Tentang luka yang disembunyikan
Tentang kebahagiaan yang dinantikan untuk datang
Tentang kisah cinta Si Kembar yang memiliki wajah sama namun dengan dengan luka yang berbeda
"Maafin aku Zi, aku memang egois. Tapi aku gak bisa ngelepasin kamu, aku t...
Ingat! Tetaplah waras meski takdir berusaha untuk membuat gila
Sebelum baca jangan lupa vote and komen ya:)
Sayang kalian:)✨🖤
Tak kusangka, lara yang tak tampak mampu mengahdirkan pedih yang sangat hebat.
~Keyzia Queenza Bramasta~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Di bawah derasnya rintik hujan yang turun membasahi bumi. Tungkai itu berjalan lemah meyusuri jalanan kota. Setapak demi setapak, kaki itu melangkah di tepi jalan.
Bahunya bergetar, bersama air mata yang terus mendesak untuk keluar. Senja yang selalu menjadi favoritnya, kini tak lagi tampak indah. Sore itu, setelah keluar dari rumah sakit. Zia merasakan seluruh tulang di dalam tubuhnya seakan hilang. Semangat hidupnya kembali dipatahkan.
Semesta seperti tidak mengizinkan dirinya untuk bahagia. Nestapa selalu memiliki cara untuk menyapa lalu singgah di dalam kisahnya.
Kenapa? Kenapa di saat dia sudah mulai semangat untuk melanjutkan hidupnya, Tuhan malah memberikan hadiah yang tak terduga seperti ini? Atau apakah Zia harus menyebut ini sebagai hadiah?
Padahal akhir-akhir ini Zia merasa sangat bersyukur. Karena semua permasalahan di hidupnya satu-persatu mulai menghilang. Tapi kini, takdir kembali menamparnya. Zia harus menerima kenyataan bahwa kini dia mengidap penyakit berat.
Gagal jantung kongestif, penyakit yang pelan-pelan mematikan. Nyawa Zia bisa terancam kapanpun, sebab penyakit ini sangat beresiko mengalami henti jantung mendadak.
Ketika fungsi jantung terganggu dan tidak segera ditangani. Maka kinerja jantung akan mengalami penurunan drastis, dan itu akan membuat jantung mengalami henti jantung mendadak yang dapat merenggut nyawanya kapanpun dan di manapun.
Zia takut. Bagaimana jika keluarganya tahu mengenai hal ini. Ia tidak mau menyusahkan keluarganya lagi. Ia tidak ingin melihat mereka kembali menumpahkan air mata kesedihan untuk Zia.
Tadi saat di rumah sakit ....
Zia menatap kosong ke arah kertas putih hasil pemeriksaannya itu. Tenggorokannya terasa tercekat. Matanya berusaha menahan air mata yang mendesak ingin keluar.
"Hasil dari EKG telah menunjukkan pembesaran jantung dan otot-otot jantung kamu." Pandangan Zia teralih menatap dokter yang diketahui bernama Bima itu.
"Pemeriksaan juga menunjukkan bahwa kamu pernah melakukan operasi. Apa kamu pernah melakukan operasi?" tanya dokter Bima.
"Pernah, satu tahun yang lalu setelah saya mengalami kecelakaan," jawab Zia berusaha untuk tidak menitikkan air mata.