Ch. 2

124 6 2
                                    

flashback
Yeji and Lia 17 tahun

flashbackYeji and Lia 17 tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat ulang tahun...." yeji membuka penutup mata Lia yang sebelumnya ia pakaikan untuk memberikan suprise. Mengambil cake yang sudah ia siapkan diatas meja disisi ranjang, kemudian menyalakan lilin itu sembari menyanyikan lagu happy birthday.

Lia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Mata terlihat berkaca-kaca sekarang. Merekatkan kedua tangannya untuk memanjatkan doa pada tuhan kemudian meniup cake pemberian yeji yang diatasnya tertera namanya.

Lia memeluk yeji, ungkapan rasa terima kasihnya. memberikan kecupan ringan pada bibir yeji kemudian tersenyum lebar. Tak menyangka jika dia akan menghabiskan ulang tahunnya kali ini bersama dengan seseorang yang ia sayangi.

"Terima kasih...." ucap lia terharu. Sekali lagi memeluk yeji sembari kedua matanya menatap tenda kecil ditengah ruangan yang sengaja yeji buat untuk menghabiskan waktunya dengan lia malam ini.

"Kau suka?" Tanya yeji sumringah. yang kemudian direspon dengan anggukan kepala lia. Lia bahkan masuk kedalam tenda itu, memperhatikan detail tenda tempatnya berada, mengamati hasil karya yeji yang meskipun dengan barang seadanya tetapi menjadi istimewa karena yeji yang telah bersusah payah membuat.

Melihat lia yang antusias. Yeji tersenyum puas. Ikut bahagia karena rupanya lia menyukai kejutan itu. Tak sia-sia seharian ini ia menghabiskan waktu untuk menghias kamarnya dengan mendirikan sebuah tenda dari selimut yang tak terpakai lengkap dengan kerlipan lampu keci yang ia tempelkan didinding kain. Yeji juga Memasang karpet dan menaruh bantal-bantal kecil didalam tenda itu. Tak lupa ia menaruh beberapa snack dan minuan tin yang ia curi dari toko keluarganya dibawah.

"Kau menghiasnya sendiri?" Tanya lia.

"Tentu saja, aku sengaja tak ikut latihan basket hanya untuk menghiasnya..." yeji menggaruk rambutnya yang tak gatal bangga dengan dirinya sendiri. Ikut masuk kedalam tenda yang memang hanya muat untuk mereka berdua. Duduk disamping lia, memperhatikan lia yang terlihat sangat bahagia.

"Aku benar-benar berterima kasih..." ucap lia yang kemudian memeluk tubuh yeji sekali lagi. Menggenangan air mata yang tiba-tiba terjatuh dari dalam matanya.

"Hey kau menangis?" Yeji sedikit terkejut ketika air mata lia menitik dibajunya yang tipis. Mendorong tubuh lia, menatap lia yang benar-benar dalam keadaan menangis.

"Lia ada apa?" Dahi yeji berkerut. Merasa khawatir pada lia yang tiba-tiba sudah menangis. Apakah ada yang salah?

Lia menggeleng. ".......aku hanya merindukan ibuku" jawabnya sembari menghapus air mata. "Biasanya sebelum pukul 12 malam mother akan membangunkanku, mengajakku keluar rumah untuk melihat bintang dimalam hari. Dia bilang ketika bintang terjatuh aku bisa memanjatkan doa karena disaat itu tuhan sedang mengirimkan malaikat untuk mencatat semua doa dan mengabulkannya. Tapi seiiring bertambahnya usia perkataannya salah, tuhan menjatuhkan bintang sebagai pertanda buruk. Doa yang kupanjatkan untuk membuat mother panjang umur tidak memberinya umur yang panjang melainkan umur yang sangat sangat pendek..." lia tersenyum getir.

TOXIC - YEJISU X RYUJIN [COMPLETE]Where stories live. Discover now