'Jadi, pak Alpha bukan anak tunggal?'
"Ceritain semua tentang Arden dong pak, kok saya mendadak ngebug ya."
Alpha menyodorkan pipi kanannya pada Kaylie. "Cium dulu!"
"Gausah modus pak. Anak orang kalo udah kepo—ngamuknya nanti nyeruduk dinding." Ketus Kaylie.
"Nyuruduk dinding saja? Nyeruduk dada saya gak mau? Dipeluk juga boleh, dibelai sayang boleh banget malah, apalagi dicium dari atas sampai baw—"
"Lama-kelamaan mulut pak Alpha mau saya sumpel pake kaos kaki si Udin?"
Alpha terkekeh. "Sumpel pake susu kamu aja."
"HEH!"
"Susu kamu itu yang dikulkas, Astagfirullah kamu ini berdoza banget milirnya yang iya-iya."
Menarik nafas, menyemburkannya pada helaan angin yang tak bersalah. "Pak Alpha serius dulu bisa nggak sih? Saya mau tauu!! Saya janji gak akan bocor ke siapapun, sumpah pak lagian gak ada kerjaan banget saya ngebeberin kehidupan private seorang Dosen." Kaylie mencoba meyakinkan.
Ketimbang harus berurus perihal keluarga orang lain mending Kaylie urus saja dulu tugas kampusnya yang tak kunjung kelar.
"Setiap ucapan saya adalah perintah Kaylie. Tak lagi menerima bantahan atau tolakan." Telunjuk tangan Alpha terarah pada pipinya. "Cium."
Nekad. Baiklah akan Kaylie lakukan—
"Eh tapi saya bukan cewek gampangan lho ya, Pak. Gak mau ah, udahlah gak jadi! Nanti dikira saya murahan banget asal kiss-kiss pak Alpha."
"Mana fansnya banyak bener lagi,"
"Gak mau kiss, gak mau peluk, dan gausah dipanggil sayang lagi!" Kata Kaylie menantang.
"Oh yaudah kalau gitu segera lunasi hutang 700 juta kamu pada saya se-ka-rang!"
Mata Alpha berbinar disaat-saat pemandangan wajah Kaylie yang tadi ditekuk kesal kini berubah menjadi memohon dihadapannya. "Pak, Al... please uang saya gak sebanyak itu. Nyangkul, nguli, ngepet pun saya gak sanggup."
"Panggil 'sayang' dan lakukan perintah saya." Pipi Alpha kembali didekatkan pada Kaylie.
Kaylie nekad menurut. Toh tak akan ada diapapun yang melibat keduanya dibalkon apartement Alpha.
Saat bibir Kaylie tertuju pada pipi kanan Alpha—semakin dekat, terus mendekat, semalin dekat hingga sebuah tangan melingkar pada pinggang ramping Kaylie.
Cup.
Disaat Kaylie telah mendekatkan bibirnya pada pipi Alpha, lelaki itu justru menghadapkan wajahnya pada Kaylie hingga yang sekarang terjadi adalah bibir Kaylie menempel dengan bibir Dosennya.
"Apa kamu tak juga merasakan debaran itu?"
Debaran jantung atas rangsangan cinta yang semakin hari, semakin hanyut dan menggebu.
Kedua hidung mancung mereka masih bertempelan, dengan tangan Kaylie yang reflek melingkar pada leher Alpha.
"Pak Alpha lapar?"
🐝🐝🐝
"Adela adalah adik kandung saya yang berhasil diusir ayah Lieun karena ia hamil diluar nikah."
Deg. Perasaan perempuan mana yang tak tersentuh mendengar kata diusir oleh ayah kandungnya sendiri?
"Saya dan Adela sudah terbiasa tinggal tak serumah sedari kami kecil. Adela lebih suka menetap dirumah Eyang, sedangkan saya dibiarkan tinggal bersama Ayah Lieun dan bunda."
"Sejak kapan Adela diusir? Terus selama ini dia tinggal dimana? Pak Alpha nyembunyiin Adela dari ayah Lieun dan bunda Eca?"
Wajah datar Alpha mengisyaratkan ketenangan yang tak dapat dijelas siapapun. Namun begitu lelaki itu menuai ekspresinya maka akan terjawab sudah pelik pertanyaan yang terlontar.
"Saya harap kamu mengerti Kaylie, jangan pernah membawa-bawa persoalan Adela dan Arden didepan bunda." Kata Alpha.
"Bunda saya sangat menyayangi Adela, bunda bisa jadi sosok yang begitu pemarah terhadap siapa saja yang menurutnya akan memisahkannya dengan Adela."
"Tapi ayah Lieun terpaksa ngelakuin itu juga karena gak sanggup ngehadepin ribuan media. Ayah.. gak sanggup ngeliat Adela terpuruk saat ditinggal pria brengsek yang mengambil kesuciannya. Ayah terpaksa ngelakuinnya, Kay. Demi mental Adela,"
Kaylie yang bingung lantas bertanya. "Bunda Eca gak tau soal cucu pertamanya?"
Ia tarik badan Kaylie untuk didekap Alpha dengan perasaan pria itu yang mulai gundah.
Bau vanila dari ceruk leher Kaylie dengan Rasberry yang melekat pada bau rambut Kaylie semakin membuat Alpha tersulutkan hingga mata terpejam. Alpha berhasil menemukan rumah tempatnya pulang untuk menetap lama bukan sekedar singgah.
Harum Kaylie kini candu baru baginya.
"Pak Alpha belum jawab pertanyaan saya. Bunda Eca gak tau soal keberadaan Adela sama kehadiran Arden?"
"Bunda saya—"
"Pikirannya dimanipulasi agar tak lagi mengingat Adela. Dia hanya ingin—kamu."
Kaylie bingung. "Untuk apa?"
"Untuk jadi menant-"
🐝🐝🐝
Shipper KAYLIE-ALPHA?
Ada atau gak adanya Arden ttp gak akan merubah alur ini. Boba kan bilang hanya menambahkan. Tambahin PELAKOR/PEBINOR-jgn?
Mulai bsk BOBA akan update setiap hari untuk kembali mempublish part2 yang kemarin diunpublish DAN mempublish part-part baru yg mau diisi dgn apa? BUCIN atau konflik?
Part2 baru selanjutnya mau diisi dengan Flashback atau Bucinnya Alpha-Kaylie?
Spam 5k "Semangat Boba❤"
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTEN UNTUK ALPHA | Tersedia Di Gramedia
Teen FictionTersedia di Gramedia ⚠️MENGAKIBATKAN BAPER BERKEPANJANGAN Dosen muda dan mahasiswi. BUCIN AKUT! KAWASAN PALING BUCIN! YG JOMBLO BOLEH MENDEKAT ASAL JANGAN REBUT DOSEN MUDA ALPHA