysha mengangguk mengerti, namun masih enggan menatap pria galak di hadapannya ini.

Tangan Kevin pun mengangkat dagu Keysha agar menatap dirinya. "Kenapa gak mau natap gue?" tanya Kevin dingin.

"Kamu nyeremin," cicit Keysha pelan.

Mendengar itu Kevin menghelah nafas pelan. Hatinya menjadi luluh saat menatap wajah lugu gadis di hadapannya ini. Ia pun langsung membawa Keysha masuk ke dalam dekapannya. Menyandarkan kepala gadis itu di dada bidangnya sembari mengusap surai hitam gadis itu.

"Maaf," ucap Kevin lembut. Ia pun mencium puncak kepala Keysha.

"Gue kayak gini karena sayang sama lo, gue gak mau lo kenapa-napa." Ia pun melerai pelukannya.

"Lihat nih kening lo sampai memar begini. Lo buat gue khawatir, Sha." Ia mengusap pelan memar keunguan di kening gadisnya itu.

"Lain kali jangan sampai kayak gini lagi, ya," ucapnya lembut. Keysha hanya mengangguk dengan wajah lugunya membuat Kevin merasa semakin gemas.

You Are My Medicine [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt