22. | MANTU UNTUK ALPHA

79.3K 9.7K 4.5K
                                    

Jari Alpha mengelus lembut bibir Kaylie. "Bibir kamu manis sekali, boleh saya coba lagi?"

Kaylie yang tersadar langsung mendorong dada Alpha, mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian berbalik badan untuk pergi.

"Boleh saya coba lagi?" Pancing Alpha lagi.

Kaylie masih terus berjalan menjauhi Alpha. Lebih tepatnya menjauhkan Alpha dari suara degupan jantung yang seperti sedang mengadakan konser biduan dandut dihajatan pernikahan. Sangat kencang dan berisik.

"Nona?" Detik itu juga tangan Alpha mencegat Kaylie untuk melangkah lebih jauh.

"Saya cuman minta kita ciuman lagi emang salah?"

Kaylie membalikan badan menghadap Alpha lagi dengan tatapan melotot. "Omongannya dijaga! Dan anggap tadi bukan kejadian apa-apa dan gak pernah ada."

"Lho kenapa? Bukannya kamu juga menikmati bibir saya dengan bibir kam-"

"Pak Dosen gausah bahas itu bisa gak sih?!"

"Nggak. Semudah itu kamu mau saya melupakan momen manis yang kamu berikan pada saya tadi?" Alpha terkekeh, menggeleng kepala.

"Tidak, Nona manis." Alpha itu genit mencolek dagu Kaylie.

"Itu bukan momen manis. Saya cuman reflek kebawa suasana," Dusta Kaylie. Sebenarnya memang Kaylie menikmati ciuman mereka.

"Ngomong-ngomong kenapa pantainya sepi banget, bukannya acara resepsi Belle digedung deket sini? Kok gak pada kesini?" Kaylie sendiri heran mengapa pantai dengan pasir kecoklatan disana tak dikunjungi oleh para tamu hadirin.

Tempat ini bahkan bisa menjadi destinasi berfoto ria untuk diupload ke sosial media. Namun, mengapa hanya ada Kaylie dan Alpha?

"Gak diizinkan." Jawab Alpha.

Dahi Kaylie menyeryit bingung. "Buat masuk ke pantai ini emang harus bayar ya? Berapa? Kayaknya Belle juga nyewa pantai ini buat acara resepsinya deh, tapi kenapa mereka gak bisa pada kesini? Harus beli tiket lagi gitu? Gak ada tempat buat bayar karcis tadi, emang berapa? Mahal banget ya? Kayaknya Belle sanggup buat-"

"Acara orang lain gak seindah kebersamaan kita berdua, Kaylie."

Alpha memotong ucapan Kaylie dengan cepat, ia ingin gadis itu hanya fokus menikmati senja berdua dengan pembahasan kasih yang belum usai atau bahkan takkan pernah atas perjuangan Alpha selama ini.

"Emang ada apa sama kita berdua? Sepenting itu ya? Bukannya cuman Dosen dan Mahas-"

"Saya gak segan-segan ngehabisin bibir kamu." Ancam Alpha menyeringai.

Alpha mendekat, Kaylie mulai panik saat tatapan lelaki itu mulai buas melihatnya seperti ingin memakan korban.

"Saya kecanduan,"

"Rokok?" Tanya Kaylie.

"Saat bibir kita bertemu."

Kaylie gugup.

Alpha semalin membuat Kaylie dugem jantung. "Rokok adalah candunya sebagian orang, kalau candunya saya adalah bibir kamu."

MANTEN UNTUK ALPHA | Tersedia Di GramediaKde žijí příběhy. Začni objevovat