Ch. 3

96 7 0
                                    

flashback

Hwang yeji & Choi Lia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hwang yeji & Choi Lia

.

Lia menatap langit-langit kamar yeji sembari berbaring diatas ranjang. Dia sengaja datang kesini lebih awal, kedalam kamar yeji dimana sebelumnya ia sudah meminta ijin terlebih dahulu pada ibu yeji yang sekarang berada ditoko dibawah rumah ini. Lia sudah biasa dengan kedua orang tua yeji hingga jika ingin bertemu dengan yeji dia hanya akan mengatakan pada ibu atau ayah kemudian dia akan naik dan menunggu dikamar tanpa kecurigaan. Mereka orang tua yang baik berbanding terbalik dengan ayahnya yang selalu bersikap dingin dan sibuk dengan pekerjaan. Tak memperdulikan lia meskipun berhari-hari tidak pulang.

"Lama sekali..." lia bergumam. Melemparkan bola karet ditangannya keatas dan kemudian ditangkapnya lagi. "Apakah teamnya akan memenangkan turnamen kali ini?" Monolognya. Kembali melambungkan bola karet ditangannya. Membunuh waktu yang terasa begitu lama.

"Eomma team kami memenangkan turnamen kali ini ! Kami akan dibeasiswai untuk sekolah olah raga tahun depan !" Suara dari toko dibawah membangkit lia yang sebelumnya hanya terbaring diranjang. Menajamkan kedua telinganya ketika suara yeji dapat ia dengar.

"Benarkah ?! Omo, eomma yakin kau pasti bisa" suara ibu yeji terdengar gembira. Lia bahkan ikut tersenyum mendengar suka cinta yang mereka tunjukan meskipun dia tidak berada disana.

"Lia menunggumu diatas, dia sudah lama menunggumu.." ucap ibu yeji memberitahukan keberadaan lia pada yeji.

"Benarkah? Aku akan menemuinya sekarang...." yeji bergegas menaiki tangga untuk sampai kekamarnya. Sedikit berlari hingga derap kakinya dapat dengan jelas lia dengar. Dan dari balik pintu yang sedikit terbuka, disanalah yeji melihat sosok lia. Lia yang terlihat sedang duduk diranjangnya sembari menyunggingkan senyum.

"Kau sudah lama?" Tanya yeji. Menggeser pintu kamarnya secara berlahan. "Hey hey kau lihat ini..." yeji tersenyum menunjukkan selembar kertas piagam dan mendali dilehernya dengan ekspresinya yang sombong. "Kami berhasil memenangkannya..." katanya sumringah.

"Kau berhasil..." lia ikut senang.

"Tentu saja , sudah kukatakan jika aku akan memenangkannya...." yeji menutup kembali pintu geser kamarnya kemudian mendekati lia. Duduk dibawah kaki lia seperti anak anjing yang akan meminta makan kepada tuannya.

"Kau lihat, ini asli...." yeji menggigit mendali berwarna emasnya. Menunjukkan pada lia jika mendali yang ia bawa benar-benar asli.

"Selamat atas kemenanganmu..." lia membelai kepala amber yang masih terbalut cap kesayangannya.

"Sebenarnya aku ingin membawa pialanya dan menunjukkannya padamu tapi pelatih tidak mengijinkannya karena dia bilang piala itu bukan hanya milikku..."

"Tidak masalah, aku sudah sangat bangga padamu..." lia menunjukkan ibu jarinya pada yeji yang kemudian yeji respon dengan tatapan malu-malunya.

TOXIC - YEJISU X RYUJIN [COMPLETE]Where stories live. Discover now