Ch. 11

58 6 0
                                    

"......ajjushi aku sudah berusaha untuk menghentikan Ryujin. Aku berulang kali menasehati Ryujin untuk tidak lagi masuk kedalam kehidupan Lia tapi dia tak mau mendengarkan aku" Chaeryeong memecit ujung hidungnya. Memberitahukan hal yang terjadi tentang Ryujin pada tuan Shin. bukan sekali dua kali Chaeryeong menasehati Ryujin untuk tidak lagi menganggu hubungan Yeji dan Lia namun Ryujin tak pernah sekalipun mendengarkan ucapannya dan justru semakin gencar melakukan segala cara agar Lia bisa kembali padanya seperti dulu.

"Chaeryeong aku mohon......aku hanya bisa berharap padamu. Aku mohon katakan pada temanmu itu untuk tidak memperbesar masalah ini dan kita akan menemukan Ryujin dan Lia bersama-sama. Aku berjanji setelah ini aku akan menjaga Ryujin, aku berjanji akan membawanya ketempat yang jauh hingga Ryujin tak akan lagi membuat onar dan menganggu hubungan mereka" tuan Shin Memegang tangan Chaeryeong kemudian menggenggamnya. Meminta tolong pada wanita didepannya itu. sangat berharap Chaeryeong mau membantunya karena hanya Chaeryeong yang dapat ia andalkan saat ini.

"Ajjushi sampai kapan kau ingin melindungi Ryujin? Bukankah kau tau Ryujin melakukan kesalahan? Tapi kenapa kau berusaha membelanya?" Tanya Chaeryeong. Tak mengerti pada pemikiran tuan Shin yang selalu saja membela Ryujin. Saat doowon kakak tiri Ryujin meninggal, tuan Shin bahkan memilih menutup case itu dan tidak memperpanjangnya. Padahal dia tau Ryujin yang telah menembak doowon hingga tewas. Menutupi hal yang sebenarnya terjadi dan menganggap jika anak lelakinya telah mati karena bunuh diri.

"Kenapa kau menanyakan hal itu pada orang tua yang memiliki anak sepertiku Chaeryeong?"

"Kau tidak bisa selamanya membela Ryujin yang salah ajjushi..." Chaeryeong melepaskan genggaman tangan tuan Shin. Tak ingin tuan Shin terlalu berharap padanya.

".....lalu apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus berdiam saja? Membiarkan anakku masuk kedalam penjara? Menghancurkan reputasi baiknya dipublik?" Ucap tuan Shin kemudian menundukan kepalanya. "Aku sudah cukup kehilangan anak lelakiku. Kali ini aku tidak ingin kehilangan lagi..." lirih tuan Shin penuh arti.
Ada kesedihan yang tergurat diwajah tuanya namun lelaki itu seperti tak ingin menunjukkan dan hanya memedamnya seorang diri.

Kali ini Chaeryeong terdiam. Menghela nafasnya panjang kemudian memejamkan matanya beberapa saat. Mencoba menimbang-nimbang perkataan tuan Shin. Disatu sisi dia merasa kasihan pada tuan Shin, namun disisi lain dia juga menyalahkan Ryujin karena telah membawa kabur Lia dan membuat masalah bertambah rumit.

"Aku akan coba membicarakan ini dengan Yeji diatas..." ucap Chaeryeong akhirnya membuka suara. Memilih berjalan menuju tangga yang tak jauh dari tempatnya tadi berdiri kemudian meremas pemegang tangga.

Sekali lagi Chaeryeong menghela nafasnya, mengarahkan pandangannya kembali kepada tuan Shin. ".....Tapi jangan berharap lebih padaku karena aku tidak janji ini akan berhasil" Chaeryeong melanjutkan perkataanya. Bergegas melangkahkan kakinya menuju lantai 2 dimana Yeji berada.

.

#flashback

"Apa yang kau lakukan?!" Ryujin mencengkeram tangan Lia kuat. Menarik Lia paksa. Membawa Lia keluar dari dalam kelas tempat mereka berada sekarang. Merasa sangat marah pada Lia karena bisa-bisanya dia berduaan dengan seorang lelaki dan tidak datang keatap sekolah untuk menemuinya seperti biasa.

"Ryujin ada apa?" Lia menatap Ryujin yang berjalan didepannya penuh tanda tanya. Tak mengerti ketika tiba-tiba Ryujin datang, berteriak padanya dan menarik tangannya kasar seperti ini. Hal yang tak pernah sekalipun Ryujin lakukan karena biasanya Ryujin hanya akan bersikap baik dengan sesekali menunjukkan senyumannya pada Lia.

"Kau mencoba mengkhianatiku?!" Ryujin menghentikan laju kakinya ketika mereka berdua sudah berada ditempat yang sepi. Tepatnya dibelakang sekolah, dimana tak ada lagi orang yang terlihat berlalu lalang.

TOXIC - YEJISU X RYUJIN [COMPLETE]Where stories live. Discover now